Fungsi Tataniaga Pedagang Grosir

72 ubi jalar hanya sedikit, dalam beberapa jam saja ubi jalar sudah terjual semuanya, tetapi dalam keadaan melimpah dapat habis terjual dalam beberapa hari ke depan atau bahkan tidak laku sama sekali. Dilihat dari pendapatan pedagang, baik dilakukan aktivitas sortasi ataupun tidak, pendapatan yang diterima padagang dari hasil penjualan ubi jalar relatif tidak jauh berbeda. Hanya saja pedagang grosir lebih suka menjual dalam bentuk karungan dan tanpa ada kegiatan sortasi. Selain penjualannya lebih cepat, pedagang grosir dapat menghemat waktu dan biaya tenaga kerja. Risiko yang ditanggung oleh pedagang grosir apabila ubi jalar yang dijual tidak terjual semuanya atau tidak laku sama sekali. Hal ini dapat disebabkan karena ubi jalar yang ada di pasar sangat melimpah atau karena kualitas ubi jalar yang tidak bagus. Fungsi pembiayaan yang dilakukan oleh pedagang grosir adalah penyediaan modal untuk melakukan pembeliaan ubi jalar dari pedagang tingkat kedua, membayar gaji tenaga kerja, membayar iuran harian, membayar uang kebersihan dan keamanan, membayar kuli bongkar muat, dan untuk membayar retribusi. Fungsi informasi pasar diperoleh pedagang grosir dari sesama pedagang grosir lain dan informasi-informasi lain mengenai ketersediaan ubi jalar yang ada di Pasar Induk Kramat Jati.

5.1.2.5. Fungsi Tataniaga Pedagang Pengecer

Fungsi tataniaga yang dilakukan oleh pedagang pengecer adalah fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas. Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh pedagang pengecer berupa aktivitas pembelian dan penjualan. Pedagang pengecer membeli ubi jalar dari pedagang grosir yang ada di Pasar Induk Kramat 73 Jati. Proses jual beli dilakukan di kios pedagang grosir tersebut. Biasanya pedagang pengecer membeli ke pedagang grosir yang sudah menjadi langganan, tetapi ada kalanya pedagang pengecer membeli di pedagang grosir lain, hal ini ditujukan untuk mendapatkan kualitas ubi jalar yang bagus. Selanjutnya pedagang pengecer menjual ubi jalar tersebut ke konsumen-konsumen yang membeli di geraikios pedagang pengecer di pasar-pasar tradisional di daerah Jakarta. Fungsi fisik yang dilakukan oleh pedagang pengecer berupa aktivitas pengangkutan dan penyimpanan. Pedagang pengecer mengangkut ubi jalar dari kios pedagang grosir di Pasar Induk Kramat Jati ke kiosnya di pasar-pasar tradisional di daerah Jakarta. Aktivitas penyimpanan dilakukan pedagang pengecer apabila masih ada ubi jalar yang belum laku terjual. Tempat penyimpanannya di kios pedagang pengecer tersebut. Fungsi fasilitas yang dilakukan oleh pedagang pengecer berupa aktivitas penanggungan risiko, pembiayaan, dan informasi pasar. Risiko yang biasanya ditanggung oleh pedagang pengecer adalah risiko kerugian karena ubi jalar yang dijual tidak terjual semuanya sehingga ubi jalar tersebut menjadi busuk dan tidak layak lagi untuk dijual. Fungsi pembiayaan yang dilakukan oleh pedagang pengecer adalah penyediaan modal untuk membeli ubi jalar dari pedagang grosir, sewa lapak, biaya transportasi, upah kuli angkut, serta untuk membayar iuran dan retribusi pasar. Fungsi informasi pasar diperoleh pedagang pengecer dari sesama pedagang pengecer dan pedagang grosir mengenai perkembangan harga beli dan harga jual ubi jalar. 74 Tabel 15. Fungsi-Fungsi Tataniaga Yang Dilaksanakan Oleh Lembaga-Lembaga Tataniaga Ubi Jalar Pada Setiap Saluran Tataniaga Ubi Jalar Di Desa Purwasari , Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor. Saluran dan Lembaga Tataniaga Fungsi Tataniaga Fungsi Pertukaran Fungsi Fisik Fungsi Fasilitas Jual Beli Angkut Simpan Sortasi Resiko Biaya Informasi Pasar Saluran 1 Petani √ – – – – √ – – Pedagang Pengumpul Tingkat 1 √ √ √ – – – √ √ Saluran 2 Petani √ – – – – √ – – Pedagang Pengumpul Tingkat 1 √ √ √ – – – √ √ Pedagang Pengumpul Tingkat 2 √ √ √ – – √ √ √ Pedagang Grosir √ √ – √ √ √ √ √ Pedagang Pengecer √ √ √ √ – √ √ √ saluran 3 Petani √ – – – – √ – – Pedagang Pengumpul Tingkat 1 √ √ √ – – – √ √ Pedagang Pengumpul Tingkat 2 √ √ √ – – √ √ √ Pedagang Grosir √ √ – √ √ √ √ √

5.2. Analisis Struktur dan Perilaku Pasa Pada Lembaga Tataniaga

5.2.1. Analisis Struktur Pasar

Struktur pasar dapat diidentifikasi dengan mengetahui jumlah partisipan pembeli dan penjual yang terlibat di dalam pasar, sifat atau heterogenitas produk yang dipasarkan, kondisi atau keadaan produk yang diperjual belikan, mudah