43 Gambar 3. Kerangka Pemikiran Penelitian Ubi Jalar di Desa Purwasari,
Kecamatan Dramaga, Bogor. Terdapat perbedaan harga ubi jalar yang cukup besar antara harga di
tingkat petani dan di tingkat konsumen akhir Bagaimana Tataniaga Ubi Jalar di
Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Bogor
Analisis Deskriptif Kualitatif: 1.
Saluran tataniaga dan lembaga tataniaga
2. Fungsi-fungsi
tataniaga 3.
Struktur pasar 4.
Perilaku Pasar Analisis Kuantitatif:
1. Margin Tataniaga
2. Farmer’s Share
3. Rasio Keuntungan
dan Biaya
KESIMPULAN SARAN
Rekomendasi Alternatif Saluran Tataniaga yang Efisien
44
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Purwasari,Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja
purposive dengan pertimbangan bahwa daerah yang dipilih merupakan salah satu sentra produksi ubi jalar di Kabupaten Bogor. Waktu penelitian dilakukan
pada bulan April – Juni 2014.
3.2. Sumber Data
Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui pembagian daftar pertanyaan yang telah di siapkan dengan
teknik wawancara langsung kepada petani serta lembaga-lembaga tataniaga yang terlibat seperti pedagang pengumpul, dan pedagang pengecer. Pengamatan
responden dilakukan dengan menggunakan metode informasi dari pelaku pasar pada saat penelusuran saluran tataniaga, sehingga responden yang diambil adalah
responden yang benar-benar memasok ubi jalar ke pasar. Data sekunder dikumpulkan dari instansi terkait seperti Direktorat Jenderal
Tanaman Pangan dan Hortikultura, Kementrian Pertanian, Badan Pusat Statistik, Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Bogor serta literatur-literatur dan
sumber – sumber lain yang terkait dengan judul penelitian.
45
3.3. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tiga metode utama, yaitu wawancara, identifikasi langsung dan studi kepustakaan.
1. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam topik penelitian, seperti petani, pedagang pengumpul, pedangang pengecer lembaga
tataniaga lainnya, serta konsumen akhir. Wawancara disertai dengan kuisioner yang telah disediakan untuk keperluan dan tujuan dari penelitian.
2. Identifikasi Langsung
Identifikasi dilakukan dengan melakukan proses pengamatan langsung dan verifikasi terhadap kondisi yang ada di lapangan. Proses identifikasi dilakukan
untuk mengetahui mekanisme pemasaran termasuk saluran tataniaga hingga konsumen akhir.
3. Studi Kepustakaan
Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akan diperoleh dari bahan pustaka, hasil penelitian terdahulu, maupun dokumen dari instansi
terkait.
3.4. Metode Penentuan Responden
Responden dalam penelitian ini adalah petani dan pedagang. Pemilihan responden petani ubi jalar dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
teknik snowball sampling. Petani pertama sebagai titik awal yang menjadi responden adalah Bapak Saprudin yang ditentukan secara sengaja berdasarkan
46 pengalaman usahatani yang dimiliki oleh petani tersebut. Petani yang menjadi
responden berjumlah 30 orang yang semuanya bertempat tinggal di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga.
Penentuan responden pedagang juga dilakukan dengan menggunakan teknik snowball sampling. Pedagang yang menjadi responden berjumlah delapan
orang, yang terdiri atas dua orang pedagang pengumpul tingkat pertama, dua orang pedagang pengumpul tingkat kedua, dua orang pedagang grosir, dan dua
orang pedagang pengecer. Melalui metode snowball sampling dilakukan penelusuran terhadap saluran tataniaga mulai dari tingkat petani responden sampai
ke pedagang pengecer retail. Penentuan responden diambil berdasarkan informasi dari responden sebelumnya, sehingga jalur tataniaga tidak terputus.
3.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif dilakukan dengan pengamatan terhadap karakteristik
saluran tataniaga, lembaga dan fungsi-fungsi tataniaga, struktur pasar dan perilaku pasar. Sedangkan untuk analisis deskriptif kuantitatif dilakukan untuk melihat
efisiensi tataniaga dengan pendekatan analisis margin tataniaga, farmer share’s,
dan rasio keuntungan biaya.
3.5.1. Analisis Saluran Tataniaga
Saluran tataniaga merupakan serangkaian organisasi yang terlibat dalam proses penyampaian produk dari produsen hingga ke konsumen akhir. Analisis
saluran tataniaga ubi jalar di Desa Purwasari, Kecamatan Dramaga, Bogor dapat