12. Uji terhadap atribut dari dimensi lingkungan yang berdampak positif Signifikansi hitung 0,039 0,05 berarti H0 ditolak H1 diterima
H hitung 30,865 5,99 tabel H1 diterima
Dari hasil perhitungan didapat bahwa secara keseluruhan maupun secara parsial dapat disimpulkan bahwa hipotesis H1 diterima atau terdapat pengaruh yang sama dari setiap
atribut yang digunakan secara bersama-sama terhadap CSR berkelanjutan setiap dimensi.. Hasil ini digunakan untuk melihat apakah setiap atribut dalam setiap dimensi dari CSR
berkelanjutan memiliki pengaruh bila digunakan secara bersama-sama sehingga analisis selanjutnya dapat dilakukan.
4.4.3 Hasil Analisis Prospektif
Berdasarkan hasil analisis MDS, diperoleh masing-masing 9 faktor pengungkit keberlanjutan aktivitas CSR dalam industri otomotif di Indomobil
Group baik pada PT.SIM maupun PT.NMI, PT.HMMI. Dalam proses CSR semua faktor-faktor ini harus diperhatikan agar diperoleh status keberlanjutan dalam
pelaksanaannya. Secara operasional, faktor-faktor ini memiliki keterkaitan dalam bentuk pengaruh dan ketergantungan antar faktor. Hal ini perlu diperhatikan dalam
pelaksanaan kegiatan CSR berkelanjutan dalam industri otomotif di Indomobil Group. Namun demikian dalam implementasinya, pemilihan faktor yang paling
berpengaruh dan memiliki keterkaitan yang tinggi dengan faktor lainnya, sehingga kegiatan perusahaan dapat mencapai hasil akhir yang diharapkan visi misi.
Penentuan faktor kunci dilakukan dengan melibatkan semua stakeholders yang terkait dengan kegiatan pengelolaan CSR berkelanjutan di Indomobil Group.
Untuk mengetahui faktor kunci yang paling berpengaruh dalam proses CSR berkelanjutan di Indomobil Group, dilakukan analisis yang efektif dan relevansinya
tinggi. Artinya bahwa faktor kunci yang dihasilkan sesuai dengan yang dibutuhkan dan relevan untuk diterapkan, digunakan analisis prospektif yang dilakukan secara
partisipatif.
Faktor kunci merupakan faktor-faktor yang memiliki tingkat pengaruh lebih tinggi daripada tingkat ketergantungannya terhadap faktor lain, sehingga faktor
tersebut menjadi penentu dalam kebijakan CSR berkelanjutan. Faktor penghubung merupakan faktor-faktor yang memiliki tingkat pengaruh hampir sama dengan
tingkat ketergantungan terhadap faktor lain. Faktor terikat merupakan faktor yang memiliki tingkat pengaruh lebih rendah daripada tingkat ketergantungan terhadap
faktor lainnya. Faktor bebas merupakan faktor-faktor yang memiliki tingkat pengaruh hampir sama rendahnya dengan tingkat ketergantungan terhadap faktor
lainnya.
a. Analisis Prospektif PT.SIM
Berdasarkan hasil analisis prospektif diperoleh 2 dua faktor kunci meliputi peluang kerja diperusahaan dan disintegrasi sosial sebagaimana pada tercantum pada
Gambar 28.
Gambaran Tingkat Kepentingan Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Sistem yang Dikaji
Emisi gas buang mobil baru Rehabilitasi lingkungan
Konservasi Lingkungan
Kecenderungan konsumtif
Peluang kerja di perusahaan
Peluang usaha Kerenggangan sosial
Diintegrasi sosial
Erosi nilai2 sosial
- 0.20
0.40 0.60
0.80 1.00
1.20 1.40
1.60 1.80
- 0.20
0.40 0.60
0.80 1.00
1.20 1.40
1.60
Ketergantungan
Pen g
ar u
h
Gambar 28. Hasil analisis prospektif PT. SIM
Hasil analisis tersebut sesuai dengan kondisi lapangan di lokasi penelitian. Ke dua faktor kunci tersebut disepakati oleh stakeholders sebagai faktor utama yang harus
diperhatikan.
