Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan pendekatan contextual teaching and learning CTL dalam Pembelajaran PAI di SMP
Islam Ngoro Jombang. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode observasi, interview, dokumentasi. Untuk menganalisis dilakukan dengan analisis
selama pengumpulan data yakni secara induktif dengan menggunakan data deskriptif melalui penalaran logika sistematis terhadap data keabsahan data
dan analisis data setelah data terkumpul dengan menggunakan teknik triangulasi membandingkanmemeriksa, mengecek keabsahan data dengan
hasil wawancara dan hasil isi dokumen. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan 1 Penerapan pendekatan CTL dalam pembelajaran PAI di SMP
Islam sudah berjalan baik, hal tersebut dapat dilihat dari penerapan masing- masing komponen atau aspek pembelajaran kontekstual yang ada, yaitu;
konstruktifisme, inquiri, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi dan penilaian autentik. 2 Usaha-usaha Guru PAI dalam meningkatkan
kwalitas Proses pembelajaran PAI yaitu; Penerapan variasi metode, memperhatikan tingkat kemampuan siswa dan memanfaatkan sumber belajar.
D. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir adalah merupakan titik tolak dari sebuah penelitin yang kebenarannya diakui oleh peneliti itu sendiri dan merupakan jembatan
untuk menyusun hipotesis sebagai argumentasi logis, rasional dan kritis mengenai hubungan atau keterkaitan antar variabel penelitian yang disusun
oleh peneliti berdasarkan hasil komparasi, analisis dan sintesis teori. Kerangka berpikir pun tidak disusun berdasarkan pada common sense atau
akal sehat si peneliti, namun berdasarkan pada hasil kajian yang handal.
39
Secara sederhana peneliti merumuskan kerangka berpikir bahwa “Semakin
baik pembelajaran kontekstual, maka semakin tinggi pula peningkatan motivasi belajar PAI di kelas V SD Negeri Ciherang 01
”.
39
Tim Penyusun Revisi Pedoman Penulisan Skripsi FITK, Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2011. hlm.48
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan
pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.
40
Hipotesis tindakan adalah “hasil kajian pustaka atau proses rasional dari penelitian yang telah mempunyai kebenaran secara teoretik. Dengan
demikian hipotesis dapat dianggap sebagai jawaban sementara terhadap masalah yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian dan masih perlu diuji
kebenarannya dengan menggunakan data empiris”.
41
Hipotesis juga dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui
data yang terkumpul.
42
Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah melalui penerapan pembelajaran kontekstual maka prestasi belajar
peserta didik kelas V SD Negeri Ciherang 01 pada mata pelajaran Pendidikan agama Islam dapat ditingkatkan dalam motivasi Pendidikan
Agama Islam. Secara sederhana peneliti merumuskan hipotesis bahwa:
“Jika pembelajaran kontekstual diterapkan, maka akan semakin meningkat
motivasi belajar PAI di kelas V SD Negeri Ciherang 01 ”, atau “Semakin
baik pembelajaran kontekstual, maka semakin tinggi pula peningkatan motivasi belajar PAI di kelas V SD Negeri Ciherang 01.
40
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2009, hlm. 96.
41
Tim Penyusun Revisi Pedoman Penulisan Skripsi FITK, Op. Cit. hlm.48
42
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, hlm.71