Macam-macam Motivasi Belajar Motivasi Belajar PAI
                                                                                Diantaranya  menurut  woodwort  dan  marquis  sebagaimana  di  kutif  oleh Ngalim Purwanto, motif itu ada tiga golongan yaitu :
a. Kebutuhan-kebutuhan organis yakni, motif-motif yang berhubungan
dengan kebutuhan-kebutuhan bagian dalam diri tubuh seperti : lapar, haus,  kebutuhan-kebutuhan  bergerak,  beristirahat  atau  tidur,  dan
sebagainya.
b. Motif-motif  yang  timbul  sekoyong-konyong    emergency  motives
inilah  yang  timbul  bukan  karna  kemauan  individu  tetapi  karena  ada rangsangan dari luar, contoh : motif melarikan diri dari bahaya, motif
berusha mengatasi suatu rintangan.
c. Motif  obyektif  yaitu  motif  yang  diarahkan  atau  ditunjukan  kesuatu
Obyek  atau  tujuan  tertentu  disekitar  kita,  motif  ini  timbul  karena adanya dorongan didalam diri kita.
28
Anden  N.  Frandsen  yang  dikutif  oleh  Sardiman,A.M,  mengemukakan jenis  motivasi  di  lihat  dari  dasar  pembentukannya,  yaitu  motif  bawaan,
motive  psychological  driver  dan  motif  yang  dipelajari  affiliative  needs, misalnya  :  dorongan  untuk  belajar    suatu  cabang  ilmu  pengetahuan  dan
sebagainya.
29
Selanjutnya  sartain  menbagi  motif-motif  itu  menjadi  dua golongan sebagai berikut :
a. Psychological drive adalah dorongan-dorongan yang bersifat psikologis
atau jasmaniah seperti lapar,haus dan sebagainya. b.
Social  motives  adalah  dorongan-dorongan  yang  ada  hubungannya dengan  manusia  lain  dalam  masyarakat  seperti  :  dorongan  selalu  ingin
berbuat baik etika dan sebagainya.
30
Adapun  bentuk  motivasi  belajar  disekolah  dibedakan  menjadi  dua macam, yaitu: motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik
1 Motivasi Intrinsik
Motivasi  intrinsik  adalah  hal  dan  keadaan  yang  berasal  dari  dalam diri  siswa  sendiri  yang  dapat  mendorong  melakukan  tindakan  belajar.
31
Dalam  buku  ini  motivasi  intrinsic  adalah  motivasi  yang  timbul  dari
28
Ngalim purwanto, Ibid, h.64
29
Sardiman A.M, Loc. Cit
30
Ngalim Purwanto, Op.Cit., hlm. 62
31
Muhibbin  Syah,  Psikologi  Pendidikan  dengan  Pendekatan  Baru,  Bandung  : RemajaRosdakarya, 2002, Cet. Ke-7, hlm. 136
dalam  diri  seseorang  atau  motivasi  yang  erat  hubungannya  dengan tujuan belajar.
32
Faktor-faktor yang dapat menimbulkan motivasi intristik adalah:
a Adanya kebutuhan
b Adanya pengetahuan tentang kemajuan dirinya sendiri
c Adanya cita-cita atau aspirasi
2 Motivasi Ekstrinsik
Motivasi  ekstrinsik  adalah  hal  atau  keadaan  yang  dating  dari  luar individu siswa, yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar.
33
Bentuk  motivasi  ekstrinsik  ini  merupakan  suatu  dorongan  yang  tidak secara  mutlak  berkaitan  dengan  aktivitas  belajar,  misalnya  siswa  rajin
belajar  untuk  memperoleh  hadiah  yang  telah  dijanjikan  oleh  orang tuanya,pujian dan hadiah, praturan atau tata tertib sekolah, suri tauladan
orang  tua,  guru  dan  lain-lain  merupakan  contoh  kongkrit  dari  motivasi
ekstrinsik yang dapat mendorong siswa untuk belajar.
Dalam  perspektif  kognitif,  motivasi  intrinsik  lebih  signifikan  bagi siswa  karena  lebih  murni  dan  langgeng  serta  tidak  bergantung  pada
dorongan atau pengaruh orang lain.
Perlu  ditegaskan,  bukan  berarti  motivasi  ekstrinsik  tidak  baik  dan tidak  penting.  Dalam  kegiatan  belajar  mengajar  tetap  penting,  karena
kemungkinan  besar  keadaan  siswa  itu  dinamis  berubah-ubah  dan  juga mungkin  komponen-komponen  lain  dalam  proses  belajar  mengajar  ada
yang  kurang  menarik  bagi  siswa  sehingga  siswa  tidak  bersemangat dalam  melakukan  proses  belajar  mengajar  baik  di  sekolah  maupun  di
rumah. Bahwa setiap siswa tidak sama tingkat motivasi belajarnya, maka motivasi ekstrinsik sangat diperlukan dan dapat diberikan secara tepat.
Di dalam kegiatan belajar mengajar peranan motivasi baik intrinsic maupun  ekstrinsik  sangat  diperlukan.  Dengan  motivasi,  siswa  dapat
32
Sabri, Loc.Cit, hlm. 85
33
Muhibbin Syah, Op. Cit. hlm. 82
mengembangkan aktifitas dan inisiatif sehingga dapat mengarahkan dan memelihara kerukunan dalam melakukan kegiatan belajar.
Dengan  demikian  dapat  disimpulkan  bahwa  jenis  motivasi  secara umum  terbagi  ke  dalam  dua  bagian:  Pertama,  motivasi  instrinsik,  yaitu
motivasi  yang  datangnya  secara  alamiah  atau  murni  dari  diri  peserta didik  itu  sendiri  sebagai  wujud  adanya  kesadaran  diri  dari  lubuk  hati
yang  paling  dalam.  Kedua,  motivasi  ekstrinsik,  yaitu  motivasi  yang datangnya  disebabkan  faktor-faktor  di  luar  diri  peserta  didik,  seperti
adanya  pemberian  nasehat  dari  gurunya,  hadiah,  kompetesi  sehat  antar peserta didik, hukuman dan sebagainya.
                