Bab 8 Organizational DSS dan Topik-topik Pengembangannya
unstructured decision situations is important Decisions are made with some intent in mind
Some decisions are arbitrary, mindless, or capricious
Decision processes always result in decisions Some decision processes are initiated to prepare
for “potentially” needed decisions; others to ratify past decisions
Goals, possible actions, consequences of actions can be determined the problem is structurable
Problems are often unstructured
8.9. DSS Masa Depan.
1. DSS berbasis PC akan terus tumbuh utamanya untuk dukungan personal. 2. Untuk DSS di institusi yang mendukung pengambilan keputusan berurutan dan saling
berhubungan, kecenderungan ke depan adalah menjadi DSS terdistribusi. 3. Untuk dukungan keputusan saling berhubungan yang terkonsentrasi, group DSS akan lebih
lazim di masa depan. 4. Produk-produk DSS akan mulai menggabungkan tool dan teknik-teknik AI.
5. DSS groups akan berkurang peranannya seperti projek khusus “tim komando” dan lebih banyak bagian dari tim pendukung ditujukan untuk pelbagai dukungan end-user lainnya, kemungkinan
sebagai bagian dari pusat informasi. 6. Semua kecenderungan di atas akan menuju pada satu titik pada pengembangan berkelanjutan
pada kemampuan sistem yang lebih user-friendly.
8.10. Kesimpulan.
§ DSS organisasional berhubungan dengan pengambilan keputusan pada layer area fungsional
dan hirarki organisasional. §
ODSS digunakan baik pada individu maupun grup dan ia beroperasi dalam lingkungan terdistribusi
§ ODSS berhubungan dengan tasktugas organisasional.
§ ODSS untuk situasi yang serupa dan berulang melibatkan komponen manajemen case case
management. §
ODSS seringkali dikoneksikan ke EIS danatau GDSS. §
Karena kompleksitasnya, ODSS dibangun menggunakan baik SDLC tradisional maupun prototyping.
§ 4 fase utama ODSS yaitu: pendahuluan, desain konseptual, pengembangan sistem, serta
implementasi dan perawatan sistem. §
ODSS membutuhkan perhatian dari SC Steering Committee end-user. §
Data dan database merupakan hal kritis atas suksesnya suatu ODSS. §
ODSS biasanya menggunakan pelbagai model kuantitatif dan kualitatif. §
Ada beberapa jenis intelligent DSS. §
Suatu intelligent DSS harus bisa berperan aktif yang berhubungan dengan tasktugas penyelesaian masalah yang rancu dan kompleks.
§ Kecerdasan ditambahkan ke DSS dengan menempelkan knowledge base dalam software DSS.
§ Kecerdasan diperlukan secara khusus dalam manajemen masalah.
§ DSS yang dapat berevolusi sendiri, active, dan symbiotic adalah konfigurasi yang berbeda dari
intelligent DSS. §
Kreativitas untuk peneluran ide idea generation adalah aktivitas penting dalam pengambilan keputusan.
§ Peneluran ide dapat ditingkatkan dengan software elektronik.
§ Brainstorming “pembadaian” pendapat secara elektronik adalah salah satu cara mendukung
peneluran ide. §
Software elektronik menggunakan asosiasi, identifikasi pola, dan pelbagai teknik yang sudah dikenal lainnya untuk mendukung peneluran ide.
§ Variabel utama riset independen DSS adalah perilaku user, task, lingkungan, dan kemampuan
DSS. §
Variabel utama riset independen DSS adalah kualitas keputusan yang dibuat.
Sistem Pendukung Keputusan – Irfan Subakti
63
Bab 9 Group Decision Support Systems GDSS
BAB 9 GROUP DECISION SUPPORT SYSTEMS GDSS
9.1. Studi Kasus: Tim Peningkatan Kualitas di IRS.
§ Banyak organisasi baik perseorangan maupun umum berusaha meningkatkan pijakannya pada
rekayasa proses bisnis, penggunaan teknologi, dan pengenalan program peningkatan kualitas sebagai jalan untuk meningkatkan produktivitas dan penanganan yang lebih baik dengan
kompetisi yang makin ketat, permintaan customer, penurunan anggaran, dan timbulnya pasar global.
