Kesimpulan. PEMODELAN DAN MANAJEMEN MODEL

Bab 5 Pemodelan dan Manajemen Model

5.15. Kesimpulan.

§ Model memainkan peranan yang utama dalam DSS. Terdiri dari beberapa jenis. § Manajemen model adalah konsep yang serupa dengan manajemen data. § Model bisa berupa statis cuplikan singkat situasi atau dinamis. § Analisis dilakukan baik pada kondisi certaintykepastian yang paling diinginkan memang ini, resiko, atau uncertainty dihindari sebisanya. § Tool utama dalam optimasi adalah pemrograman matematis. § LP adalah tool paling sederhana dari pemrograman matematis. Ia mencoba mencari alokasi optimal dari resources yang terbatas pada batasan-batasan constraints yang ada. § Bagian utama dari LP adalah objective function, decision variables, dan constraints. § Simulasi banyak digunakan dalam pendekatan DSS yang melibatkan eksperimen dengan model yang diasumsikan merupakan pencerminan kenyataan yang sebenarnya. § Simulasi dapat dilakukan untuk situasi yang kompleks, yang tak bisa dilakukan oleh teknik optimasi biasa. Tapi tak ada jaminan untuk mendapatkan solusi optimal. § Pemrograman heuristic adalah penyelesaian masalah menggunakan rule of thumb. § Influence diagram menggambarkan secara grafis hubungan yang terjadi di dalam model. § Kebanyakan model membutuhkan forecasting, tetapi tak ada satu pun yang bisa meramalkan dengan sempurna. § Spreadsheet elektronik dapat ditingkatkan kemampuannya dengan macro, template, dan pelbagai tool tambahan lainnya. § Bahasa khusus tertentu tersedia untuk pemodelan finansial. § Kebanyakan tool pengembangan DSS menyertakan model kuantitatif finansial, statistikal atau memberikan kemudahan untuk berinteraksi dengannya. § MBMS menampilkan hal yang serupa dengan DBMS. § Pemodelan multidimensional mengijinkan user untuk secara mudah membuat model dan selanjutnya menampilkan hasilnya dalam pelbagai cara, serta melakukan analisis sensitivitas dengan mudah. § Influence diagram menggambarkan secara grafis hubungan diantara model. Dapat juga digunakan untuk meningkatkan kemampuan presentasi dari teknologi spreadsheet. § Pemodelan spreadsheet dan hasilnya dapat dipresentasikan dalam format influence diagram visual spreadsheet. Sistem Pendukung Keputusan – Irfan Subakti 47 Bab 6 Antarmuka User

BAB 6 ANTARMUKA USER

Kunci sukses penggunaan MSS adalah antarmuka user. Semakin sederhana penggunaan suatu sistem terkomputerisasi maka akan semakin merangsang manajer untuk menggunakannya.

6.1. Pendahuluan.

Antarmuka user mengacu pada fasilitas komunikasi baik software maupun hardware, antara user dan komputer. Antarmuka user adalah bagian dari bidang yang disebut interaksi manusia dan komputer, yang mempelajari manusia, teknologi komputer, dan cara memperlancar hubungan ini. Antarmuka membahas respontanggapan, dan melibatkan pertukaran grafik, akustik, dan tanda-tanda lainnya. Antarmuka user bisa digambarkan sebagai suatu permukaan dimana data diumpan balik diantara user dan komputer. Aspek fisiknya adalah peralatan input: mouse, trackball, pen light, mikropon, keyboard, dan lain-lain; sedangkan peralatan outputnya: monitor, printer, speaker, plotter, dan lain-lain. Gambar di bawah ini menggambarkan dua sisi dari antarmuka user: Knowledge Task Interpret the Display Process the Content Action Language ï ï ï ï ï þ ï ï ï ï ï ý ü User Presentation Language Generate the Display Interpret the User Input Application Processing ï ï ï ï ï î ï ï ï ï ï í ì System Plan and Take Action Proses berulang pada gambar di atas terdiri dari beberapa elemen: § Action language. Pelbagai bentuk, dari memilih suatu item dari menu, menjawab pertanyaan, memindahkan window, atau mengetikkan suatu perintah. § Knowledge. Informasi yang harus diketahui oleh user agar dapat berkomunikasi dengan komputer. Bisa berupa kepakaran yang dimiliki oleh user, atau disertakan dalam kartubuku manual yang menyertai, atau help yang ada disitu. § User’s reaction. User menanggapi tampilan, memproses isinya, dan merencanakan aksi. § Presentation language. Informasi yang ditampilkan ke user melalui pelbagai peralatan output. Misalnya menu, window, atau teks. Bisa bersifat statis, dapat juga dinamis; demikian juga dapat berupa numerik, bisa juga simbolik. § Computer. Menerjemahkan aksi user input, mengeksekusi task misal komputasi, dan menghasilkan tampilan yang umumnya merupakan presentation language, atau output. § Dialog. Serangkaian pertukaran atau interaksi yang teramati diantara manusia dan komputer. Penyediaan antarmuka yang berkualitas adalah tugas yang kompleks berkenaan dengan faktor teknologi, psikologi, fisik, dan faktor-faktor yang mempengaruhi lainnya. Di bawah ini adalah pelbagai masalah yang ada dalam membangun antarmuka user: § Desain layar. § Urutan interaksi manusia dan komputer. § Penggunaan warna. § Densitaskerapatan informasi. § Penggunaan ikon dan simbol. § Format tampilan informasi. § Pemilihan peralatan input dan output. Sistem Pendukung Keputusan – Irfan Subakti 37

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR YANGMEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR DI DESA SEMBORO KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER TAHUN 2011

2 53 20

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Pengaruh pemahaman fiqh muamalat mahasiswa terhadap keputusan membeli produk fashion palsu (study pada mahasiswa angkatan 2011 & 2012 prodi muamalat fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 22 0

Pendidikan Agama Islam Untuk Kelas 3 SD Kelas 3 Suyanto Suyoto 2011

4 108 178

TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 10

PENGARUH BETA SAHAM, GROWTH OPPORTUNITIES, RETURN ON ASSET DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM LQ 45 DI BEI PERIODE 2008 – 2011

0 10 64

ANALISIS NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BANK INDONESIA, POLRI, DAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 SEBAGAI MEKANISME PERCEPATAN PENANGANAN TINDAK PIDANA PERBANKAN KHUSUSNYA BANK INDONESIA SEBAGAI PIHAK PELAPOR

1 17 40

KOORDINASI OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DENGAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) DAN BANK INDONESIA (BI) DALAM UPAYA PENANGANAN BANK BERMASALAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

3 32 52