PT. NMI dan PT. HMMI PT SIM

Faktor kunci merupakan faktor-faktor yang memiliki tingkat pengaruh lebih tinggi daripada tingkat ketergantungannya terhadap faktor lain, sehingga faktor tersebut menjadi penentu dalam kebijakan CSR berkelanjutan. Faktor penghubung merupakan faktor-faktor yang memiliki tingkat pengaruh hampir sama dengan tingkat ketergantungan terhadap faktor lain. Faktor terikat merupakan faktor yang memiliki tingkat pengaruh lebih rendah daripada tingkat ketergantungan terhadap faktor lainnya. Faktor bebas merupakan faktor-faktor yang memiliki tingkat pengaruh hampir sama rendahnya dengan tingkat ketergantungan terhadap faktor lainnya.

a. Analisis Prospektif PT.SIM

Berdasarkan hasil analisis prospektif diperoleh 2 dua faktor kunci meliputi peluang kerja diperusahaan dan disintegrasi sosial sebagaimana pada tercantum pada Gambar 28. Gambaran Tingkat Kepentingan Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Sistem yang Dikaji Emisi gas buang mobil baru Rehabilitasi lingkungan Konservasi Lingkungan Kecenderungan konsumtif Peluang kerja di perusahaan Peluang usaha Kerenggangan sosial Diintegrasi sosial Erosi nilai2 sosial - 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 1.80 - 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 Ketergantungan Pen g ar u h Gambar 28. Hasil analisis prospektif PT. SIM Hasil analisis tersebut sesuai dengan kondisi lapangan di lokasi penelitian. Ke dua faktor kunci tersebut disepakati oleh stakeholders sebagai faktor utama yang harus diperhatikan. 1 Peluang kerja diperusahaan PT. SIM adalah perusahaan yang memiliki karyawan relatif cukup banyak. Namun disamping itu juga menggunakan teknologi yang tinggi padat teknologi. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja terlatih, sehingga dalam perekrutan tidak merekrut tenaga tidak terlatih. Ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan di kelurahan Jatimulya menjadi problem, karena sistem perekrutan oleh PT SIM tidak memiliki sistem yang mengutamakan perekrutan tenaga kerja dari wilayah kelurahan Jatimulya menurut Bapak Priyo Kurnianto dari bagian Human Resources Development PT. SIM. Tenaga kerja usia produktif yang berada di desa ini juga cukup banyak sehingga upaya perekrutan tenaga kerja dari desa akan sangat penting dan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan menurut pandangan stakeholders. 2. Disintegrasi sosial Proses pembauran antara penduduk lokal dengan karyawan perusahaan merupakan proses penting untuk diperhatikan. Kondisi saat ini menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi disintegrasi sosial antara karyawan perusahaan yang pendatang dan penduduk lokal merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan agar terdapat pembauran. Dalam hal ini membentuk kelompok sendiri yang ekslusif akan membuat disintegrasi sosial dan justru merugikan bagi perusahaan.

b. Kemungkinan CSR berkelanjutan dimasa yang akan datang

Terdapat dua faktor kunci keberhasilan kebijakan CSR berkelanjutan berdasarkan aspirasi stakeholders dan pakar, yaitu peluang kerja di perusahaan dan disintegrasi sosial. Deskripsi kemungkinan perubahan kondisi state masing-masing faktor kunci yang berpengaruh terhadap kebijakan CSR berkelanjutan dalam aktivitas perusahaan akibat kegiatan yang dilakukan PT.SIM di masa mendatang dapat berbeda antara kondisi satu dengan kondisi lain. Masing-masing faktor kunci tersebut memiliki kemungkinan perubahan kondisi di masa mendatang : 1 Peluang kerja di PT.SIM Peluang kerja di PT. SIM di masa mendatang meliputi beberapa kemungkinan berikut: 1 Peluang kerja di PT. SIM justru menurun, karena memang kebutuhan akan tenaga kerja di PT SIM menurun akibat dari tingkat penjualan mobil menurun 1A 2 Peluang kerja di PT. SIM menurun karena adanya otomatisasi 1B 3 Peluang kerja di perusahaan PT. SIM di masa mendatang adalah tetap seperti keadaan sekarang, karena perusahaan tidak melakukan kegiatan apapun untuk merubah kebijakan dalam perekrutan tenaga kerja, sementara tidak ada perubahan berarti dari kondisi tingkat pendidikan dari tenaga kerja siap pakai yang bermukim di Kelurahan Jatimulya dan juga tidak ada perubahan berarti dari tingkat penjualan mobil 1C. 4 Peluang kerja di PT.SIM di masa mendatang adalah meningkat, karena perusahaan tingkat penjualan mobil meningkat dan melakukan perubahan dalam sistem perekrutan karyawan dengan lebih memperhatikan penerimaan karyawan yang berdomisili di Kelurahan Jatimulya 1D 2 Disintegrasi sosial Disintegrasi sosial di masa mendatang memiliki beberapa kemungkinan berikut : 1 Disintegrasi menurun atau terjadi kecenderungan integrasi dalam hal ini terjadi pembauran antara masyarakat sekitar perusahaan dengan karyawan PT SIM sebagai pendatang 2A 2 Tidak ada disintegrasi sosial yang terjadi atau keadaan tetap, karena tidak ada perubahan dalam pola perilaku karyawan pendatang yang berdomisili di kelurahan Jatimulya 2B 3 Terjadi disintegrasi sosial yang meningkat, karena karyawan pendatang tidak berusaha berbaur dengan masyarakat lokal disekitar dan lebih membentuk kelompok sendiri, baik formal maupun informal eksklusif 2C

