Tujuan Pembelajaran Puisi Pengertian Puisi.

halaman sekolah untuk melihat langsung objek-objek mana yang dapat diambil sebagai salah satu ide atau gagasan dalam penulisan judul sebuah puisi. Metode out door dikenal juga dengan teknik out bond. 10 Teknik ini pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan metode out door. Teknik out bond dilakukan dengan memilih tempat di alam terbuka misalnya; tepi sungai, lapangan, taman, di objek wisata, di keramaian dan sebagainya. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam teknik outbond adalah: a Memilih tempatlokasi yang cocok dengan tema yang dipilih. b Memaksimalkan objek langsung sebagai sumber inspirasi dan ekspresi. c Mengekspresikannya sesuai dengan objek amatan dengan menggunakan kata-kata sendiri. d Menata dengan baik berbasis objek langsung.

2. Puisi

a. Pengertian Puisi.

Terdapat beberapa definisi berkaitan dengan puisi antara lain: 1 Puisi ialah karangan yang menggunakan kata-kata yang indah dan banyak makna. 11 2 Keindahan puisi disebabkan oleh kesamaan bunyi atau irama, juga oleh gaya bahasa seperti pengulangan dan klimaks atau anti klimaks. 12 10 www.mashudismada.wordpress.com20101106variasi teknik kreatif dalam pengajaran menulis puisi Senin,07052012. 11 Yoce Aliyah Darma, Kaka Rosdianto, dan Sahrum, Intisari Bahasa Indonesia untuk SDMI Kelas 4,5, dan 6 Bandung : CV.Pustaka Setia, 2007, hlm.180 12 Ibid hlm.180 3 Puisi adalah teks sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima serta penyusunan bait dan larik. 13 4 Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, rima, serta penyususnan bait dan larik. Puisi bebas adalah puisi yang tidak terikat oleh rima dan irama serta tidak terikat oleh jumlah larik dalam setiap bait. 14 Ciri-ciri puisi dapat dilihat dari bahasa yang dipergunakan serta dari wujud puisi tersebut. Bahasa puisi mengandung rima, irama, dan kiasan, sedangkan wujud puisi terdiri dari bentuknya yang berbait, letak yang tertata ke bawah, dan tidak mementingkan ejaan. Jadi, Puisi adalah salah satu karya sastra yang merupakan ungkapan hati penyair tentang pengalaman hidupnya baik suka maupun duka yang penulisannya mengutamakan keindahan bahasa dan terikat oleh rima, irama, matra, serta penyusunan bait dan larik.

b. Macam-macam Puisi.

Berdasarkan waktu kemunculannya puisi dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu puisi lama, puisi baru, dan puisi modern. Puisi lama adalah puisi yang lahir sebelum masa penjajahan Belanda, sehingga belum tampak adanya pengaruh dari kebudayaan barat. Sifat masyarakat lama yang statis dan objektif, melahirkan bentuk puisi yang statis pula, yaitu sangat terikat pada aturan tertentu. Puisi lama terdiri dari mantra, bidal, pantun, dan karmina, talibun, seloka, gurindam, dan syair. 15 Puisi baru adalah puisi yang muncul pada masa penjajahan Belanda, sehingga pada puisi baru tampak adanya pengaruh dari kebudayaan Eropa. 13 Edi Warsidi dan Farika, Bahasa Indonesia Membuatku Cerdas 5, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008, hlm.35 14 Tim Bina Bahasa, Bahasa Indonesia Kelas 5 SD, Jakarta: Yudistria, 2007, hlm.109 15 http:pustaka.ut.ac.idwebsiteindex.php?option=com contentview=articleid=58:pbin-4104- teori-sastraItemid=75catid=30:fkip Kamis,17052012 Penetapan jenis puisi baru berdasarkan pada jumlah larik yang terdapat dalam setiap bait. Jenis puisi baru dibagi menjadi distichon, terzina, quatrain, quint, sextet, septima, stanza atau oktaf, serta soneta. 16 Puisi modern adalah puisi yang berkembang di Indonesia setelah masa penjajahan Belanda. Berdasarkan cara pengungkapannya, puisi modern dapat dibagi menjadi puisi epik, puisi lirik, dan puisi dramatik.

c. Unsur-unsur Puisi.

