58
lay akar. alah sebesar Rp
11
No Variabel
Nilai
tambahnya atau sebesar 19,19 dari total marjinnya. Hal tersebut menandakan sebagian besar nilai tambah diterima oleh para pelaku usahanya sendiri.
7.1.3 Analisis Nilai Tambah Kerajinan Lemari Display Akar
Analisis nilai tambah dibawah ini menganalisis produk lemari disp Harga produk rata-rata untuk setiap unit lemari display akar ad
1,39 juta. Hasil produksi rata-rata untuk produk lemari display akar per periodenya sebanyak 14 unit lemari lampiran 3. Hasil analisis nilai tambah
metode Hayami untuk produk lemari display akar dapat dilihat pada tabel 12 dibawah ini :
Tabel 12. Analisis Nilai Tambah Kerajinan Display Akar pada Bulan Maret
20
1 Harga Produk Rata-RataRpunit
1.390.000 2
Input Rata-Rata
445.000 Rata-Rata Upah Tenaga Kerja
ah Rptunggak
gak k
1.0 Biaya
3 4
Biaya Upah Nilai
tamb 50.000
945.00 5
Pendapatan Tenaga Kerja Rptung 257.142
6 Keuntungan Rptungga
687.857 7 Marjin
Rptunggak 48.000
Sumb : Dat
Faktor konversi pada analisis tabel diatas nilainya adalah sebesar satu asilkan satu lemari display akar, dibutuhkan
tiga orang tenaga kerja. Semua tenaga kerja tersebut adalah laki-laki. Upah rata-rata yang dibayarkan kepada setiap
er a Primer Diolah 2011
lampiran. Artinya untuk mengh sebanyak satu tunggak sebagai bahan bakunya. Nilai faktor konversi tersebut
didapat dari pembagian nilai output yang dihasilkan dengan nilai input yang digunakan. Sehingga dalam mengolah satu tunggak jati, hanya dapat dijadikan
menjadi satu produk lemari display akar. Tenaga kerja rata-rata yang dibutuhkan dalam pengolahan limbah tunggak
pohon jati menjadi meja akar ukir adalah
59
kan input lainnya. Input
gga nilai produk untuk lemari display akar adalah tetap sebesar Rp 1,39
ar 67,99. Artinya dari Rp 1,39 juta per unit nilai produk, 67,99 rupa
tenaga kerja adalah sebesar Rp 50.000 per HOK. Nilai koefisien tenaga kerja didapatkan dari pembagian jumlah total hari kerja HOK selama satu periode
satu bulan. Nilai koefisien tenaga kerja sebesar 5,14 lampiran 3. Nilai tersebut menunjukkan jumlah hari orang kerja HOK yang diperlukan untuk
memproduksi satu unit meja akar ukir dibutuhkan tenaga kerja sebesar 5,14 HOK. Artinya tenaga kerja membutuhkan waktu selama 5,14 hari dalam mengolah
limbah tunggak jati menjadi produk lemari display akar. Biaya input rata-rata terdiri dari biaya bahan baku dan biaya sumbangan
input lain. Biaya bahan baku rata-rata untuk lemari display ini adalah Rp 342.000. Untuk memproduksi satu unit patung akar ukir ini, diperlu
tersebut merupakan biaya finishing, seperti biaya untuk flitur, lem dan melamin. Biaya finishing rata-rata untuk setiap unit lemari display akar adalah sebesar Rp
103.000. Harga produk rata-rata untuk satu unit lemari display akar adalah sebesar
Rp 1,39 juta. Faktor konversi untuk produk lemari display akar adalah sebesar satu, sehin
juta. Nilai produk merupakan perkalian antara faktor konversi dengan harga produk rata-rata. Untuk produk ini, nilai produknya setara dengan harga
produknya. Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan tunggak jati menjadi
kerajinan lemari display akar adalah sebesar Rp 945.000 dengan rasio nilai tambah sebes
me kan nilai tambah dari pengolahan produk. Imbalan tenaga kerja didapatkan
dari perkalian koefisien tenaga kerja dengan upah rata-rata per HOK, yaitu
60
Rp 1,048 juta. marjin yang didistribusikan untuk
oduk lainnya, yaitu sebesar 24,54 dari total marjin. Hal tersebut sebesar Rp 257.142 dengan rasio imbalan tenaga kerja terhadap nilai tambah
sebesar 27,21. Hal ini berarti bahwa 27,21 dari nilai tambah merupakan imbalan yang diterima bagi tenaga kerja. Setiap unit penjualan lemari display
akar, keuntungan yang didapatkan oleh pelaku usaha adalah sebesar Rp 687.857 dengan rasio keuntungan sebesar 49,49 dari nilai produknya. Artinya bahwa
sebesar 49,49 dari nilai produk merupakan keuntungan yang diterima pelaku usaha. Keuntungan ini merupakan nilai tambah bersih karena telah dikurangi
dengan imbalan tenaga kerja. Berdasarkan analisis nilai tambah ini diperoleh marjin dari pengolahan
limbah tunggak jati. Marjin yang diperoleh dari setiap unit penjualan lemari display akar adalah sebesar
tenaga kerja adalah sebesar Rp 257.142 per unit atau sebesar 24,54 dari total marjin. Marjin untuk sumbangan input lain adalah sebesar Rp. 103.000 per unit
atau sebesar 09,83 dari jumlah marjin. Sedangkan marjin untuk keuntungan usaha adalah Rp 687.857 per unit dengan komposisi sebesar 65,64 dari total
marjin yang merupakan imbalan bagi pelaku usaha atas penggunaan modal dan manajemen.
Pada kerajinan lemari display akar, imbalan terhadap tenaga kerjanya merupakan imbalan tenaga kerja yang paling besar dibanding imbalan tenaga
kerja pada pr karena pada lemari diplay tersebut merupakan kerajinan tanpa ukir namun tetap
memiliki nilai jual yang tinggi. Meskipun demikian, pada kegiatan usaha pengolahan limbah tunggak pohon jati tetap mengandalkan permintaan, sehingga
jumlah produksi bergantung kepada jumlah permintaan dari reseller. Maka dari
61
jati yaitu patung akar ukir. Harga produk rata-rata untuk setiap lisis nilai tambah
etode
2011
Sum r : Da
Dapat dilihat pada tabel di atas, jumlah produksi rata-rata untuk patung akar ukir adalah sebanyak 11 unit patung lampiran 4. Faktor konversi pada
tu. Artinya untuk menghasilkan satu patung
enaga kerja yang dibayarkan adalah sebesar Rp 65.000 per HOK. Nilai koefisien tenaga kerja didapatkan dari
itu pada produk lemari display akar ini diperlukan manajemen pemasaran yang lebih baik lagi, agar penjualan tidak hanya bergantung kepada pemesanan dari
pada reseller.
7.1.4 Analisis Nilai Tambah Kerajinan Patung Akar Ukir