Efisiensi Tataniaga Analisis Efisiensi Saluran Tataniaga Ubi Jalar Berdasarkan Margin

92 - Kerjasama antara petani dan pedagang pengumpul terjalin dengan baik melalui kegiatan jual-beli produk ubi jalar. Hal yang sama juga terjadi diantara pedagang pengumpul, grosir dan pedagang pengecer. Kemudian secara umum sistem pembayaran yang dilakukan petani dan antar lembaga tataniaga dilakukan secara tunai dan harga produk berdasarkan mekanisme pasar. 3 Berdasarkan perhitungan efisiensi tataniaga untuk komoditas ubi jalar, saluran tataniaga ubi jalar yang efisien adalah saluran tataniaga satu karena memiliki margin tataniaga yang paling kecil sebesar Rp.800Kg, rasio keuntungan dan biaya tertinggi sebesar 2.20, dan farmer’s share yang tertinggi dibandingkan pada saluran tataniaga yang lainnya yaitu 69,23 persen.

6.2. Saran

1 Petani ubi jalar sebaiknya membentuk kelompok tani guna meningkatkan posisi tawarnya. Selain itu, kelompok tani juga berfungsi untuk mendukung petani dalam kegiatan usahataninya dari proses budidaya sampai pemasaran. 2 Untuk dapat mendistribusikan komoditas ubi jalar secara efisien, petani perlu bekerjasama atau bermitra dengan pihak yang bersedia menampung produk petani konsumen akhir dengan harga yang tinggi dan relatif stabil. 3 Untuk mengoptimalkan farmer’s share dan memperkecil margin tataniaga, dapat dilakukan dengan salah satu cara yaitu petani atau kelompok tani melakukan nilai tambah value added terhadap ubi jalar sehingga menghasilkan produk seperti tepung, keripik, saos, dan lain-lain. 93 DAFTAR PUSTAKA Asmarantaka, Ratna W. 1999. Pemasaran Pertanian : Suatu Kajian Teoritik dan Empirik. Jurusan Sosek – Faperta. Institut Pertanian Bogor. Asmarantaka, Ratna W. 2009. Pemasaran Produk-produk Pertanian dalam Bunga Rampai Agribisnis Seri Pemasaran. Editor Nunung Kusnadi, dkk. IPB Press. Bogor. [BPS] Badan Pusat Statitik Nasional. Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Ubi Jalar Indonesia Tahun 2013. Jakarta : Badan Pusat Statistik. Dahl, D.C. and Hammond J. W. 1987. Market and Price Analysis. The Agriculture Industries. Mc. Graw – Hill Inc. New York. Dahl, D.C and Hammond, J.W. 1997. Market and Price Analysis. The Agriculture Industries. Mc. Graw-Hill Inc. New York. Dahrul Syah. 2009. Riset untuk Mendayagunakan Potensi Lokal, Pelajaran dari Industrialisasi Diversifikasi Pangan. Bogor: IPB Press. Damardjati D.S. dan S. Widowati. 1994. Pemanfaatan Ubi Jalar dalam Program Diversifikasi Guna Mensukseskan Swasembada Pangan. Dalam: Seminar Penerapan Teknologi Produksi dan Pasca Panen Ubi Jalar Mendukung Agro Industri. Dinas Pertanian Kabupaten Bogor. 2013. Geografi Pertanian Kabupaten Bogor. Bogor: Dinas Pertanian Kabupaten Bogor. Direktorat Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. 1996. Prospek dan Peluang Agribisnis Ubi Jalar. Jakarta: Direktorat Kacang-Kacangan dan Umbi- Umbian, Direktorat Jenderal Bina Produksi Tanaman Pangan, Kementrian Pertanian-RI. Firdaus, Muhammad. 2008. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara. Hafsah, Dr. Ir. Mohammad Jafar. 2004. Prospek Bisnis Ubi Jalar. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Junaedi. 2009. Urgensi dan Kendala Diversifikasi Pangan. www.pencangkul.blogspot.com [21 Agustus 2013]. Kantor Kecamatan Dramaga. 2013. Monografi Dearah Kecamatan Dramaga 2013. Kabupaten Bogor.