Sedangkan menurut Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana bahwa pengajaran kontekstual mempunyai sepuluh karakteristik, diantaranya adalah
sebagai berikut: a.
Kerjasama antar peserta didik dan guru cooperative b.
Saling membantu antar peserta didik dan guru assist c.
Belajar dengan bergairah enjoyfull learning d.
Pembelajaran terintegrasi secara kontekstual e.
Menggunakan multimedia dan sumber belajar f.
Cara belajar siswa aktif student active learning g.
Sharing bersama teman take and give h.
Siswa kritis dan guru kreatif i.
Didinding kelas dan lorong kelas penuh dengan karya siswa j.
Lapran siswa bukan hanya buku raport, tetapi juga hasil karya siswa, laporan hasil praktikum, karangan siswa dan sebagainya.
18
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik pengajaran kontekstual adalah mempelajari pengetahuan yang sudah
dipelajari, memahami dan meyakini pengetahuan yang sudah diperoleh, mempelajari
yang sederhana
dan memperhatikan
secara detail,
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, serta melakukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan.
4. Strategi Pengajaran Kontekstual
Berdasarkan Center for Occupational Research and Development CORD penerapan strategi pembelajaran kontekstual digambarkan
sebagai berikut : a.
Relating, belajar dikaitkan dengan konteks pengalaman kehidupan nyata.
b. Experiencing, belajar adalah kegiatan “ mengalami”, peserta didik
berproses secara aktif dengan hal yang dipelajari dan berupaya melakukan ekspolasi terhadap hal yang dikaji, berusaha
menemukan dan menciptkan hal baru dari apa yang dipelajarinya.
c. Applying, belajar menekankan pada proses mendemontrasikan
pengetahuan yang dimiliki dalam konteks dan pemanfaatannya. d.
Cooperating, belajar merupakan proses kolaboratif dan kooperatif melalui belajar berkelompok.
e. Transferring, belajar menekankan pada terwujudnya kemampuan
memanfaatkan pengetahuan dalam situasi atau konteks baru.
19
18
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana, Op. Cit, hlm. 69
19
Supriyono, Loc. Cit, hlm. 84.
Penjelasan tersebut di atas menyimpulkan bahwa gambaran strategi pengajaran kontekstual adalah memaknai pengajaran bagi peserta didik dalam
kehidupan nyata dengan berusaha untuk menemukan dan menciptakan hal- hal yang baru, serta dapat mendemontrasikan pengetahuan yang dimiliki
dalam konteks dan pemanfaatannya, supaya terwujud kemampuan pengetahuan yang dimiliki meski dalam kondisi apapun.
B. Motivasi Belajar PAI
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan. Dan
sesuatu yang dijadikan motivasi itu merupakan suatu keputusan yang telah ditetapkan individu sebagai suatu kebutuhan atau tujuan yang nyata yang
ingin dicapai..
20
Adapun pengertian motivasi dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah
“dorongan yang timbul pada diri seseorang baik secara sadar atau tidak sadar untuk melakuakan suatu tindakan dengan tujuan
tertentu.
21
Pendapat-pendapat para ahli tentang definisi motivasi diantaranya adalah : M. Alisuf Sabri, motivasi adalah segala sesuatu yang menjadi
pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong orang untuk memenuhi suatu kebutuhan.
22
Menurut WS Winkel, motivasi adalah daya penggerak yang telah menjadi aktif,motif menjadi aktif pada saat tertentu,
bahkan kebutuhan untuk mencapaitujuan sangat dirasakan atau dihayati.
23
Selanjutnya, M. Ngalim Purwanto mengemukakan bahwa motivasi adalah pendorong suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku
seseorang agar
ia menjadi
tergerak hatinya
untuk bertindak
melakukansesuatu sehingga mecapai hasil atau tujuan tertentu.
24
Sedangkan Menurut MC. Donald, yang dikutip oleh Sardiman A.M,
20
Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996, hlm. 129
21
Qonita Alya, Kamus Bahasa Indonesia. Untuk Pendidikan dasar, Jakarta: Indahjaya Adipratama, 2009. hlm.472
22
Sabri, Op. Cit, hlm. 90
23
Sardiman A.M, Op.Cit, hlm. 87
24
M. Ngalim Purwanto,MP.Op,Cit, hlm. 71