Hasil AHP PT.NMI dan PT HMMI

Dilihat dari level faktor, maka faktor lingkungan menjadi menjadi prioritas utama untuk mendapat perhatian skor 0,58. Hal ini berkaitan dengan bagaimana upaya perusahaan untuk mempertahankan kondisi lingkungan agar tetap terjaga. Prioritas kedua yang menjadi perhatian adalah faktor sosial skor 0,28 dan terakhir adalah faktor ekonomi skor 0,14. Untuk level kriteria dari masing-masing faktor adalah di bawah faktor ekonomi, yang menjadi prioritas utama adalah peluang usaha skor 0,10, prioritas kedua adalah peningkatan jumlah lembaga ekonomi dan keuangan skor 0,04 dan prioritas ketiga adalah peningkatan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat skor 0,01. Untuk kriteria yang berada di bawah faktor sosial, yang menjadi prioritas dan menjadi perhatian utama adalah peningkatan kerekatan sosial skor 0,17 disusul prioritas kedua adalah kondisi keamanan skor 0,10 dan prioritas ketiga adalah kriteria disintegrasi sosial skor 0,03. Untuk faktor lingkungan kriteria yang menjadi prioritas utama adalah Konservasi Lingkungan skor 0,28 dan diikuti dengan prioritas kedua, yaitu aktivitas penghijauan skor 0,15 dan prioritas ketiga, yaitu estetika lingkungan skor 0,12. Alternatif kebijakan yang direkomendasikan untuk menjadi prioritas utama adalah Perbaikan kinerja CSR dan kemajuan usaha secara simultan skor 0,67, disusul oleh Perbaikan kinerja CSR secara konsisten tanpa melihat kinerja usaha skor 0,17 dan prioritas terakhir adalah Pengembangan usaha tanpa peningkatan kinerja CSR skor 0,16.

d. Implementasi hasil AHP di PT NMI dan PT.HMMI

Implementasi kebijakan di PT NMI dan PT HMMI adalah dimulai dengan memfokuskan prioritas utama pada pihak pengusaha sebagai aktor utama yang berperan dalam aktivitas CSR berkelanjutan di PT NMI dan PT HMMI. Bentuknya adalah pihak perusahaan perlu memberikan perhatian serius, baik dalam bentuk penyiapan bagian atau departemen yang mengurus masalah CSR dengan orang-orang yang kompeten di dalamnya, sampai kepada penyediaan anggaran untuk aktivitasnya. Kebijakan perbaikan kinerja CSR dan kemajuan usaha secara simultan menjadi prioritas utama hasil dari analisis sesuai pendapat para pakar dan stakeholders aktivitas CSR di PT. NMI dan PT. HMMI. Oleh karena itu, pihak pengusaha selain melakukan aktivitas CSR harus memperhatikan kemajuan secara simultan. Kebijakan upaya perbaikan kinerja CSR dengan tetap memperhatikan kemajuan usaha juga menjadi dasar dalam melakukan upaya CSR untuk meningkatkan daya beli masyarakat desa Dangdeur, sehingga sekalipun ada kenaikan harga-harga kebutuhan masyarakat di desa Dangdeur tidak mengurangi daya beli masyarakat. Disamping itu, aktivitas penghijauan mulai terlihat seiring dengan tetap memperhatikan kemajuan usaha. Aktivitas penghijauan lebih kepada mempertahankan kondisi yang lebih baik dan khusus untuk lahan yang memang sudah gundul di sekitar lokasi perusahaan. Kehadiran pasar dan lembaga keuangan di desa Dangdeur sudah amat diharapkan oleh masyarakat tersebut, maka perusahaan perlu memfasilitasi pembentukan pasar untuk memudahkan masyarakat membeli kebutuhan pokok sehari-hari dan koperasi simpan pinjam sebagai wadah masyarakat untuk meminjam uang untuk berbagai keperluan. Tentu saja fasilitasi yang diberikan oleh perusahaan PT.NMI dan PT.HMMI adalah disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dengan tetap memperhatikan kemajuan usaha secara simultan.

