35
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden pelaku usaha pengolahan limbah
tunggak jati, tingkat pendidikan terdapat pada Tabel 6. Tabel 6. Karakteristik Responden Pelaku Usahatani Pengolahan Limbah
Tunggak Jati di Kecamatan Jiken Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kecamatan Jiken, Tahun 2011
Pendidikan Jumlah
PT 1 4,35
SMA 16 69,57
SMP 6 26,09
Total 23 100,00
Sumber : Data Primer Diolah 2011
Pada tabel di atas, presentase terbesar untuk tingkat pendidikan responden pelaku usaha pengolah limbah tunggak jati adalah pada tingkat SMA sebanyak 16
orang dengan presentase sebesar 69,57. Sedangkan presentase terkecil untuk tingkat pendidikan responden adalah pada tingkat perguruan tinggi yaitu sebanyak
satu orang dengan jumlah presentase sebesar 4,35 dari jumlah responden. Sisanya ada pada tingkat pendidikan SMP sebanyak 6 orang dengan presentase
sebesar 26,09 dari jumlah responden. Sebagian besar karakteristik responden untuk tingkat pendidikan adalah
pada tingkat SMA. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik, sehingga manajemen usaha pengolahan limbah
tunggak jati tersebut menjadi cukup baik.
5.2.3. Lama Usaha Responden
Lamanya pengalaman usaha merupakan hal yang sangat mendukung keberhasilan dalam menjalankan usaha. Pada umumnya, semakin lama pelaku
usahatani melakukan usaha, maka ia akan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam menjalankan usahanya. Berdasarkan hasil wawancara dengan
responden, usaha pengolahan limbah tunggak jati telah menjalankan usahatani
36
selama lebih dari 10 tahun, namun lebih berkembang saat ini setelah adanya kebijakan dari Perhutani dalam bentuk LMDH yang merupakan bagian program
dari PHBM. Pengalaman usaha tiap responden cukup beragam, hal tersebut dapat
dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Karakteristik Responden Pelaku Usahatani Pengolahan Limbah
Tunggak Jati di Kecamatan Jiken Berdasarkan Pengalaman Usaha, Tahun 2011
Lama usaha Jumlah
1-5 tahun 7 30,43
5-10 tahun 9 39,13
10 tahun 7 30,43
Total 23 100,00
Sumber: Data Primer diolah 2011
Pada Tabel 7, terlihat bahwa sebagian besar pelaku usaha pengolahan limbah tunggak jati memiliki pengalaman usaha di selang antara 5 sampai 10
tahun, dengan komposisi 39,13 dengan jumlah responden sebanya 9 orang. Lama usaha pengolahan limbah tunggak jati pada selang waktu 1-5 tahun
sebanyak 7 orang pelaku usahatani dengan komposisi sebanyak 30,43. Sisanya adalah pelaku usaha pengolahan limbah tunggak jati yang telah melakukan usaha
tersebut lebih dari 10 tahun sebanyak 7 orang dengan komposisi sebesar 30,43. Banyaknya pelaku usaha tani melakukan usaha selama kurang dari 10
tahun, dikarenakan kebijakan dari Perum Perhutani dalam bentuk didirikannya LMDH pada tahun 2003. Sehingga belum ada insentif bagi masyarakat
Kecamatan Jiken untuk bermatapencaharian sebagai pengrajin limbah tunggak pohon jati. Namun setelah adanya LMDH, telah jelas bahwa pengambilan tunggak
pohon jati merupakan hal yang atau diperbolehkan dengan syarat-syarat tertentu.
5.2.4 Pendanaan Usaha Responden
Karakteristik Pendanaan dalam menjalankan usaha menggambarkan
37
kemampuan para pelaku usaha dalam memperluas usaha. Karena usaha pengolahan limbah tunggak jati di Kecamatan Jiken merupakan usaha dalam skala
mikro UMKM. Karakteristik usaha dalam pendanaan dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8.
Karakteristik Responden Pelaku Usahatani Pengolahan Limbah Tunggak Pohon Jati Berdasarkan Pendanaan Usaha di Kecamatan
Jiken, Tahun 2011
Pendanaan Jumlah
Pinjaman 3 13.04 Pribadi 20 86.96
Total 23 100,00
Sumber : Data Primer Diolah 2011
Pada Tabel 8, terlihat sebagian besar para responden pelaku usaha pengolahan limbah tunggak jati tidak menggunakan dana pinjaman dalam
menjalankan usaha mereka. Mereka menggunakan dana pribadi untuk menutupi biaya operasional. Responden yang menggunakan dana pribadi dalam
menjalankan usaha pengolahan limbah tunggak jati sebanyak 20 orang dengan komposisi sebesar 86,96. Sedangkan responden yang menggunakan dana
pinjaman untuk menjalankan usaha pengolahan limbah tunggak jati sebanyak 3 orang dengan komposisi sebesai 13,04.
Banyaknya para responden yang tidak menggunakan dana pinjaman dalam melakukan usaha pengolahan limbah tunggak jati, menggambarkan dua
kemungkinan. Pertama mereka telah mandiri dalam melakukan usahatan tersebut, atau mereka mendapat kesulitan dalam mengajukan pinjaman.
.VI. KARAKTERISTIK USAHA DAN RANTAI PEMASARAN
Usaha pengolahan limbah tunggak pohon jati di Kecamatan Jiken Kabupaten Blora telah berlangsung lama hingga lebih dari 10 tahun. Namun
sebagian besar dari para pelaku usaha pengolahan limbah tunggak tersebut, mulai menjalankan usaha setelah diberlakukannya kebijakan dari Perum Perhutani
dalam pembentukan LMDH yang merupakan bagian dari program-program PHBM.
LMDH didirikan karena pada tahun 1998-2002 telah terjadi penjarahan kayu hutan besar-besaran di Kabupaten Blora. LMDH didirikan pada bulan
Desember tahun 2003, dengan SK direksi no 136 tahun 2003. LMDH memiliki visi hutan lestari masyarakat tetap sejahtera. Sehingga diharapkan dengan adanya
LMDH kesejahteraan rakyat dapat ditingkatkan dan pengelolaan hutan tetap lestari.
Peran LMDH adalah perantara antara masyarakat dengan Perhutani dalam melakukan kegiatan-kegiatan pengelolaan hutan. Pada kegiatan pengolahan
limbah tunggak jati, peran LMDH adalah mengawasi masyarakat dalam pengambilan tunggak yang diperolehkan dan yang tidak diperbolehkan untuk
dimanfaatkan. Tunggak yang tidak diperbolehkan dimanfaatkan adalah tunggak yang berada di sekitar DAS Daerah Aliran Sungai, di daerah lerengbukit dan
tunggak yang usia tebangannya kurang dari 1,5 tahun setelah tebangan. Hal tersebut dengan pertimbangan setelah umur 1,5 tahun akan dilakukan penanaman
kembali sehingga tunggak tersebut memang akan diangkat. LMDH juga mengawasi ketika dalam pengambilan tunggak, tanah yang tersangkut di akar
harus dikembalikan ke tempatnya semula. Sehingga dengan peraturan-peraturan
39
tersebut diharapkan pemanfaatan limbah tunggak dapat menghasilkan mata pencaharian baru bagi masyarakat Kecamatan Jiken dan tetap terjadi pengelolaan
hutan secara lestari.
6.1. Skala Usaha Pengolahan Limbah Tunggak Pohon Jati