Hasil Penelitian yang relevan

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 16 Cipayung Jakarta Timur. Penelitian tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V MIN 16 Cipayung Jakarta TImur.

b. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dimulai dari minggu pertama bulan Januari 2012. Lamanya penelitian adalah 9 minggu yang terbagi menjadi 3 siklus, dimana setiap siklus dilaksankan dalam 3 pertemuan 3 minggu.

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode Yunani: methodos = jalan, cara, dalam filsafat dan ilmu pengetahuan metode artinya cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. 1 . Dalam dunia pendidikan, metode adalah rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan urutan yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu. Jadi, metode adalah cara melaksanakan pekerjaan. Metode merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan. Kamus Besar Bahasa Indonesia, dijelaskan bahwa Metode adalah cara yang teratur dan sistematis untuk mencapai tujuan yang dinginkan. Dalam kaitannya dengan strategi pembelajaran, Metode merupakan cara-cara yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan bahan pelajaran agar tujuan atau kompetensi dasar dapaqt tercapai. 2 Jadi Metode adalah suatu cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan.’. Oleh 1 Tim Penyusun Kemus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta : Balai Pustaka,1990, hlm.581 2 Masitoh, dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta : Dirjend Pendis Departemen Agama RI,,2009, hlm.39 karena itu metode yang relevan dengan suatu kegiatan akan sangat menunjang keberhasilan suatu penelitian. Metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mencari data secara merata dari peserta didik secara komprehensif tentang pembelajaran menulis puisi.

2. Rancangan Siklus Penelitian

Sebagai upaya mencari pembuktian dan solusi dari masalah yang diangkat dalam penelitian ini, peneliti telah menentukan dan merancang desain penelitian dengan desain Penelitian Tindakan Kelas PTK. Tim Pelatih Proyek PGSM 1999 ssecara singkat merumuskan bahwa ‘Penelitian Tindakan Kelas PTK merupakan suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh para pelaku tindakan, dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional mengenai tindakan-tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap tindakan- tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran dilaksanakan. 3 Beberapa alasan pemilihan metode penelitian dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas adalah: 1 Penelitian Tindakan Kelas sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelas. 2 Penelitian Tindakan Kelas dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi profesional dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar. 3 Dengan melaksanakan tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelas. 3 H. Achmad Hufad, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Dirjend Pendis Departemen Agama RI,,2009, hlm.5 4 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas tidak mengganggu tugas pokok guru, karena tidak perlu meninggalkan kelas pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. 5 Dengan melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas seorang guru menjadi lebih kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipahami. Rancangan penelitian yang digunakan mengacu pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart, yaitu model Spiral. Model yang dikemukakan oleh Kemmis Mc Taggart pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu; perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.Keempat komponen yang berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. 4 1. Perencanaan Planning Dalam tindakan ini, peneliti menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dan instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar tugas siswa, lembar observasi untuk siswa, lembar jurnal, dan lembar wawancara untuk siswa dan guru. 2. Tindakan Acting Tahap ini adalah pelaksanaan yang merupakan impelmentasi atau penerapan isi rancangan yang telah dibuat, yaitu melaksanakan tindakan kelas. 3. Pengamatan Observing Dalam tahap ini peneliti melakukan pengamatan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan untuk memperoleh data yang akurat untuk perbaikan pada siklus berikutnya. Observasi dimaksudkan sebagai kegiatan mengamati, menggali, dan mendokumentasikan semua gejala indikator yang terjadi selama proses penilaian. Dalam penelitian ini peneliti dibantu 4 Wijaya Kusumah, Dedi Dwitagama, Mengenal Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : PT Indeks ,2009, hlm.21 oleh guru kelas yang berperan sebagai observer dan kolaborator. Sebagai observer guru membantu peneliti untuk mengamati perkembangan aktivitas siswa selama proses pembelajaran menulis deskripsi. Sebagai kolaborator guru kelas mengamati dan menilai peneliti dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia. 4. Refleksi Reflecting Tahap ini merupakan kegiatan mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan, hasil pengamatan yang didapat dari semua instrument penelitian dianalisa bersama oleh peneliti dan kolaborator, sehingga dapat diketahui kekurangan yang ada pada siklus I. hasil analisis tersebut dapat dijadikan acuan untuk merencanakan tindakan pada siklus III. Hasil observasi yang diperoleh dianalisis peneliti bersama guru kolaborator. Untuk mengetahui apakah kegiatan yang dilaksanakan sudah mencapai tujuan yang diharapkan atau masih adanya perbaikan. Hasil analisis tersebut akan digunakan sebagai acuan untuk merencanakan tindakan selanjutnya. Desain intervensi tindakan model penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan Taggart dapat digambarkan sebagai berikut: Perencanaan Observasi Tindakan Refleksi Rencana Observasi Tindakan Refleksi

Dokumen yang terkait

PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI PADA KELAS V Penerapan Teknik Permainan Bahasa Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Pada Kelas V MI Muhammadiyah Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 0 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK MATA PELAJARAN BAHASA Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Akrostik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V.C SD Muhammadiyah 16 Karangasem Surakarta Tah

0 0 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN TEKNIK AKROSTIK MATA PELAJARAN Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Akrostik Mata Pelajaran Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas V.C SD Muhammadiyah 16 Karangasem Surakarta Tahun Aj

0 0 12

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN TEKNIK Peningkatan Ketrampilan Menulis Puisi dengan Teknik Modelling Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 01 di Kalijirak Kec. Tasikmadu Kab. Karanganyar Tahun Pelajaran 2010/2011.

0 2 17

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Ungkapan Kreatif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kartasura 06 Tahun 2011/2012.

0 2 15

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK UNGKAPAN KREATIF PADA SISWA KELAS V Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Melalui Teknik Ungkapan Kreatif Pada Siswa Kelas V SD Negeri Kartasura 06 Tahun 2011/2012.

0 2 15

PENERAPAN TEKNIK KATA KUNCI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SUKAJAYA KABUPATEN BANDUNG BARAT.

1 1 31

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK WRITING IN THE HERE AND NOW DI KELAS V SD NEGERI PURWOBINANGUN SLEMAN.

1 2 194

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DENGAN TEKNIK KATA KUNCI KELAS VII I

0 3 11

PENGARUH PENERAPAN METODE PERMAINAN SUKU KATA TERAKHIR TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PUISI KELAS V MIN

1 1 8