Uji Fitokimia Terhadap Hasil Ektrak Heksana dan Etanol

selama 72 jam 3 hari menghasilkan ekstrak 3.81. Hal ini diduga karena biji Croton tiglium banyak mengandung minyak yang bersifat non polar sehingga hasil yang dihasilkan juga lebih banyak. C. Identifikasi dan Karakterisasi Senyawa Aktif Ekstrak Biji Kamandrah Sebagai Laksatif

1. Uji Fitokimia Terhadap Hasil Ektrak Heksana dan Etanol

Identifikasi kandungan ekstrak tumbuhan diawali dengan pengujian golongan senyawa yang terdapat dalam bahan tersebut. Uji fitokimia terhadap ekstrak biji Croton tiglium digunakan untuk mengetahui jenis senyawa metabolik sekunder yang terkandung dalam bahan. Uji yang dilakukan meliputi uji alkaloid, kuinon, flavonoid, saponin, tannin dan triterpenoid. Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa biji Croton tiglium hasil ekstrak heksan dan etanol mengandung senyawa metabolik sekunder golongan alkaloid, flavonoid dan saponin seperti pada Tabel 11. Tabel 11. Hasil Penapisan Fitokimia Biji Kamandrah Croton tiglium L. Hasil Uji Uji Fitokimia Ekstrak Heksana Ekstrak Etanol Alkaloid Dragendorf Mayer Wagner - + + + ++ +++ Kuinon - - Flavonoid - + Saponin - + Tanin - - Triterpenoid - - Keterangan : -tak terdeteksi; + sedikit; ++ sedang; +++ banyak Dari Tabel 11, dapat dilihat bahwa ekstrak etanol mengandung senyawa alkaloid terbanyak berdasarkan pereaksi Wagner bila dibandingkan dengan flavonoid dan saponin. Sedangkan ekstrak heksana hanya mengandung senyawa alkaloid berdasarkan pereaksi Meyer dan Wagner. Menurut Hutapea 1994 biji Croton tiglium mengandung senyawa metabolik sekunder golongan saponin. Senyawa-senyawa metabolik sekunder tersebut diduga memiliki potensi sebagai obat pencahar. Hal ini didukung Bimantoro 1977 minyak kental yang diperoleh dari hasil ekstrak biji kamandrah yang bebas dari pelarut dengan cara di rotavapor pada suhu 60 o C dapat digunakan sebagai obat cuci perut. Flavonoid merupakan salah satu golongan fenol alam terbesar dan dapat ditemukan hampir di semua tanaman hijau. Selain jenisnya yang cukup banyak secara alami flavonoid sering berada dalam bentuk campuran glikosida sehingga kadang- kadang sulit diidentifikasi. Sedangkan keberadaan saponin pada tanaman kamandrah menurut Hutapea 1994 senyawa aktif dari golongan saponin banyak terdapat pada daun dan biji. Berdasarkan hasil pengujian fitokimia terhadap biji kamandrah menunjukkan pada ekstrak etanol mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, dan saponin. Kandungan senyawa alkaloid yang banyak dan flavonoid serta saponin pada ekstrak etanol inilah yang diduga mengandung bioaktif sebagai bahan laksatif Duke, 2001. Walaupun demikian perlu didukung dari hasil analisis pada tahapan penelitian berikutnya sehingga memperjelas keberadaan senyawa aktif yang berfungsi sebagai bahan laksatif. Mengingat ekstrak heksana hanya mengandung senyawa alkaloid, sedangkan ekstrak etanol juga terdapat senyawa alkaloid bahkan dalam jumlah yang lebih banyak, disamping ekstrak etanol juga mengandung senyawa flavonoid dan saponin. Dengan demikian hasil ekstrak etanol merupakan ekstrak yang dimungkinkan dapat digunakan untuk penelitian berikutnya.

2. Analisis Komponen Lemak Menggunakan Gas Chromatography GC

Dokumen yang terkait

Sifat Antirayap Ekstrak Biji Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) Terhadap Rayap Tanah (Macrotermes gilvus Hagen)

5 71 66

Telaah Etnobotani Croton Tiglium L. sebagai Obat Tradisional dan Prospek Pengembangannya di Bengkulu

0 7 9

Biorospeksi Tanaman Obat Kamandrah (Croton tiglium L.): Studi Agrobiofisik dan Pemanfaatannya sebagai Larvasida Hayati Pencegah Demam Berdarah Dengue

0 11 1

Identifikasi Senyawa Aktif Tanaman Kamandrah (Croton tiglium) dan Biji Jarak pagar (Jatropha curcas) sebagai Larvasida Nabati Vektor Demam Berdarah Dengue

3 31 216

Bioprospeksi Tanaman Obat Kamandrah (Croton tiglium L.): Budidaya dan Pemanfaatannya sebagai Larvasida Hayati Pencegah Demam Berdarah Dengue

0 11 59

Rekayasa proses ekstraksi minyak biji Kamandrah (Croton tiglium L.) dengan pengempaan dan pengembangannya sebagai larvasida nabati pencegah penyakit Demam Berdarah Dengue

1 36 416

Biological Larvicides Formulation based on Standardized of Kamandrah’s (Croton tiglium L.) Seed Oil as Preventive of Dengue Haemorrhagic Fever.

1 14 97

Efektivitas Minyak Biji Kamandrah (Croton tiglium) Dan Jarak Pagar (Jatropha curcas) Sebagai Larvasida, Anti Oviposisi Dan Ovisida Nyamuk Aedes aegypti Dan Aedes albopictus

3 15 82

(B. Kesehatan) Pengembangan Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica L. urban) Terstandar sebagai Antistres.

0 0 1

Daya Bunuh Ekstrak Biji Kamandrah (Croton tiglium L) Terhadap Kepik cokelat Pengisap Polong Kacang Panjang (Riptortus linearis) Dan Penggunaannya Sebagai Media Pembelajaran. | Illah | EJIP BIOL 9358 30555 1 SM

2 14 19