new product are influenced by our beliefs about capabilities and social responsibility of the company that produce it Hawkins, et al., 2001. Expectation atau ekspektasi
adalah bentuk dari interpretasi seseorang terhadap stimulus dan interpretasi seseorang terhadap stimulus tersebut adalah konsisten dengan ekspektasinya Hawkins et al.,
2001.
2.9 Analisis Kebijakan
Kebijakan adalah a means to an end atau alat untuk mencapai sebuah tujuan Suharto, 2010. Kebijakan publik merupakan studi yang berkaitan dengan problem
yang krusial di masyarakat. Adanya suatu kebijakan publik, pada gilirannya akan menghasilkan peraturan perundang-undangan rule sebagai barang-barang publik
public goods Nawawi, 2009. Analisis kebijakan adalah aktivitas menciptakan pengetahuan tentang dan dalam proses pembuatan kebijakan Dunn, 2003. Menurut
Majchrzak 1984, diacu dalam Danim 2005, penelitian kebijakan sebagai proses penyelenggaraan penelitian untuk mendukung kebijakan atau analisis terhadap
masalah-masalah sosial yang bersifat fundamental secara teratur untuk membantu pengambil kebijakan memecahkan masalah dengan jalan menyediakan rekomendasi
berorientasi pada tindakan atau tingkah laku pragmatik. Penelitian kebijakan mempunyai berbagai metode penelitian yang relevan dengan penelitian kebijakan
diantaranya penelitian kasus studi kasus. Metode ini dimaksudkan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan dan posisi saat ini serta
interaksi lingkungan unit sosial tertentu yang bersifat given: individu, kelompok, institusi atau masyarakat. Penelitian kasus dilakukan secara mendalam terhadap unit
sosial tertentu, dimana hasil penelitian tersebut memberikan gambaran yang luas dan mendalam mengenai unit sosial itu. Subyek atau unit yang diteliti relatif terbatas,
akan tetapi peubah dan kondisi yang diteliti sangat luas dimensinya Danim, 2005. Metodologi analisis kebijakan menggabungkan lima prosedur yang lazim
dipakai dalam pemecahan masalah manusia Dunn, 2003 yaitu : 1. Definisi perumusan masalah, yaitu menghasilkan informasi mengenai kondisi-
kondisi yang menimbulkan masalah kebijakan.
2. Prediksi peramalan, menyediakan informasi mengenai konsekwensi dimasa mendatang dari penerapan alternatif kebijakan, termasuk tidak melakukan
sesuatu. 3. Preskripsi rekomendasi, menyediakan informasi mengenai nilai atau kegunaan
rsosialf dari konsekwensi dimasa depan dari suatu pemecahan masalah. 4. Deskripsi pemantauan, menghasilkan informasi tentang konsekwensi sekarang
dan masa lalu dari diterapkannya alternatif kebijakan. 5. Evaluasi, menyediakan informasi mengenai nilai atau kegunaan dari konsekwensi
pemecahan atau pengatasan masalah. Adapun bentuk-bentuk analisis kebijakan meliputi :
1. Analisis kebijakan prospektif, yaitu berupa produksi dan transformasi informasi sebelum aksi kebijakan dimulai dan diimplementasikan. Atau apa yang akan
terjadi dan apa yang harus dilakukan. 2. Analisis retrospektif, yaitu penciptaan dan transformasi informasi sesudah aksi
kebijakan dilakukan. 3. Analisis kebijakan yang terintegrasi, merupakan bentuk analisis yang
mengkombinasikan gaya operasi yang menaruh perhatian pada penciptaan dan transformasi informasi sebelum dan sesudah tindakan kebijakan diambil.
Pada penelitian ini model kebijakan adalah model normatif yaitu memberikan dalil dan rekomendasi untuk mengoptimalkan pencapaian beberapa utilitas nilai. Masalah-
masalah keputusan normatif biasanya dalam bentuk mencari nilai-nilai variabel yang terkontrol kebijakan yang akan menghasilkan manfaat yang terbesar nilai Dunn,
2003. Analisis yang dipilih merupakan gabungan antara analisis kebijakan prospektif dan retrospektif dimana analisis yang yang dilakukan pada penciptaan dan
transformasi informasi, sesudah aksi kebijakan dilakukan, maupun sebelum terintegrasi.
Metodologi penelitian dalam kebijakan saat ini secara umum dicirikan oleh bentuk multiplisisme kritis Dunn, 2003. Multiplisisme kritis merupakan sintesis kreatif dari
beragam riset dan praktik analisis meliputi beberapa bidang analisis kebijakan penting diantaranya adalah 1 operasionisme berganda yaitu penggunaan secara serempak
perbandingan berpasangan dan skala pilihan paksa, atau ukuran-ukuran biaya dan manfaat didasarkan pada belanja konsumen preferensi yang diungkapkan dan
penyusunan skala atribut berganda, 2 penelitian multimetode yaitu penggunaan berbagai metode secara bersama-sama untuk mengamati proses dan hasil kebijakan,
3 sintesis analisis berganda, 4 analisa multivariat, 5 analisis pelaku berganda, 6 analisis perspektif berganda, yaitu disertakannya berbagai perspektif seperti etis,
politis, organisasional, ekonomi, sosial, kultural, psikologis, 7 komunikasi multimedia Dunn, 2003. Sehingga desain penelitian ini akan mengacu pada konsep
multiplisisme kritis baik penggunaan perbandingan berpasangan dan skala pilihan paksa.
2.10 Kebijakan CSR berkelanjutan sebagai kebijakan publik