Sebah puisi terbentuk oleh dua aspek yang saling berkaitan, yaitu sesuatu yang ingin diekspresikan dan sarana pengekspresiannya. Yang pertama lazim disebut sebagai unsur isi, sedangkan yang kedua adalah bentuk.Unsur isi mencakup aspek gagasan, ide,emosi, atau biasa disebut tema atau makna. Sedangkan unsur bentuk misalnya berbagai aspek kebahasaan dan tipografi. Unsur-unsur tersebut biasa dikenal dengan unsur intrinsik, yang mencakup antara lain: 1. Bunyi, yang meliputi: asonansi, aliterasi, persajakan, efoni, dan kakofoni. Aspek bunyi dalam sebuah puisi merupakan hal yang penting, karena sangat menentukan keberhasilan puisi sebagai sebuah karya seni.Pada derajat tertentu puisi dapat dipandang sebagai permainan bahasa lewat seleksi kata-kata yang ketat. Aspek bunyi dalam banyak hal akan mendukung pencapaian efek kepuitisan sebuah puisi.Adanya unsur kepuitisan dalam sebuah puisi memberikan semcam jaminan bahwa puisi itu indah, atau setidaknya “berhak” disebut indah, bersifat literer, atau memiliki nilai kesastraan. 17 Keindahan bunyi dalam sebuah puisi terasa intensitasnya setelah puisi itu dibacakan, dan bahkan jika mungkin dilagukan. Tidak sekadar dilihat secara visual dalam bentuk tulisan. Sebagai contoh adalah puisi anak. 16 http:pustaka.ut.ac.idwebsiteindex.php?option=com contentview=articleid=58:pbin-4104- teori-sastraItemid=75catid=30:fkip Kamis,17052012. 17 Burhan Nurgiyantoro, Sastra Anak Pengantar Pemahaman Dunia Anak, , Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2005 , hlm.322 Dalam puisi anak, pencapaian efek kepuitisan lewat permainan bunyi biasanya lebih intensif, dan itu secara nyata dapat didengar dalam puisi-puisi lagu atau tembang-tembang dolanan. 18 Salah satu contoh adalah puisi lagu dan puisi anak dibawah ini. Potong Bebek Angsa Potong bebek angsa masak di kuali Nona minta dansa dansa empat kali Sorong ke kiri sorong ke kanan Tra lala lala lala lala lala Sorong ke kiri sorong ke kanan Tra lala lala lala lala lala Masuk ke hutan ambil rambutan Dikejar-kejar sama orang hutan Guruku Padamu Ibu guruku Kuucapkan terima kasihku Yang tanpa lelah mengajarku Pagi siang tanpa henti Walau letih tak terperi Padamu Ibu guruku Kuhaturkan rasa hormatku Yang tanpa keluh kesah mendidikku Demi tercapai cita-citaku Padamu Ibu guruku Kukirimkan doa untukmu Agar Allah selalau memberimu Kesehatan dan keselamatan selalu Ananda Yasmin Farhanah, 10 tahun, kelas V SDN Ngemplak 2, Bogor 19 Persajakan, rima. Aspek bunyi pada puisi menduduki peran yang penting untuk pencapaian keindahan.Aspek bunyi biasanya sengaja dieksploitasi dan didayakan lewat bentuk-bentuk perulangan dengan mengikuti pola-pola tertentu sehingga terlihat terdengar lebih menarik, indah dan merdu.Pola perulangan bunyi 18 Ibid,hlm.322 19 Ibid, hlm.323 yang sengaja ditimbulkan dan didayakan untuk menecapai efek keindahan itulah yang kemudian dikenal sebagai persajakan, sajak, atau rima. Dalam sebuah puisi munculnya bunyi-bunyi dalam persajakan membangkitkan atau mengundang bunyi-bunyi pada kata-katalain yang mirip.Hal ini yang dikenal sebagai daya evokasi yaitu kemampuan untuk membangkitkan bunyi lain secara ekspresif. Pada puisi lagu yang berjudul “Potong Bebek Angsa” di atas pendayaan pola bunyi dilakukan lewat persajakan dengan dominannya vocal u, a, dan suku kata yant berakhir dengan an. Selain itu, aspek irama yang berupa pembagian larik ke dalam dua periodus juga terasa dominan, misalnya : Potong bebek angsamasak di kualiNona minta dansadansa empat kalisorong ke kiriSorong ke kanan. Pada puisi yang ke dua, aspek bunyi didominasi oleh bunyi vocal u, a, dan i. Aspek bunyi dalam sebuah puisi selain berfungsi sebagai persajakan dan pendukung arti, juga sekaligus sebagai pembangkit suasana tertentu.Misalnya, suasana senang, riang gembira,sedih, duka, muram, tak berdaya, religious, khusyuk, romantis, dan sebagainya. Persajakan yang dimaksud dapat berupa pola perulangan bunyi konsonan dan vokal yang masing-masing dikenal sebagai aliterasi dan asonansi. Aspek bunyi juga berfungsi sebagai peniru bunyi anomatope bunyi- bunyian alamiah seperti suara laut, hujan, kucing, anjing, kereta api, mobil, delman, kicau burung , dan lain-lain yang juga mendukung keindahan puisi itu sendiri.Puisi anak yang banyak mendayakan bunyi tiruan itu adalah puisi lagu yang bersifat universal, misalnya puisi lagu “Naik Delman”. Naik Delman 20 Pada hari Minggu ku turut ayah ke kota Naik delman istimewa ku duduk di muka Ku duduk samping pak kusir yang sedang bekerja Mengendali kuda supaya baik jalannya Hai… tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk 20 Ibid, hlm.328

Dokumen yang terkait

PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA KELAS V Penerapan Teknik Permainan Bahasa Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Kelas V MI Muhammadiyah Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK MATA PELAJARAN BAHASA Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Akrostik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V.C SD Muhammadiyah 16 Karangasem Surakarta Tah

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK MATA PELAJARAN Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Akrostik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V.C SD Muhammadiyah 16 Karangasem Surakarta Tahun Aj

0 0 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK Peningkatan Ketrampilan Menulis Puisi dengan Teknik Modelling Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 01 di Kalijirak Kec. Tasikmadu Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 2 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Ungkapan Kreatif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kartasura 06 Tahun 2011/2012.

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Ungkapan Kreatif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kartasura 06 Tahun 2011/2012.

0 2 15

PENERAPAN TEKNIK KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SUKAJAYA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

1 1 31

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK WRITING IN THE HERE AND NOW DI KELAS V SD NEGERI PURWOBINANGUN SLEMAN.

1 2 194

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

0 3 11

PENGARUH PENERAPAN METODE PERMAINAN SUKU KATA TERAKHIR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI KELAS V MIN

1 1 8