Model Base Structure and Management.

Bab 5 Pemodelan dan Manajemen Model

5.13. Model Kuantitatif yang Tersedia.

DSS generator memiliki pelbagai model kuantitatif standar dalam pelbagai area, seperti statistik, analisis keuangan, akunting, dan management science. Model tersebut dapat dipanggil dengan perintah seperti: § SQRT: fungsi ini menghitung akar dari bilangan yang bisa saja merupakan bagian dari model inventory. § NPV: fungsi ini menghitung net present value dari koleksi cash flow mendatang untuk suku bunga tertentu. Bisa juga merupakan bagian dari model make-versus-buy. Banyak sekali di pasaran, pelbagai software yang dapat melakukan perhitungan kuantitatif ini, misalnya: § Statistical Packages. Contohnya adalah Excel dan Lotus 1-2-3. § Management Science Packages. Contohnya: adalah Stratagem § Financial Modeling. Misalnya: Minitab, SAS, SPPS, Systat, dan lain-lain. § Decision Analysis and Multiple Criteria Decision-making Packages. Beberapa paket software menyediakan tool-tool untuk pengambilan keputusan. Mereka ini bekerja sama dalam DSS model base, atau digunakan sebagai pendukung dalam penyediaan input data misal: subjective judgment atau dengan mengolah output datanya. Contohnya: Expert Choice, Decision Master, Decision Aid, Criterium, Orion, Arborist, Lightyear, Decision PAD, Decision AIDE II. § Produk DSS lainnya. Yang dimaksud disini adalah: Aplikasi DSS khusus yang sudah jadi. Jadi sudah jadi, user tinggal menggunakannya. Atau kalau perlu tinggal memodifikasi sedikit source code-nya sesuai dengan kebutuhan user.

5.14. Model Base Structure and Management.

Konsep model base management yang dicari untuk paket software yang dimaksud, dengan kemampuan yang serupa dengan konsep DBMS dalam database. Walaupun begitu banyak paket DBMS komersial, tak ada model base management menyeluruh saat ini di pasaran. Kemampuan yang terbatas, yang menjadi kendala dalam paket model management, diatasi oleh beberapa program spreadsheet dan financia planning-based DSS generators. Salah satu alasan dari situasi ini adalah, setiap perusahaan menggunakan model yang berbeda. Alasan lain adalah beberapa kemampuan MBMS misalnya: memilih model yang digunakan, memutuskan nilai mana yang disisipkan, dll membutuhkan kemampuan kepakaran dan reasoning. Sehingga, MBMS menjadi area yang menarik untuk aplikasi ES di masa depan. MBMS yang efektif akan membuat aspek struktur dan algoritma dari organisasi model dan memproses data yang berhubungan, yang tak perlu ditampakkan kepada user. Di bawah ini adalah kemampuan yang diinginkan dari suatu MBMS: 1. Kontrol. Baik untuk sistem yang otomatis maupun manual. 2. Fleksibelitas. Mudah menghadapi perubahan. 3. Umpan balik. Selalu up-to-date, bersifat kekinian. 4. Antarmuka. User merasa nyaman dan mudah menggunakan. 5. Pengurangan redundansi. Model yang di-share dapat mengurangi penyimpanan yang redundan. 6. Peningkatan konsistensi. Mengatasi data yang berbeda atau versi model yang berbeda. Untuk mencapai kemampuan di atas, desain MBMS harus mengijinkan user untuk: 1. Mengakses dan me-retrieve model yang ada. 2. Berlatih dan memanipulasi model yang ada. 3. Menyimpan model yang ada. 4. Merawatmengatur model yang ada. 5. Membangun model baru. Relational MBMS. Seperti halnya cara pandang data yang relasional, cara pandang relasional dari suatu model didasarkan pada teori matematika dari hubungan yang terjadi mathematical theory of relations. Sehingga model dipandang sebagai file virtual atau relasi virtual. Secara prinsip file virtual ini dibuat dengan melatih model dengan spektrum input yang lebar. Isu lain yang harus dipertimbangkan secara serius adalah model base query languages, dan kebutuhan untuk mengatasi penyelesaian masalah relasional. 3 operasi yang dibutuhkan: eksekusi, optimasi, dan analisis sensitivitas. Object-oriented Model Base dan Manajemennya. Menggunakan OODBMS maka kita dapat membangun model base yang mengatur ketergantungan lojik diantara model base dan komponen DSS lainnya, memfasilitasi komponen intelligent dan menstabilkan integrasi antar komponen. Sistem Pendukung Keputusan – Irfan Subakti 46 Bab 5 Pemodelan dan Manajemen Model

5.15. Kesimpulan.

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR YANGMEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR DI DESA SEMBORO KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER TAHUN 2011

2 53 20

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Pengaruh pemahaman fiqh muamalat mahasiswa terhadap keputusan membeli produk fashion palsu (study pada mahasiswa angkatan 2011 & 2012 prodi muamalat fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 22 0

Pendidikan Agama Islam Untuk Kelas 3 SD Kelas 3 Suyanto Suyoto 2011

4 108 178

TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 10

PENGARUH BETA SAHAM, GROWTH OPPORTUNITIES, RETURN ON ASSET DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM LQ 45 DI BEI PERIODE 2008 – 2011

0 10 64

ANALISIS NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BANK INDONESIA, POLRI, DAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 SEBAGAI MEKANISME PERCEPATAN PENANGANAN TINDAK PIDANA PERBANKAN KHUSUSNYA BANK INDONESIA SEBAGAI PIHAK PELAPOR

1 17 40

KOORDINASI OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DENGAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) DAN BANK INDONESIA (BI) DALAM UPAYA PENANGANAN BANK BERMASALAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

3 32 52