Optimasi Proses Ekstrak Heksana

a. Optimasi Proses Ekstrak Heksana

Optimasi proses ekstraksi dilakukan terhadap peubah optimum yang meliputi waktu Maserasi dan nisbah bahanpelarut yang dapat memaksimalkan hasil ekstrak biji kamandrah Croton tiglium L. Pencarian peubah optimum ini menggunakan Response Surface Method RSM Box et al., 1978. Tujuan metode ini adalah untuk melihat pola kecenderungan respon rendemen sebagai hasil interaksi dari peubah bebas. Optimasi proses ekstraksi menggunakan pelarut heksana dilakukan terhadap waktu maserasi dan nisbah bahanpelarut untuk memperoleh hasil ekstrak yang optimal. Peubah yang diamati adalah hasil ekstrak g yang diperoleh dari hasil proses ekstraksi yang dimulai dari maserasi 5 g serbuk biji kamandrah pada waktu dan rasio bahanpelarut sesuai dengan perlakuan, kemudian disaring dengan kertas saring. Ekstrak kasar yang diperoleh dari hasil penyaringan di pisahkan menggunakan rotavapor, sehingga diperoleh ekstrak kental. Rancangan Percobaan Rancangan percobaan dan analisis hasil optimasi menggunakan metode Central Composite Design Rancangan Komposit Pusat dan Response Surface Methode RSM. Menurut Box dan Draper 1987 ada beberapa langkah-langkah yang digunakan dalam penggunaan metode Response Surface Methode RSM adalah a menentukan peubah respon dan peubah bebas yang berpengaruh terhadap peubah respon dan menentukan range dari masing-masing peubah bebas, b membuat model persamaan pada orde pertama dan uji kesahihan model dengan mengetahui ada tidaknya lack of fit dengan menggunakan analisis keragaman dan dilanjutkan dengan membuat rancangan pada percobaan orde kedua, c membuat dan menguji model orde kedua, d pemeriksaan dan pengujian asumsi terhadap model, e menentukan kondisi optimum dari model yang sesuai, f menganalisa kanonik untuk mempermudah penggambaran kontur dari permukaan respon. Dua peubah berpengaruh yang dicoba dalam penelitian ini yaitu 1 waktu maserasi X 1 , dan 2 nisbah bahanpelarut X 2 . Peubah, kode dan taraf kode yang dicoba pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Peubah, Kode dan Taraf Kode pada Proses Maserasi Menggunakan Pelarut Heksana Taraf Kode No. Peubah Kode Rendah -1 Sedang Tinggi +1 1. Waktu Maserasi hr X 1 4 6 8 2. Nisbah Bahanpelarut g X 2 1:3 1:5 1:7 Pada tahap pemilihan faktor yang berpengaruh dilakukan percobaan dengan rancangan titik faktorial dua faktor dan titik pusat sebanyak dua Ulangan. Rancangan percobaan untuk pendugaan model linier terdiri dari empat unit percobaan faktorial dan empat unit percobaan titik pusat center points. Pembentukan model kuadratik dilanjutkan percobaan rancangan titik bintang star point dengan faktor dapat diputar α sebesar ± 2 k4 dimana k adalah jumlah faktor. Adapun matrik rancangan percobaan dengan dua faktor tersebut disajikan pada Tabel 5. Model persamaan kondisi optimum respon hasil ekstrak heksana terhadap waktu Maserasi dan nisbah bahanpelarut adalah sebagai berikut : Y = β + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 11 X 1 2 + β 22 X 2 2 + β 12 X 1 X 2 + ε dengan, Y = peubah respon X 1 = peubah bebas waktu Maserasi X 2 = peubah bebas nisbah bahanpelarut heksana ε = peubah galat Data yang diperoleh dari hasil percobaan, dianalisis menggunakan perangkat lunak Statistical Analysis System SAS versi 9 dan Statistika versi 6 untuk mendapatkan bentuk permukaan respon dan gambar garis bentuk dari hasil ekstrak yang diperoleh. Tabel 5. Matrik Rancangan Percobaan 2 Faktor Respon Hasil Ekstrak Heksana Terhadap Waktu Maserasi dan Nisbah Bahanpelarut Variabel Kode Variabel Asli Rancangan Percobaan No. X 1 hr X 2 g X 1 hr X 2 g Hasil Ekstrak g 1 -1 -1 4 1:3 2 1 -1 8 1:3 3 -1 1 4 1:7 Titik Faktorial 4 1 1 8 1:5 5 0 0 6 1:5 6 0 0 6 1:5 7 0 0 6 1:5 Titik Pusat 8 0 0 6 1:5 9 -1.414 0 3.172 1:5 10 1.414 0 8.828 1:5 11 0 -1.414 6 7.828 Titik Bintang 12 0 1.414 6 2.172

b. Optimasi Proses Ekstrak Etanol

Dokumen yang terkait

Sifat Antirayap Ekstrak Biji Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) Terhadap Rayap Tanah (Macrotermes gilvus Hagen)

5 71 66

Telaah Etnobotani Croton Tiglium L. sebagai Obat Tradisional dan Prospek Pengembangannya di Bengkulu

0 7 9

Biorospeksi Tanaman Obat Kamandrah (Croton tiglium L.): Studi Agrobiofisik dan Pemanfaatannya sebagai Larvasida Hayati Pencegah Demam Berdarah Dengue

0 11 1

Identifikasi Senyawa Aktif Tanaman Kamandrah (Croton tiglium) dan Biji Jarak pagar (Jatropha curcas) sebagai Larvasida Nabati Vektor Demam Berdarah Dengue

3 31 216

Bioprospeksi Tanaman Obat Kamandrah (Croton tiglium L.): Budidaya dan Pemanfaatannya sebagai Larvasida Hayati Pencegah Demam Berdarah Dengue

0 11 59

Rekayasa proses ekstraksi minyak biji Kamandrah (Croton tiglium L.) dengan pengempaan dan pengembangannya sebagai larvasida nabati pencegah penyakit Demam Berdarah Dengue

1 36 416

Biological Larvicides Formulation based on Standardized of Kamandrah’s (Croton tiglium L.) Seed Oil as Preventive of Dengue Haemorrhagic Fever.

1 14 97

Efektivitas Minyak Biji Kamandrah (Croton tiglium) Dan Jarak Pagar (Jatropha curcas) Sebagai Larvasida, Anti Oviposisi Dan Ovisida Nyamuk Aedes aegypti Dan Aedes albopictus

3 15 82

(B. Kesehatan) Pengembangan Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica L. urban) Terstandar sebagai Antistres.

0 0 1

Daya Bunuh Ekstrak Biji Kamandrah (Croton tiglium L) Terhadap Kepik cokelat Pengisap Polong Kacang Panjang (Riptortus linearis) Dan Penggunaannya Sebagai Media Pembelajaran. | Illah | EJIP BIOL 9358 30555 1 SM

2 14 19