Khasiat Tanaman Kamandrah Tanaman Kamandrah Croton tiglium L.

1. Khasiat Tanaman Kamandrah

Menurut Guerrero et al., 1990, tumbuhan kamandrah Croton tiglium L. mengandung rotenon dan saponin. Di Filipina, air rebusan akarnya digunakan untuk menggugurkan kandungan. Sehingga akarnya sering disebut sebagai bahan yang bersifat abortif. Menurut Bimantoro 1977, minyak kental yang diperoleh dari biji kamandrah Croton tiglium L. digunakan sebagai obat cuci perut, sedangkan minyak encer digunakan sebagai penawar rasa nyeri. Adapun diagram pohon industri tanaman kamandrah seperti pada Gambar 2. Biji kamandrah Croton tiglium L. mengandung stearin, palmitin, olein dan berbagai macam senyawa lemak. Kandungan minyak croton yang terdapat dalam Biji Dimakan Dibalur Minyak kental Minyak encer Pencahar Obat Kembung Cuci perut Cuci perut Batang Ranting Akar Daun Tanaman kamandrah Bahan abortif Obat demam Insektisida Penurun panas Gambar 2. Diagram Pohon Industri Tanaman Kamandrah bijinya berkisar 53-56 Quisumbing, 1951. Menurut Hutapea 1994, akar tanaman kamandrah berkhasiat sebagai obat demam dan daunnya untuk urus-urus. Sebagai obat urus-urus dipakai ± 10 g daun kamandrah, dicuci dan disaring dengan 1 gelas air matang, dan di saring. Hasil saringannya diminum sekaligus. Menurut Siagian dan Rahayu 1999, tanaman kamandrah merupakan tanaman yang multiguna. Bagian tanaman ini dapat digunakan sebagai obat antara lain irisan bijinya seberat 1.0-2.0 g dapat digunakan sebagai obat pencahar, bijinya dibakar dan digiling dibalur pada bagian perut dapat mengobati perut kembung. Daun tanaman ini juga bermanfaat dengan cara dihancurkan memakai air, kemudian dibalur keseluruh tubuh sebagai obat penurun panas. Sedangkan rantingdahan dan batang tanaman ini bila dibakar akan berbau khas, yang berfungsi sebagai bahan insektisida nabati pengusir nyamuk. Menurut Heyne 1988 hasil gerusan 0,5 biji kamandrah dapat digunakan untuk menyembuhkan perut membesar karena cacing pada anak-anak. Penggunaan obat tradisional telah dilakukan oleh masyarakat secara turun- temurun. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian galenik atau campuran dari bahan tersebut, yang secara turun-temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Menurut Badan POM 2005, penggolongan obat tradisional dibagi menjadi empat kelompok yaitu 1 obat tradisonal jamu, 2 ekstrak terstandar, 3 fitofarmaka, dan 4 suplemennutrasetikal. Yang dimaksud dengan obat tradisional jamu harus memenuhi kriteria a aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan; b klaim khasiat dibuktikan berdasarkan data empiris; dan c memenuhi persyaratan mutu yang berlaku. Ekstrak terstandar harus memenuhi kriteria a aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan; b klaim khasiat dibuktikan secara ilmiahpra klinik; dan c telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi. Kelompok fitofarmaka harus memenuhi kriteria a aman sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan; b klaim khasiat harus dibuktikan berdasarkan uji klinik; c telah dilakukan standarisasi terhadap bahan baku yang digunakan dalam produk jadi; dan d memenuhi persyaratan mutu yang berlaku. Suplemennutrasetikal adalah hasil ekstrak bahan alam yang digunakan untuk meningkatkan stamina atau kebugaran tubuh, dalam penggunaannya hasil ekstrak tersebut dapat digunakan tanpa terlebih dahulu dilakukan pengujian pra klinis.

2. Karakteristik Tanaman Kamandrah

Dokumen yang terkait

Sifat Antirayap Ekstrak Biji Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) Terhadap Rayap Tanah (Macrotermes gilvus Hagen)

5 71 66

Telaah Etnobotani Croton Tiglium L. sebagai Obat Tradisional dan Prospek Pengembangannya di Bengkulu

0 7 9

Biorospeksi Tanaman Obat Kamandrah (Croton tiglium L.): Studi Agrobiofisik dan Pemanfaatannya sebagai Larvasida Hayati Pencegah Demam Berdarah Dengue

0 11 1

Identifikasi Senyawa Aktif Tanaman Kamandrah (Croton tiglium) dan Biji Jarak pagar (Jatropha curcas) sebagai Larvasida Nabati Vektor Demam Berdarah Dengue

3 31 216

Bioprospeksi Tanaman Obat Kamandrah (Croton tiglium L.): Budidaya dan Pemanfaatannya sebagai Larvasida Hayati Pencegah Demam Berdarah Dengue

0 11 59

Rekayasa proses ekstraksi minyak biji Kamandrah (Croton tiglium L.) dengan pengempaan dan pengembangannya sebagai larvasida nabati pencegah penyakit Demam Berdarah Dengue

1 36 416

Biological Larvicides Formulation based on Standardized of Kamandrah’s (Croton tiglium L.) Seed Oil as Preventive of Dengue Haemorrhagic Fever.

1 14 97

Efektivitas Minyak Biji Kamandrah (Croton tiglium) Dan Jarak Pagar (Jatropha curcas) Sebagai Larvasida, Anti Oviposisi Dan Ovisida Nyamuk Aedes aegypti Dan Aedes albopictus

3 15 82

(B. Kesehatan) Pengembangan Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica L. urban) Terstandar sebagai Antistres.

0 0 1

Daya Bunuh Ekstrak Biji Kamandrah (Croton tiglium L) Terhadap Kepik cokelat Pengisap Polong Kacang Panjang (Riptortus linearis) Dan Penggunaannya Sebagai Media Pembelajaran. | Illah | EJIP BIOL 9358 30555 1 SM

2 14 19