Contoh : 1. Lampu 2. Tergantung di langit-langit
3. Warnanya sudah tidak jelas lagi. 4. Dengan sinarnya semua menjadi terang
5. Semua bisa melakukan kegiatan 6. Apalagi pada malam hari
7. Tambah berguna 8. Tidak akan kegelapan.
9. Tapi terangnya terhalang oleh debu-debu 10.Sehingga tidak jelas lagi terangnya
11.Karena aku lupa membersihkan. Perhatikan kata-kata atau kalimat yang dicetak miring dapat
dipendekkandipadatkan atau diganti dengan kata-kata yang lebih berkesan imajinatif, sehingga menghasilkan sebuah puisi bebas seperti berikut:
Lampu
Lampu Tergantung di langit-langit
Warnamu memudar Sinarmu menerangi segala
Tanpamu Aku tak akan menjadi pintar
Bila malam datang Kau bebaskan aku dari gulita
Dengan cahyamu yang kian memudar Sayang
Baktimu terlupakan.
4. Strategi Pembelajaran Keterampilan Menulis
1. Pengertian
Menulis adalah meletakkan atau mengatur simbol-simbol grafis yang menyatakan pemahaman suatu bahasa sedemikian rupa sehingga orang lain
dapat membaca simbol-simbol grafis itu sebagai bagian penyajian satuan- satuan ekspresi bahasa.
Menulis juga dapat dipandag sebagai upaya untuk merekam ucapan orang menjadi bahasa baru, yaitu bahasa tulisan. Bahasa tulisan adalah suatu
jenis notasi bunyi, tekanan nada, isyarat atau gerakan, dan ekspresi muka yang memindahkan arti dalam ucapan atau bicara manusia.
31
2. Tujuan
Pembelajaran menulis pada dasarnya dilaksanakan untuk mencapai tujuan- tujuan berikut:
32
a. Mendorong siswasiswi untuk menulis dengan jujur dan
bertanggung jawab, dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa secara hati-hati, integritas, dan sensitif;
b. Merangsang imajinasi dan daya pikir atau intelektualitas
siswasiswi; c.
Menghasilkan tulisankarangan yang bagus susunannya, tepat, jelas, dan efektif penggunaan bahasanya dalam mengungkapkan apa yang
terkandung dalam hati dan pikirannya.
3. Metode dan Teknik Belajar Mengajar Keterampilan Menulis
Pembelajaran keterampilan menulis harus dirancang secara urut. Dalam hal ini, tugas-tugas dapat diatur dari yang sederhana menuju ke yang kompleks,
dari yang mudah ke yang sukar, dari karangan yang pendek ke yang panjang, yang mencerminkan kegiatan eksplorasi pengalaman dan pikiran
siswasiswi dari kehidupan sehari-hari.
31
Drs. Mukhsin Ahmadi, Strategi Belajar-Mengajar Keterampilan Berbahasa Apresiasi Sastra, Malang: Yayasan Asih Asah Asuh, FPBS IKIP Malang, 1990, hlm.28
32
Ibid, hlm.28