simplisia yang meliputi pengumpulan bahan, penyortiran buah, pengeringan, pengupasan kulit buah, pengupasan cangkang biji dan pengecilan ukuran Badan
POM, 2005.
2. Penentuan Produk Akhir Ekstrak Terstandar
Oleh karena produk yang dihasilkan berbentuk ekstrak terstandar yang bertujuan sebagai bahan laksatif dengan demikian cara pemberiaan dilakukan secara
oral lewat mulut maka calon produk yang dipilih berupa tablet, kapsul, sirup dan bubuk. Metode yang digunakan dalam pemilihan produk akhir menggunakan metode
perbandingan eksponensial Marimin, 2004. Menurut Eriyatno 1998 langkah- langkah yang perlu dilakukan dalam pemilihan keputusan dengan menggunakan MPE
adalah sebagai berikut : a. Penyusunan calon bentuk sediaan produk akhir jamu pencahar, b.Penyusunan kriteria yang dikaji, c. Penentuan tingkat kepentingan, d.
Penentuan skor tiap calon produk akhir pada setiap kriteria, dan e. Perhitungan total skor calon produk akhir.
Keuntungan menggunakan metode perbandingan eksponensial adalah nilai skor yang menggambarkan urutan prioritas menjadi besar karena merupakan fungsi
eksponensial, sehingga urutan prioritas alternatif keputusan lebih nyata. Dari hasil perhitungan total skor tertinggi merupakan produk akhir yang terpilih, dengan
menggunakan persamaan sebagai berikut : m
TNi =
∑
RKij
TKKj
j=i dengan
TNi = nilai total alternatif ke-i RKij = Derajat kepentingan relatif kriteria ke-j pada pilihan keputusan ke-i
TKKj = Derajat kepentingan kriteria keputusan ke-j; TKK 0; n = Jumlah pilihan keputusan
m = Jumlah kriteria keputusan
3. Aplikasi dan Formulasi
Aplikasi dan formulasi produk didasarkan atas hasil ekstrak yang diperoleh dan telah dilakukan pengujian terhadap khasiat dan keamanan dari ekstrak yang dihasilkan.
Produk yang dibuat atas dasar perlakuan terbaik hasil uji khasiat menggunakan mencit uji praklinis, kemudian ekstrak terpilih dihitung kesetaraan dengan penggunaan dosis
pada manusia. Berdasarkan nilai kesetaraan tersebut dilakukan konversi untuk penggunaan pada manusia dilakukan dengan menggunakan Tabel Laurence dan
Bacharach, 1964. Formulasi dosis ekstrak yang diperoleh selanjutnya dikombinasikan dengan bahan pengisi kapsul dan bahan pengering. Ketepatan komposisi bahan pengisi
memiliki aturan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku menurut Handbook of Pharmaceutical Excipients Anonim, 1986 yang terdiri dari komponen bahan
penghancur, bahan pelincir, bahan pelicin, dan bahan tambahan pengisi lain berupa amylum maydis dan avicel. Kesemua komponen ini disesuaikan dengan total solid
yang terdapat pada bahan hasil ekstrak yang ada. Menurut Anief 2000, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi antara
lain 1 bobot harus seragam, 2 keseragaman dari isi zat yang berkhasiat, 3 waktu hancur yang tidak lebih dari 15 menit, dan 4 tersimpan dalam wadah yang tertutup
rapat.
4. Pembandingan