c. Analisis Prospektif PT.NMI dan PT.HMMI

Berdasarkan hasil analisis prospektif diperoleh tiga faktor kunci meliputi peningkatan harga kebutuhan pokok masyarakat, aktivitas penghijauan, dan peningkatan jumlah lembaga ekonomi dan keuangan, sebagaimana pada kuadran yang berada pada bagian kiri atas dari gambar tingkat kepentingan faktor-faktor yang berpengaruh pada sistem yang dikaji seperti dimuat pada Gambar 29. Gambaran Tingkat Kepentingan Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Sistem yang Dikaji Disintegrasi sosial Peningkatan kerekatan sosial Kondisi keamanan Peningkatan jumlah lemb eko keu Aktivitas Penghijauan Peluang usaha Peningkatan harga Estetika Lingkungan Konservasi Lingkungan - 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 - 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 Ketergantungan Pen g ar u h Gambar 29. Hasil analisis prospektif PT.NMI dan PT.HMMI Hasil analisis tersebut sesuai dengan kondisi lapangan di lokasi penelitian. Ke-3 faktor kunci tersebut disepakati oleh stakeholders sebagai faktor utama yang harus diperhatikan untuk memenuhi CSR berkelanjutan berikut : 1. Peningkatan harga kebutuhan pokok masyarakat Para stakeholders menilai bahwa harga-harga kebutuhan pokok masyarakat yang meningkat merupakan faktor penting yang perlu menjadi perhatian perusahaan. Stakeholders berpendapat bahwa untuk mencapai CSR berkelanjutan pada PT. NMI dan PT.HMMI, perlu memperhatikan faktor kenaikan harga barang-barang kebutuhan pokok masyarakat yang berhubungan dengan daya beli masyarakat. 2. Aktivitas penghijauan Faktor kunci selanjutnya yang menjadi pilihan stakeholders adalah aktivitas penghijauan, yang muncul sebagai kondisi yang harus diperhatikan. 3. Peningkatan jumlah lembaga ekonomi dan keuangan Keberadaan lembaga ekonomi dan keuangan seperti pasar, kantor pos, bank ternyata memang tidak tumbuh secara nyata di Desa Dangdeur. Tujuan dari keberadaan lembaga-lembaga ini adalah semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Desa Dangdeur, sehingga atribut ini menjadi faktor kunci yang perlu diperhatikan menurut pandangan stakeholders dalam mencapai CSR berkelanjutan.

d. Kemungkinan CSR berkelanjutan di masa mendatang

Deskripsi kemungkinan perubahan kondisi state masing-masing faktor kunci yang berpengaruh terhadap kebijakan CSR berkelanjutan dalam aktivitas perusahaan akibat kegiatan yang dilakukan PT. NMI dan PT. HMMI di masa mendatang dapat berbeda antara kondisi satu dengan kondisi lain. Masing-masing faktor kunci tersebut memiliki kemungkinan perubahan kondisi di masa mendatang sebagai berikut : 1 Peningkatan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat, yaitu : 1. Harga kebutuhan pokok menurun, karena perusahaan mengadakan operasi pasar, dengan mengadakan bazar murah dan sebagainya IA. 2. Harga berfluktuasi sesuai harga pasar, sementara perusahan tidak berbuat apapun untuk meningkatkan daya beli masyarakat desa Dangdeur IB. 3. Harga kebutuhan pokok masyarakat desa Dangdeur meningkat, seiring terjadinya inflasi ataupun terjadi kelangkaan barang di pasar IC. 2 Aktivitas penghijauan 1. Kondisi lahan yang kritis menjadi hijau karena di lahan tersebut telah ditanami pepohonan, sehingga upaya penghijauan menurun 2A. 2. Kondisi lahan yang kritis tetap tidak ada perubahan, akibat tidak ada usaha penanaman pohon yang dilakukan 2B.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 -2013

48 518 89

Pengaruh Publikasi Program Corporate Social Responsibility Dalam Periklanan Terhadap Peningkatan Minat Beli Konsumen Pada Produk Air Mineral Aqua

1 70 100

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerialdan Kepemilikan Institusionalserta Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 55 104

Pengaruh Good Corporate Governance & Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Real Estate & Property pada BEI 2011-2013

0 77 98

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

4 84 143

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

4 98 116

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa dan Citra Perusahaan(Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan PT Djarum pada Mahasiswa US

4 66 121

Analisis kebijakan corporate social responsibility berkelanjutan pada industri otomotif di Indomobil Group

3 51 235