Analisis Gas Chromatography-Mass Spectrometry GC-MS Terhadap Ekstrak Heksana

Menurut Duke 1983 biji kamandrah Croton tiglium banyak mengandung asam lemak yaitu asam linoleat mencapai 19.0. Walaupun demikian masih jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kandungan asam linoleat yang diperoleh mencapai 24,02. Hal ini diduga bahwa banyaknya kandungan senyawa yang diperoleh dari suatu bahan sangat tergantung dari ekologi tempat tumbuh bahan tersebut Stirpe et al., 1976. Menurut Colegate dan Molyneux 1993 prosentase kandungan komponen senyawa yang terdapat dalam bahan, menentukan aktifitas bioaktif dari bahan tersebut.

3. Analisis Gas Chromatography-Mass Spectrometry GC-MS Terhadap Ekstrak Heksana

Analisis Gas Chromatography-Mass Spectrometry GC-MS dengan dilengkapi penelusuran Library Library Search Report. Hasil analisis Gas Chromatography- Mass Spectrometry GC-MS pada ekstrak heksana memiliki komponen kimia yang cukup komplek yang terdiri dari 32 komponen senyawa seperti pada Gambar 30 dan Lampiran 27. Hasil analisis GC-MS pada Gambar 30, menunjukkan komponen utama dari ke 32 senyawa tersebut adalah asam 9,12-oktadek-9,12-dienoat 46.40 muncul pada waktu retensi 73.163 menit. Asam oktadek-9-enoat 17.13 muncul pada waktu retensi 73.498 menit, asam 9,12-oktadekadienoat 5.70 muncul pada waktu retensi 70.721 menit, asam heksadekanoat 10.68 muncul pada waktu retensi 65.005, 65.132 dan 65.241 menit, asam oktadekanoat 3.46 muncul pada waktu retensi 74.500 menit, asam 9-oktadekanoat 2.50 muncul pada waktu retensi 71.130 menit. Sedangkan komponen yang lainnya adalah alkohol, ester dan phthalate yang hanya 1.07. 5.0 10.015.020.025.030.035.040.045.050.055.060.065.070.075.0 0.00 0.25 0.50 0.75 1.00 1.25 x100,000 TIC 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 242526 27 28 29 30 3132 Gambar 30. Total Ion GC-MS Ekstrak Kasar n-Heksana Semuanya komponen utama tersebut merupakan senyawa metabolik sekunder golongan alkaloid. Hal ini diperkuat pada uji Mayer dan Wagner yang mengindikasikan adanya kelompok senyawa golongan alkaloid pada ekstrak non-polar. Dari hasil spektrum massa GC-MS komponen utama dari ekstrak heksana dengan berat molekul MW 294. Pada Gambar 31, memperlihatkan frakmentasi ion F29 ekstrak heksana pada biji kamandrah Croton tiglium L.. Komponen utama menurut data spektrum massa MS F29 diprediksi adalah senyawa asam 9,12- oktadekadienoat. Menurut Dictionary of Natural Products 1982 senyawa asam 9,12- oktadekadienoat berfungsi sebagai bahan kosmetik yang digunakan sebagai emollient pelembab pada kulit kering. Dengan demikian maka hasil ekstrak heksana tidak digunakan dalam penelitian selanjutnya, karena senyawa yang terkandung dalam 9-12-Oktadekadienoat ekstrak heksana tersebut diduga tidak mengandung senyawa aktif yang berfungsi sebagai obat pencahar. Gambar 31. Fragmentasi Ion F29 dari Ekstrak Heksana pada Croton tiglium Menurut Khopkar 1990 senyawa aktif pada bahan tanaman dapat berupa senyawa polar dan non polar. Dengan demikian bila tidak terdapat pada senyawa non polar, maka dapat dipastikan senyawa aktif tersebut terdapat dalam senyawa polar, karena secara tradisional biji kamandrah digunakan sebagai bahan pencahar, oleh karenanya perlu dilakukan pengujian lebih lanjut terhadap hasil ekstrak polar etanol.

4. Analisis Gas Chromatography-Mass Spectrometry GC-MS Terhadap Ekstrak Etanol

Dokumen yang terkait

Sifat Antirayap Ekstrak Biji Mengkudu (Morinda citrifolia Linn.) Terhadap Rayap Tanah (Macrotermes gilvus Hagen)

5 71 66

Telaah Etnobotani Croton Tiglium L. sebagai Obat Tradisional dan Prospek Pengembangannya di Bengkulu

0 7 9

Biorospeksi Tanaman Obat Kamandrah (Croton tiglium L.): Studi Agrobiofisik dan Pemanfaatannya sebagai Larvasida Hayati Pencegah Demam Berdarah Dengue

0 11 1

Identifikasi Senyawa Aktif Tanaman Kamandrah (Croton tiglium) dan Biji Jarak pagar (Jatropha curcas) sebagai Larvasida Nabati Vektor Demam Berdarah Dengue

3 31 216

Bioprospeksi Tanaman Obat Kamandrah (Croton tiglium L.): Budidaya dan Pemanfaatannya sebagai Larvasida Hayati Pencegah Demam Berdarah Dengue

0 11 59

Rekayasa proses ekstraksi minyak biji Kamandrah (Croton tiglium L.) dengan pengempaan dan pengembangannya sebagai larvasida nabati pencegah penyakit Demam Berdarah Dengue

1 36 416

Biological Larvicides Formulation based on Standardized of Kamandrah’s (Croton tiglium L.) Seed Oil as Preventive of Dengue Haemorrhagic Fever.

1 14 97

Efektivitas Minyak Biji Kamandrah (Croton tiglium) Dan Jarak Pagar (Jatropha curcas) Sebagai Larvasida, Anti Oviposisi Dan Ovisida Nyamuk Aedes aegypti Dan Aedes albopictus

3 15 82

(B. Kesehatan) Pengembangan Ekstrak Etanol Pegagan (Centella asiatica L. urban) Terstandar sebagai Antistres.

0 0 1

Daya Bunuh Ekstrak Biji Kamandrah (Croton tiglium L) Terhadap Kepik cokelat Pengisap Polong Kacang Panjang (Riptortus linearis) Dan Penggunaannya Sebagai Media Pembelajaran. | Illah | EJIP BIOL 9358 30555 1 SM

2 14 19