Macam-macam Puisi. Kajian Teori 1. Sastra

yang sengaja ditimbulkan dan didayakan untuk menecapai efek keindahan itulah yang kemudian dikenal sebagai persajakan, sajak, atau rima. Dalam sebuah puisi munculnya bunyi-bunyi dalam persajakan membangkitkan atau mengundang bunyi-bunyi pada kata-katalain yang mirip.Hal ini yang dikenal sebagai daya evokasi yaitu kemampuan untuk membangkitkan bunyi lain secara ekspresif. Pada puisi lagu yang berjudul “Potong Bebek Angsa” di atas pendayaan pola bunyi dilakukan lewat persajakan dengan dominannya vocal u, a, dan suku kata yant berakhir dengan an. Selain itu, aspek irama yang berupa pembagian larik ke dalam dua periodus juga terasa dominan, misalnya : Potong bebek angsamasak di kualiNona minta dansadansa empat kalisorong ke kiriSorong ke kanan. Pada puisi yang ke dua, aspek bunyi didominasi oleh bunyi vocal u, a, dan i. Aspek bunyi dalam sebuah puisi selain berfungsi sebagai persajakan dan pendukung arti, juga sekaligus sebagai pembangkit suasana tertentu.Misalnya, suasana senang, riang gembira,sedih, duka, muram, tak berdaya, religious, khusyuk, romantis, dan sebagainya. Persajakan yang dimaksud dapat berupa pola perulangan bunyi konsonan dan vokal yang masing-masing dikenal sebagai aliterasi dan asonansi. Aspek bunyi juga berfungsi sebagai peniru bunyi anomatope bunyi- bunyian alamiah seperti suara laut, hujan, kucing, anjing, kereta api, mobil, delman, kicau burung , dan lain-lain yang juga mendukung keindahan puisi itu sendiri.Puisi anak yang banyak mendayakan bunyi tiruan itu adalah puisi lagu yang bersifat universal, misalnya puisi lagu “Naik Delman”. Naik Delman 20 Pada hari Minggu ku turut ayah ke kota Naik delman istimewa ku duduk di muka Ku duduk samping pak kusir yang sedang bekerja Mengendali kuda supaya baik jalannya Hai… tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk tik tak tik tuk 20 Ibid, hlm.328 Tuk tik tak tik tuk tik tak suara sepatu kuda Irama.Aspek irama rhytm dan rima rhyme sering muncul secara bersamaan dalam sebuah puisi karena berangkat dan muncul dari permainan bunyi, yang secara sengaja didayakan dan dipolakan lewat bentuk-bentuk perulangan. Irama dalam sebuah puisi berkaitan dengan gerak, alunan, bunyi yang teratur dan ritmis yang akan terasa bila puisi itu dibacakan. Irama dalam sebuah puisi juga dapat dibangkitkan lewat urutan kata, urutan kelompok kata, lewat berbagai bentuk repetisi dan paralelisme. Repetisi dan paralelisme sebenarnya memiliki kesamaan, yaitu sama-sama mensyaratkan adanya pengulangan sesuatu yang sama atau mirip. Penyebutan kata yang berjenis sama, misalnya sama-sama kata kerja transitif, secara berurutan akan menghasilkan paralelisme kata. Penyebutan frase yang mirip secara berurutan akan menghasilkan paralelisme frase.Begitu juga halnya dengan larik dan bait.Sebagai contoh adalah pada puisi-puisi tradisional sepeti pantun, karmina pantun kilat yang biasanya memiliki pola persajakan a, b, a, b di bawah ini ; Gendang gendut tali kecapi Kenyang perut senanglah hati Atau, Berakit-rakit ke hulu Berenang-renang ke tepian Bersakit-sakit dahulu Bersenang-senang kemudian 2. Kata, yang membahas tentang pengulangan kata dan diksi. Kata-kata adalah pengusung makna yang utama yang sekaligus penyedia warna keindahan sebuah puisi. Eksistensi dan keindahan sebuah puisi

Dokumen yang terkait

PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA KELAS V Penerapan Teknik Permainan Bahasa Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Kelas V MI Muhammadiyah Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK MATA PELAJARAN BAHASA Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Akrostik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V.C SD Muhammadiyah 16 Karangasem Surakarta Tah

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK MATA PELAJARAN Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Akrostik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V.C SD Muhammadiyah 16 Karangasem Surakarta Tahun Aj

0 0 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK Peningkatan Ketrampilan Menulis Puisi dengan Teknik Modelling Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 01 di Kalijirak Kec. Tasikmadu Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 2 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Ungkapan Kreatif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kartasura 06 Tahun 2011/2012.

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Ungkapan Kreatif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kartasura 06 Tahun 2011/2012.

0 2 15

PENERAPAN TEKNIK KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SUKAJAYA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

1 1 31

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK WRITING IN THE HERE AND NOW DI KELAS V SD NEGERI PURWOBINANGUN SLEMAN.

1 2 194

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

0 3 11

PENGARUH PENERAPAN METODE PERMAINAN SUKU KATA TERAKHIR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI KELAS V MIN

1 1 8