4.4.5 Kebijakan umum CSR berkelanjutan dalam industri otomotif

Berdasarkan hasil analisis dari industri otomotif di bawah naungan Indomobil Group tersebut baik PT. SIM maupun PT. NMI dan PT. HMMI dimana masing-masing terdapat perbedaan karakteristik baik dari segi lokasi perusahaan dan aktivitas CSR yang berbeda, dapat ditarik kesimpulan berikut : 1.Masing-masing perusahaan memiliki karakteristik tersendiri yang dapat berbeda dengan perusahaan lainnya, sehingga mengakibatkan atribut-atribut CSR berkelanjutannya menjadi berbeda-beda. 2.Dari hasil penelitian terdapat satu atribut dari keseluruhan atribut CSR berkelanjutan dari masing-masing perusahaan yang mempunyai kesamaan, yaitu peluang usaha. Dengan demikian faktor peluang usaha menjadi atribut yang penting untuk menjadi prioritas utama untuk diperhatikan dalam industri otomotif. a. Penciptaan peluang usaha Peluang usaha yang timbul akibat adanya industri otomotif adalah amat besar. Ini sesuai dengan karakteristiknya dimana industri otomotif menurut Williams 2010 memberikan kontribusi utama terhadap perekonomian dibandingkan jenis industri lainnya diseluruh dunia. Upaya peningkatan peluang usaha yang berdasarkan pada pemberdayaan masyarakat adalah bentuk pemberdayaan ekonomi lokal yang berarti memampukan masyarakat sekitar agar dapat mandiri secara ekonomi atau setidak-tidaknya memberikan pacu agar terjadi perkembangan ekonomi di daerah tersebut. Pemacu tersebut dapat menjadi multiplier effect yang akan melipatgandakan dampak berupa nilai tambah bagi masyarakat Nindita 2008. Pada dasarnya terdapat enam modal yang tidak dimiliki oleh masyarakat miskin Sachs 2005, diacu dalam Nindita 2008 yaitu: modal manusia, modal usaha, infrastruktur, modal alam, modal institusi publik dan modal pengetahuan. Dalam aspek pembangunan ekonomi lokal yang terpenting adalah modal manusia human capital, modal usaha business capital dan modal pengetahuan knowledge capital. Peningkatan peluang usaha oleh industri otomotif bagi masyarakat sekitar dapat dilakukan melalui peningkatan modal manusia melalui peningkatan keterampilan melalui psosialhan-psosialhan untuk dapat menjadi produktif secara ekonomi, pemberian beasiswa, menjadi orang tua asuh bagi pelajar kurang mampu dilingkungan masyarakat sekitar, dan sebagainya. Peningkatan peluang usaha dalam bentuk modal usaha dapat diberikan dalam bentuk pemberian bantuan mesin dan peralatan, sarana-sarana produksi dan jasa termasuk akses pasar, sedangkan peningkatan modal pengetahuan diberikan dalam bentuk psosialhan teknis untuk meningkatkan produktifitas sesuai usaha yang digeluti atau akan digeluti masyarakat sehingga keluaran yang dihasilkan baik dalam bentuk produk dan jasa dapat memenuhi standar yang ditetapkan dan dibutuhkan oleh pasar, termasuk perusahaan.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 -2013

48 518 89

Pengaruh Publikasi Program Corporate Social Responsibility Dalam Periklanan Terhadap Peningkatan Minat Beli Konsumen Pada Produk Air Mineral Aqua

1 70 100

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerialdan Kepemilikan Institusionalserta Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 55 104

Pengaruh Good Corporate Governance & Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Real Estate & Property pada BEI 2011-2013

0 77 98

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

4 84 143

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

4 98 116

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa dan Citra Perusahaan(Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan PT Djarum pada Mahasiswa US

4 66 121

Analisis kebijakan corporate social responsibility berkelanjutan pada industri otomotif di Indomobil Group

3 51 235