§ Di Manhattan - Amerika Serikat - manajemen dan karyawan dari IRS Internal Revenue
Service, dengan dibantu University of Minnesota mengimplementasikan program peningkatan kualitas berbasis pada manajemen partisipasi tim kualitas, yang didukung oleh GDSS.
§ Bagian utama dari program peningkatan kualitas ini adalah struktur tim kualitas, yang serupa
dengan konsep daur ulang kualitas orang Jepang. Grup, terdiri dari manajer dan karyawan, bertemu sebagai unit kecil dari 3 sampai 12 orang untuk merumuskan metode bagi
penyelesaian masalah dan menggunakan bermacam peluang untuk meningkatkan kualitas.
Masalah. §
Partisipan dalam tim kualitas sering datang dari pelbagai wilayah fungsional atau level penyeliaan yang berbeda, dan ini akan membawa pelbagai perspektif kedalam tim.
§ Walaupun pelbagai perbedaan ini dapat memperkaya pertemuan, ia malahan dapat juga
memperlambat pekerjaan. §
Sebagai tambahan, grup tergantung juga pada fenomena umum yang menghambat kesuksesan kerja tim. Misalnya, dominasi sebagian anggota, komunikasi antarpersonal yang
jelek, dan ketakutan mengekspresikan ide-ide inovatif. §
Untuk mengurangi efek negatif tadi, diberikan pelatihan ekstensif dan bantuan profesional. §
Jika jumlah tim bertambah, pelatihan dan anggaran bantuan menjadi masalah dan juga sulit menemukan fasilitator berkualitas tinggi.
Solusi. §
GDSS adalah teknologi baru yang dapat mendukung pelbagai aktivitas yang dilakukan oleh anggota grup, pemimpinnya, dan fasilitator. Selengkapnya bisa dilihat pada tabel di bawah:
Quality Team Roles and Responsibilities Decision Support Needs
Members: §
Identify problems §
Generate and evaluate ideas §
Develop and implemen solutions Leader:
§ Plans meetings
§ Coordinates team activities
§ Monitors and reports team progress
Facilitator: §
Promotes use of problem-solving techniques §
Encourages consensus building §
Serves as a liasion between team and quality steering committee
Access to group problem-solving techniques Methods for encouraging open participation by
all members Efficient use of team meeting time for example,
agenda management Documentation of team decision-making
processes and outputs
§ GDSS menawarkan pada tim, potensi untuk mengurangi kerja keras yang harus dilakukan
dalam mengaplikasikan metode peningkatan kualitas, dengan menyediakan mekanisme otomatis dalam memasukkan, mencatat, dan mengoperasikannya, dalam kaitan dengan ide-ide
anggota tim selama pertemuan-pertemuan tatap muka yang dilakukan.
§ Secara khusus, dukungan disediakan untuk peneluran ide, prioritas isumasalah, analisis
masalah, pemilihan strategi, dan seterusnya. §
Sebagai tambahan, GDSS membantu mengurangi macam-macam fenomena negatif kerja tim dalam tatap muka yang dilakukan misal, ketakutan mengemukakan ide.
§ Akhirnya, teknologi yang ada menyediakan hal yang ekstensif pada dokumentasi saat
pertemuan tim dan pada prosedur keputusan.
Implementasi. §
GDSS dimulai sebagai projek riset. Laboratorium khusus dibangun selama akhir 1980-an di beberapa universitas, termasuk University of Minnesota, yang turut membangun IRS pada
tahun 1988.
Sistem Pendukung Keputusan – Irfan Subakti
64