78 tingkat pertama ke pedagang pengumpul tingkat kedua dan ada juga yang
langsung di jual ke pabrik tepung.
Pedagang pengumpul tingkat kedua kemudian membawa dan menjual ubi jalar tersebut ke pedagang grosir yang ada di Pasar Induk Kramat Jati. Selanjutnya
ubi jalar tersebut dijual pedagang grosir ke pedagang pengecer dan ada juga konsumen akhir yang langsung datang membeli ke pedagang grosir. Pedagang
grosir menjual ubi jalar di kios yang telah disediakan oleh pedagang grosir, sehingga pembeli yang datang ke kios pedagang grosir tersebut untuk membeli
ubi jalar, baik itu pedagang pengecer maupun konsumen akhir.
Setiap praktek pembelian dan penjualan yang dilakukan oleh antar lembaga pemasaran biasanya atas dasar saling berlangganan. Namun ada kalanya
praktek pembelian dan penjualan tidak dilakukan melalui langganannya. Hal ini ditujukan untuk mendapatkan kualitas ubi jalar yang bagus atau karena adanya
kesepakatan yang tidak tercapai antar kedua belah pihak.
5.2.2.2. Sistem Penentuan Harga dan Pembayaran
Sistem penentuan harga ubi jalar di Desa Purwasari dilakukan dengan tawar menawar berdasarkan harga pasar yang berlaku. Namun demikian,
keputusan terakhir ditentukan oleh lembaga pemasaran yang lebih tinggi karena lebih mengetahui informasi perkembangan harga yang berlaku di pasar. Harga ubi
jalar akan sangat bergantung pada jumlah permintaan dan penawaran yang ada di pasar. Harga ubi jalar di Desa Purwasari berpatokan dengan harga yang berlaku di
Pasar Induk Kramat Jati, sehingga harga yang berlaku di tingkat petani merupakan
79 harga penyesuaian dari lembaga-lembaga pemasaran yang ada di atasnya setelah
ditambahkan unsur biaya pemasaran dan penerimaan untuk pedagang ubi jalar.
Sistem pembayaran yang terjadi antar lembaga pemasaran dilakukan secara tunai, sistem pembayaran sebagianpanjar, dan ada juga menggunakan
sistem nota. Pembayaran secara tunai dilakukan oleh pedagang pengumpul tingkat pertama terhadap petani, tetapi kadang menggunakan sistem panjar juga.
Pedagang pengecer juga melakukan sistem pembayaran tunai ketika membeli ubi
jalar dari pedagang grosir.
Sistem pembayaran sebagianpanjar dilakukan oleh pedagang pengumpul tingkat kedua terhadap pedagang pengumpul tingkat pertama. Pada umumnya
pedagang pengumpul tingkat pertama hanya memiliki sedikit modal untuk melakukan pembelian ubi jalar kepada petani, sehingga pedagang pengumpul
tingkat kedua sering berinisiatif memberikan sejumlah uang terlebih dahulu kepada pedagang pengumpul tingkat pertama, dengan jaminan ubi jalar harus
disetorkan kepadanya. Dalam sistem pembayaran sebagianpanjar ini secara tidak langsung pedagang pengumpul tingkat pertama telah terikat dengan pedagang
pengumpul tingkat kedua.
Sistem pembayaran secara nota dilakukan oleh pedagang grosir terhadap pedagang pengumpul tingkat kedua. Sistem pembayaran secara nota biasanya
telah dilandasi rasa saling percaya antar kedua belah pihak dan telah terjalin kerjasama yang sangat lama.