1 Peluang kerja diperusahaan PT. SIM adalah perusahaan yang memiliki karyawan relatif cukup banyak.
Namun disamping itu juga menggunakan teknologi yang tinggi padat teknologi. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah tenaga kerja terlatih, sehingga dalam perekrutan
tidak merekrut tenaga tidak terlatih. Ketersediaan tenaga kerja yang dibutuhkan di kelurahan Jatimulya menjadi problem, karena sistem perekrutan oleh PT SIM tidak
memiliki sistem yang mengutamakan perekrutan tenaga kerja dari wilayah kelurahan Jatimulya menurut Bapak Priyo Kurnianto dari bagian Human Resources
Development PT. SIM. Tenaga kerja usia produktif yang berada di desa ini juga cukup banyak sehingga upaya perekrutan tenaga kerja dari desa akan sangat penting
dan merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan menurut pandangan stakeholders.
2. Disintegrasi sosial Proses pembauran antara penduduk lokal dengan karyawan perusahaan
merupakan proses penting untuk diperhatikan. Kondisi saat ini menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi disintegrasi sosial antara karyawan
perusahaan yang pendatang dan penduduk lokal merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan agar terdapat pembauran. Dalam hal ini membentuk kelompok sendiri
yang ekslusif akan membuat disintegrasi sosial dan justru merugikan bagi perusahaan.
b. Kemungkinan CSR berkelanjutan dimasa yang akan datang
Terdapat dua faktor kunci keberhasilan kebijakan CSR berkelanjutan berdasarkan aspirasi stakeholders dan pakar, yaitu peluang kerja di perusahaan dan
disintegrasi sosial. Deskripsi kemungkinan perubahan kondisi state masing-masing faktor kunci yang berpengaruh terhadap kebijakan CSR berkelanjutan dalam aktivitas
perusahaan akibat kegiatan yang dilakukan PT.SIM di masa mendatang dapat berbeda antara kondisi satu dengan kondisi lain. Masing-masing faktor kunci tersebut
memiliki kemungkinan perubahan kondisi di masa mendatang :
1 Peluang kerja di PT.SIM Peluang kerja di PT. SIM di masa mendatang meliputi beberapa kemungkinan
berikut: 1 Peluang kerja di PT. SIM justru menurun, karena memang kebutuhan akan
tenaga kerja di PT SIM menurun akibat dari tingkat penjualan mobil menurun 1A
2 Peluang kerja di PT. SIM menurun karena adanya otomatisasi 1B 3 Peluang kerja di perusahaan PT. SIM di masa mendatang adalah tetap seperti
keadaan sekarang, karena perusahaan tidak melakukan kegiatan apapun untuk merubah kebijakan dalam perekrutan tenaga kerja, sementara tidak ada
perubahan berarti dari kondisi tingkat pendidikan dari tenaga kerja siap pakai yang bermukim di Kelurahan Jatimulya dan juga tidak ada perubahan berarti
dari tingkat penjualan mobil 1C. 4 Peluang kerja di PT.SIM di masa mendatang adalah meningkat, karena
perusahaan tingkat penjualan mobil meningkat dan melakukan perubahan dalam sistem perekrutan karyawan dengan lebih memperhatikan penerimaan
karyawan yang berdomisili di Kelurahan Jatimulya 1D
2 Disintegrasi sosial Disintegrasi sosial di masa mendatang memiliki beberapa kemungkinan berikut :
1 Disintegrasi menurun atau terjadi kecenderungan integrasi dalam hal ini terjadi pembauran antara masyarakat sekitar perusahaan dengan karyawan PT SIM
sebagai pendatang 2A 2 Tidak ada disintegrasi sosial yang terjadi atau keadaan tetap, karena tidak ada
perubahan dalam pola perilaku karyawan pendatang yang berdomisili di kelurahan Jatimulya 2B
3 Terjadi disintegrasi sosial yang meningkat, karena karyawan pendatang tidak berusaha berbaur dengan masyarakat lokal disekitar dan lebih membentuk
kelompok sendiri, baik formal maupun informal eksklusif 2C