58
Tabel 9. Sebaran Responden Menurut Status Usahatani Ubi Jalar di Desa
Purwasari Tahun 2013
No Status
Jumlah orang
1 Utama
18 60,00
2 Sampingan
12 40,00
Total 30
100,00
Sumber: Lampiran 1
4.2.4. Pengalaman Usahatani Ubi Jalar
Petani responden pada daerah penelitian telah mengusahakan pertanian secara turun temurun dan merupakan cara hidup sebagian besar mereka adalah
bertani. Beberapa petani telah membudidayakan ubi jalar sejak tahun 1960-an. Dari segi pengalaman petani responden di Desa Purwasari telah matang dalam
membudidayakan ubi jalar. Sebanyak 83 persen petani telah berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam membudidayakan ubi jalar. Tabel 10 menunjukkan sebaran
responden berdasarkan pengalaman usahatani ubi jalar.
Tabel 10. Sebaran Responden Menurut Pengalaman Usahatani Ubi Jalar di Desa
Purwasari Tahun 2013
No Pengalaman tahun
Jumlah orang
1 ≤ 10
5 16,67
2 10-15
9 30,00
3 16-30
10 33,33
4 ≥ 31
6 20,00
Total 30
100,00
Sumber: Lampiran 1
4.2.5. Luas Lahan
Luas lahan yang digunakan petani untuk membudidayakan ubi jalar oleh petani responden berkisar antara 0,05
–1 ha. Sebanyak 56,67 persen 0,5 ha merupakan luas lahan tertinggi yang digunakan untuk usahatani ubi jalar.
59 Sedangkan persentase untuk usahatani ubi jalar terendah berada pada 16,67 persen
1 ha. Sempitnya luas pengusahaan lahan untuk usahatani ubi jalar sebagian besar disebabkan oleh pembagian warisan lahan dan juga persilangan lahan yang
digunakan untuk menanam komoditas lainnya. Lahan usahatani yang sempit akan erat kaitannya dengan efisiensi penggunaan faktor produksi dari usahatani ubi
jalar yang dijalankan serta pendapatan yang akan diterima oleh petani. Tabel 11. Sebaran Responden Menurut Luas Lahan Garapan Petani Ubi Jalar di
Desa Purwasari Tahun 2013
No Luas lahan
Jumlah orang
1 0,5 ha
17 56,67
2 0,5-1,0 ha
8 26,67
3 1 ha
5 16,67
Total 30
100,00
Sumber: Lampiran 1
4.2.6. Status Kepemilikan Lahan
Tabel 12 menunjukan sebaran responden menurut status penguasaan lahan petani responden. Status penguasaan petani responden 70 persen merupakan lahan
milik sendiri dan sisanya merupakan lahan gadai. Beberapa petani membudidayakan ubi jalar pada lahan gadai, lahan ini diperoleh dari warga atau
petani lainnya yang biasanya meminjam uang dengan menggadaikan lahannya sebagai jaminan. Status penguasaan lahan akan mempengaruhi keputusan
usahatani ubi jalar, baik dari waktu dan biaya usahatani.