Studi Kasus: Tim Peningkatan Kualitas di IRS.

Bab 9 Group Decision Support Systems GDSS

BAB 9 GROUP DECISION SUPPORT SYSTEMS GDSS

9.1. Studi Kasus: Tim Peningkatan Kualitas di IRS.

§ Banyak organisasi baik perseorangan maupun umum berusaha meningkatkan pijakannya pada rekayasa proses bisnis, penggunaan teknologi, dan pengenalan program peningkatan kualitas sebagai jalan untuk meningkatkan produktivitas dan penanganan yang lebih baik dengan kompetisi yang makin ketat, permintaan customer, penurunan anggaran, dan timbulnya pasar global. § Di Manhattan - Amerika Serikat - manajemen dan karyawan dari IRS Internal Revenue Service, dengan dibantu University of Minnesota mengimplementasikan program peningkatan kualitas berbasis pada manajemen partisipasi tim kualitas, yang didukung oleh GDSS. § Bagian utama dari program peningkatan kualitas ini adalah struktur tim kualitas, yang serupa dengan konsep daur ulang kualitas orang Jepang. Grup, terdiri dari manajer dan karyawan, bertemu sebagai unit kecil dari 3 sampai 12 orang untuk merumuskan metode bagi penyelesaian masalah dan menggunakan bermacam peluang untuk meningkatkan kualitas. Masalah. § Partisipan dalam tim kualitas sering datang dari pelbagai wilayah fungsional atau level penyeliaan yang berbeda, dan ini akan membawa pelbagai perspektif kedalam tim. § Walaupun pelbagai perbedaan ini dapat memperkaya pertemuan, ia malahan dapat juga memperlambat pekerjaan. § Sebagai tambahan, grup tergantung juga pada fenomena umum yang menghambat kesuksesan kerja tim. Misalnya, dominasi sebagian anggota, komunikasi antarpersonal yang jelek, dan ketakutan mengekspresikan ide-ide inovatif. § Untuk mengurangi efek negatif tadi, diberikan pelatihan ekstensif dan bantuan profesional. § Jika jumlah tim bertambah, pelatihan dan anggaran bantuan menjadi masalah dan juga sulit menemukan fasilitator berkualitas tinggi. Solusi. § GDSS adalah teknologi baru yang dapat mendukung pelbagai aktivitas yang dilakukan oleh anggota grup, pemimpinnya, dan fasilitator. Selengkapnya bisa dilihat pada tabel di bawah: Quality Team Roles and Responsibilities Decision Support Needs Members: § Identify problems § Generate and evaluate ideas § Develop and implemen solutions Leader: § Plans meetings § Coordinates team activities § Monitors and reports team progress Facilitator: § Promotes use of problem-solving techniques § Encourages consensus building § Serves as a liasion between team and quality steering committee Access to group problem-solving techniques Methods for encouraging open participation by all members Efficient use of team meeting time for example, agenda management Documentation of team decision-making processes and outputs § GDSS menawarkan pada tim, potensi untuk mengurangi kerja keras yang harus dilakukan dalam mengaplikasikan metode peningkatan kualitas, dengan menyediakan mekanisme otomatis dalam memasukkan, mencatat, dan mengoperasikannya, dalam kaitan dengan ide-ide anggota tim selama pertemuan-pertemuan tatap muka yang dilakukan. § Secara khusus, dukungan disediakan untuk peneluran ide, prioritas isumasalah, analisis masalah, pemilihan strategi, dan seterusnya. § Sebagai tambahan, GDSS membantu mengurangi macam-macam fenomena negatif kerja tim dalam tatap muka yang dilakukan misal, ketakutan mengemukakan ide. § Akhirnya, teknologi yang ada menyediakan hal yang ekstensif pada dokumentasi saat pertemuan tim dan pada prosedur keputusan. Implementasi. § GDSS dimulai sebagai projek riset. Laboratorium khusus dibangun selama akhir 1980-an di beberapa universitas, termasuk University of Minnesota, yang turut membangun IRS pada tahun 1988. Sistem Pendukung Keputusan – Irfan Subakti 64 Bab 9 Group Decision Support Systems GDSS § Pada periode itu tak ada hardware dan software komersial di pasaran. § Selanjutnya, dirasakan perlu membawa partisipasi anggota tim IRS ke fasilitas GDSS di University of Minnesota. § Software GDSS di University of Minnesota ini disebut dengan SAMM Software-aided Meeting Management. § Pemimpin tim dan anggotanya lalu dilatih untuk menggunakan software, dan ditunjukkan bagaimana meningkatkan proses peningkatan kualitas menggunakan pelbagai fitur SAMM. Hasil. Selama September 1989 sampai dengan Januari 1991, SAMM digunakan untuk ratusan pertemuan. SAMM digunakan oleh para anggota tim untuk: § Peneluran ide dan evaluasi 19.4 dari pertemuan. § Penggunaan tool bantuan keputusan yang canggih 59.4 dari pertemuan. § Pembuatan dan pengaturan agenda 36.5 dari pertemuan. § Penulisan dan pengelolaan recordcatatan grup 15.3 dari pertemuan. Pada skala 1 sampai 7 1 terendah, 7 tertinggi, anggota tim memberi nilai 5.5 79 untuk tingkat kepuasan mereka dan menyatakan: “merasa nyaman dengan teknologi ini”, “meningkatkan kerja tim”, “GDSS mudah digunakan dalam grup”, dan “GDSS memainkan peran utama dalam pertemuan yang dilakukan”. Epilog. § GDSS sukses dalam meningkatkan kemampuan IRS. § Tambahan-tambahan yang diadakan menjadikan anggota tim mengakses modul sistem pada sembarang waktu dan sembarang lokasi yang berbeda. § Diharapkan di masa depan GDSS juga mampu mendukung aspek emosional dari kualitas kerja tim misal, perubahan-perubahan sosial, negosiasi.

9.2. Pengambilan Keputusan dalam Grup.

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR YANGMEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR DI DESA SEMBORO KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER TAHUN 2011

2 53 20

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Pengaruh pemahaman fiqh muamalat mahasiswa terhadap keputusan membeli produk fashion palsu (study pada mahasiswa angkatan 2011 & 2012 prodi muamalat fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 22 0

Pendidikan Agama Islam Untuk Kelas 3 SD Kelas 3 Suyanto Suyoto 2011

4 108 178

TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 10

PENGARUH BETA SAHAM, GROWTH OPPORTUNITIES, RETURN ON ASSET DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM LQ 45 DI BEI PERIODE 2008 – 2011

0 10 64

ANALISIS NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BANK INDONESIA, POLRI, DAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 SEBAGAI MEKANISME PERCEPATAN PENANGANAN TINDAK PIDANA PERBANKAN KHUSUSNYA BANK INDONESIA SEBAGAI PIHAK PELAPOR

1 17 40

KOORDINASI OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DENGAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) DAN BANK INDONESIA (BI) DALAM UPAYA PENANGANAN BANK BERMASALAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

3 32 52