The Data Management Subsystem.

Bab 3 Decision Support Systems

3.4. The Data Management Subsystem.

Terdiri dari elemen-elemen: § DSS database. § Database management system. § Data directory. § Query facility. Digambarkan dalam diagram berikut ini: Internal data sources Production Marketing Finance Personnel Other External data sources Extraction Private, personal data Data directory Ÿ Retrieval Ÿ Inquiry Ÿ Update Ÿ Report generation Ÿ Delete Database Management System Query facility Decision support database Dialog management Model management Knowledge management DBMS mengatur pelbagai database seperti diagram di bawah ini: DBMS Specific DSS Database 1 Application 1 Specific DSS Database 2 Reguler User Specific DSS 1 Specific DSS 2 Keuntungan database DSS yang terpisah-pisah adalah: 1. Kontrol yang lebih besar terhadap data. 2. Lebih baik dalam memanajemen data. 3. Kebanyakan database ditujukan dalam memproses data, sehingga database yang terpisah lebih efisien untuk DSS. 4. DSS bisa melibatkan pelbagai fungsi, membutuhkan input dari beberapa database. Satu kali saja diekstrak ke dalam satu database, maka penggunaan data selanjutnya akan lebih efisien dan mudah. 5. Perubahan dan update lebih cepat, mudah, dan murah. 6. Akses yang lebih mudah dan manipulasi data bisa dilakukan. 7. Dapat mengadopsi struktur database yang optimal untuk penggunaan DSS yang spesifik seperti relasional atau object-oriented. Sistem Pendukung Keputusan – Irfan Subakti 22 Bab 3 Decision Support Systems Kerugian database DSS yang terpisah-pisah, yaitu: 1. Penambahan database khusus lebih mahal dalam hal pembangunannya, keamanan, dan perawatannya bila dibandingkan dengan satu database. 2. Database yang terpisah dapat dimodifikasi oleh user yang berbeda-beda menurut cara mereka masing-masing. Jika data yang redundant disimpan dalam tempat yang berbeda, dan jika data dimodifikasi dengan cara berbeda-beda, maka bisa menyebabkan data yang tak konsisten dalam organisasi itu. Kemampuan DBMS dalam DSS: § Mendapatkanmengekstrak data agar bisa masuk ke dalam database DSS. § Secara cepat mengupdate menambah, menghapus, mengedit, mengubah record data dan file. § Menghubungkan data dari pelbagai source. § Secara cepat menampilkan data dari database dalam queiries dan report. § Menyediakan keamanan data menyeluruh proteksi dari akses yang tidak berhak, kemampuan recover, dan lain-lain. § Menangani data personal dan tidak resmi sehingga user dapat mencoba dengan pelbagai solusi alternatif berdasarkan pertimbangan mereka sendiri. § Menyuguhkan penampilkan data secara lebih kompleks dan proses manipulasinya berdasarkan queries yang diberikan. § Melacak penggunaan data. Di bawah ini adalah diagram Role dari DBMS: DSS Database Report Writers Application Programs Periodic Reports Query Language Special Ad Hoc Reports Model Output Mathematical Models Manager User Decision Support Capabilities DBMS

3.5. The Model Management Subsystem.

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR YANGMEMPENGARUHI FERTILITAS PASANGAN USIA SUBUR DI DESA SEMBORO KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER TAHUN 2011

2 53 20

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYERAPAN TENAGA KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN BESAR DAN MENENGAH PADA TINGKAT KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2006 - 2011

1 35 26

A DISCOURSE ANALYSIS ON “SPA: REGAIN BALANCE OF YOUR INNER AND OUTER BEAUTY” IN THE JAKARTA POST ON 4 MARCH 2011

9 161 13

Pengaruh kualitas aktiva produktif dan non performing financing terhadap return on asset perbankan syariah (Studi Pada 3 Bank Umum Syariah Tahun 2011 – 2014)

6 101 0

Pengaruh pemahaman fiqh muamalat mahasiswa terhadap keputusan membeli produk fashion palsu (study pada mahasiswa angkatan 2011 & 2012 prodi muamalat fakultas syariah dan hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

0 22 0

Pendidikan Agama Islam Untuk Kelas 3 SD Kelas 3 Suyanto Suyoto 2011

4 108 178

TAHUN AJARAN 2010 2011

0 6 10

PENGARUH BETA SAHAM, GROWTH OPPORTUNITIES, RETURN ON ASSET DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM LQ 45 DI BEI PERIODE 2008 – 2011

0 10 64

ANALISIS NOTA KESEPAHAMAN ANTARA BANK INDONESIA, POLRI, DAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011 SEBAGAI MEKANISME PERCEPATAN PENANGANAN TINDAK PIDANA PERBANKAN KHUSUSNYA BANK INDONESIA SEBAGAI PIHAK PELAPOR

1 17 40

KOORDINASI OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DENGAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN (LPS) DAN BANK INDONESIA (BI) DALAM UPAYA PENANGANAN BANK BERMASALAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG RI NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

3 32 52