Keadaan Usahatani Ubi Jalar

55 Purwasari sangat berfluktuatif pada periode tahun 2004-2008 harga ubi jalar berkisar Rp.300 – Rp.1.000, sedangkan periode 2009-2013 harga sedikit naik pada kisaran Rp.1.000,- sampai dengan Rp.2.000,-. Usahatani ubi jalar di Desa purwasari juga didukung dengan adanya pedagang pengumpul yang berada satu desa sehingga petani sama sekali tidak ada kesulitan dalam menjual hasil produksi mereka. Kendala yang paling banyak dikeluhkan petani yaitu harga yang tidak menentu dan tidak sebanding dengan kenaikan harga input seperti pupuk dan input-input lainnya. Selain itu adanya gabungan kelompok tani belum begitu berperan penting bagi petani yang mengusahakan ubi jalar, karena bantuan kepada kelompok tani yang datang dari pemerintah sejauh ini hanya untuk komoditas padi seperti bantuan benih unggul. Petani dapat meminjam modal pada kelompok untuk melakukan usahataninya yang biasanya dibayar perminggu, dan juga petani dapat menabung pada kelompok tani tempat mereka bergabung. Komoditas ubi jalar sendiri mempunyai banyak produk turunan, pemanfaatannya mencakup umbi dan daun. Bagian daun dari ubi jalar selain ada yang dimanfaatkan untuk menjadi setek, dapat juga dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Sedangkan umbinya dapat diolah menjadi berbagai macam produk olahan seperti ubi segar, ubi rebus, ubi goreng, chips ubi jalar, mie ubi jalar, ubi beku, ubi jalar parut, ubi oven, dan pati. 56

4.2. Karakteristik Petani Responden

Karakteristik petani responden yang akan dijelaskan diklasifikasikan menurut usia, tingkat pendidikan baik formal maupun informal, status usahatani, pengalaman usahatani, status kepemilikan lahan, keanggotaan kelompok tani, luas lahan garapan, jenis lahan, dan musim tanam. Jumlah petani ubi jalar yang menjadi responden sebanyak 30 orang.

4.2.1. Umur Petani

Petani yang menjadi responden berusia antara 20 - 65 tahun. Secara umum, persentase penyebaran umur petani responden cukup beragam dan diharapkan bisa mewakili seluruh petani yang terdapat di Desa Purwasari. Tabel 7 menunjukan bahwa petani responden lebih banyak didominasi oleh petani dengan usia 40 - 49 tahun dan 50 - 60 tahun. Sedangkan umur terendah pada kelompok 60 - 69 tahun. Hal ini menunjukan bahwa mayoritas petani terdiri dari petani usia produktif 93,33 persen. Tabel 7. Sebaran Responden Menurut Usia Petani Ubi Jalar di Desa Purwasari Tahun 2013 No Usia tahun Jumlah orang 1 20-29 5 16,67 2 30-39 5 16,67 3 40-49 9 30,00 4 50-59 9 30,00 5 60-69 2 6,67 Total 30 100,00 Sumber: Lampiran 1 57

4.2.2. Tingkat Pendidikan Formal

Tabel 8 menunjukan tingkat pendidikan formal petani responden mayoritas lulusan SD yakni sebanyak 60 persen. Tingkat pendidikan formal akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan usahatani. Hal ini terkait dengan adopsi teknologi yang baik untuk peningkatan produksi ubi jalar. Semakin tinggi tingkat pendidikan petani responden maka proses penyerapan teknologi dapat berjalan lebih mudah. Tabel 8. Sebaran Responden Menurut Pendidikan Formal Petani Ubi Jalar di Desa Purwasari Tahun 2013 No Pendidikan Formal Jumlah orang 1 Tidak Sekolah 5 16,67 2 Lulusan SD 18 60,00 3 Lulusan SMP 2 6,67 4 Lulusan SMA 2 6,67 5 Sarjana 3 10,00 Total 30 100,00 Sumber: Lampiran 1

4.2.3. Status Usahatani Ubi Jalar

Tabel 9 menunjukan sebanyak 60 persen responden petani ubi jalar mengusahakan usahatani sebagai mata pencaharian utama. Pekerjaan sampingan responden bervariasi, mulai dari peternak, pedagang hasil pertanian, buruh tani, pedagang warung, perangkat desa, usaha penggilingan padi, dan wiraswasta. Perbedaan status usahatani tersebut akan mempengaruhi modal usahatani dan manajemen usahatani ubi jalar yang dilakukan petani ubi jalar yang selanjutnya akan mempengaruhi efisiensi usahatani. 58 Tabel 9. Sebaran Responden Menurut Status Usahatani Ubi Jalar di Desa Purwasari Tahun 2013 No Status Jumlah orang 1 Utama 18 60,00 2 Sampingan 12 40,00 Total 30 100,00 Sumber: Lampiran 1

4.2.4. Pengalaman Usahatani Ubi Jalar

Petani responden pada daerah penelitian telah mengusahakan pertanian secara turun temurun dan merupakan cara hidup sebagian besar mereka adalah bertani. Beberapa petani telah membudidayakan ubi jalar sejak tahun 1960-an. Dari segi pengalaman petani responden di Desa Purwasari telah matang dalam membudidayakan ubi jalar. Sebanyak 83 persen petani telah berpengalaman lebih dari 15 tahun dalam membudidayakan ubi jalar. Tabel 10 menunjukkan sebaran responden berdasarkan pengalaman usahatani ubi jalar. Tabel 10. Sebaran Responden Menurut Pengalaman Usahatani Ubi Jalar di Desa Purwasari Tahun 2013 No Pengalaman tahun Jumlah orang 1 ≤ 10 5 16,67 2 10-15 9 30,00 3 16-30 10 33,33 4 ≥ 31 6 20,00 Total 30 100,00 Sumber: Lampiran 1

4.2.5. Luas Lahan

Luas lahan yang digunakan petani untuk membudidayakan ubi jalar oleh petani responden berkisar antara 0,05 –1 ha. Sebanyak 56,67 persen 0,5 ha merupakan luas lahan tertinggi yang digunakan untuk usahatani ubi jalar.