Gambaran Umum Perusahaan 1 Indomobil Group

Jumlah produksi mobil merek Suzuki yang telah diproduksi dan yang masih diproyeksikan untuk masa mendatang dimuat pada Tabel 13. Tabel 13. Realisasi produksi mobil merek Suzuki Tahun Produksi Realisasi unit Proyeksi unit 2000 46568 - 2001 53226 - 2002 62955 - 2003 71295 - 2004 81813 - 2005 104099 - 2006 51902 - 2007 60012 - 2008 83042 - 2009 49747 - 2010 - 107.820 Sumber : Laporan Produksi PT SIM, 2000-2009 Production Pressing shop Welding shop Assembling shop Final inspection Power Maint. Part insp PPIC Design Tech. control Manufacture eng NA Gambar 9 Struktur organisasi PT SIM PT. SIM, 2008 Produk dari PT. SIM adalah berbagai jenis kendaraan roda empat seperti dimuat pada Tabel 14. Tabel 14. Daftar produk Suzuki No. Nama Jenis Cc Transmisi 1 Neo Baleno Sedan 1500 Manual 2. Neo Baleno Sedan 1500 Automatic 3. Carry SL410MB Minibus 1000 Manual 4. Carry SL410PU Pick Up 1000 Manual 5. Karimun Estillo Sedan kecil 1100 Manual 6. Futura SL415MB Minibus 1500 Manual 7. Futura SL415PU Pick Up 1500 Manual 8. APV GC415VMB Minibus 1500 Manual 9. APV GC415VMB Minibus 1500 Automatic 10. Swift STMT Sedan 1500 Manual 11. Swift STAT Sedan 1500 Automatic 12. SX-Over MT Sedan 1500 Manual 13. SX-Over AT Sedan 1500 Automatic 14. Grand Vitara 2.0 MT Jeep 2000 Manual 15. Grand Vitara 2.0 AT Jeep 2000 Automatic 16. Grand Vitara 2.4 MT Jeep 2400 Manual 17. Grand Vitara 2.4 AT Jeep 2400 Automatic Sumber : UPLUKL PT. SIM, 2008

4.1.3 Proses produksi

Proses pembuaatan komponen kendaraan bermotor roda empat dan perakitannya bermula dari pengadaan material terurai atau completely knocked down CKD yang terdiri dari CKD import dan CKD lokal. CKD impor merupakan komponen jadi yang didatangkan dari beberapa negara produsen CKD, seperti Jepang. Kondisi CKD impor merupakan komponen jadi yang sudah siap pakai untuk melengkapi pembuatan sebuah kendaraan utuh atau completely built up CBU. Sedangkan CKD lokal merupakan komponen yang di produksi sendiri di dalam negeri oleh PT Suzuki Indomobil Motor dari bahan baku yang sebagian besar berbahan dasar logam jenis Fe 3 C besi baja. Sebagian besar bahan baku tersebut merupakan bahan baku lokal, namun beberapa diantaranya masih merupakan bahan baku impor. Bahan baku berbentuk steel plat dan steel pipe ini pertama kali diproses pada shearing shop. Pada tahap ini dilakukan pemolaan berdasarkan spesifikasi kendaraan yang akan diproduksi. Bahan baku kemudian dipotong pada cutting shop berdasarkan pola yang ditentukan sebelumnya. Hasil pemotongan merupakan raw parts yang sudah berbentuk sesuai peruntukannya. Proses ini menggunakan cutter bertekanan hydraulic dengan variable tekanan 0-50 kgcm 2 . Raw parts selanjutnya dicetak pada Stamping Press Shop membentuk stamped parts yang sudah mulai berbentuk tiga dimensi. Proses ini menggunakan stamper bertekanan hydraulic dengan variable tekanan antara 15 – 5.000 tomm 2 . Stamped parts kemudian disambung antara satu dengan yang lain dan atau dengan komponen non stamped parts pada bending shop membentuk small parts dan big parts, seperti top roof, fuel tank, chasis. Beberapa bagian small parts dan big parts yang terbentuk disambung lagi melalui pengelasan pada welding shop sehingga membentuk komponen yang lebih sempurna untuk dipakai pada proses perakitan CBU. Komponen ini dikenal sebagai welded parts. Welded parts selanjutnya memasuki proses surface treatment yang terdiri dari pemolesan, pembersihan, dan pengecatan. Sebagian welded parts memang harus mengalami pemolesan dengan menggunakan buffer dan grinder pada Buffing Shop guna meratakan bekas- bekas pengelasan yang menebal. Namun sebagian lagi tidak memerlukan proses pemolesan dan dapat langsung memasuki proses pengecatan. Sebelum pengecatan welded parts baik yang dipoles maupun tanpa poles terlebih dahulu dilakukan pretreatment guna membebaskan senyawa lemak yang menempel pada permukaan komponen yang bersumber dari cairan oli yang membasahi permukaan bahan baku sejak awal proses produksi, guna menghindari overheating sekaligus gesekan yang dapat menimbulkan cacat pada permukaan komponen, khususnya saat proses stamping press. Komponen yang sudah bebas noda lemak diumpan ke Painting Shop melalui overhead conveyor yang bergerak seperti ikan lumba-lumba. Pengecatan dengan teknologi ramah lingkungan yang dikenal dengan cathodic electro deposition. Teknologi yang menggunakan metode electroplating ini memberikan muatan listrik negatif pada material cat sebagai katode. Timbulnya gaya listrik akibat perbedaan muatan mengakibatkan terjadinya adhesi elektrokimia yang sangat kuat diantara ion berbeda, sehingga ikatan permukaan antara material komponen dan material cat berada pada tingkat kekuatan sangat tinggi. Komponen yang sudah di cat selanjutnya dikeringkan dengan oven pada suhu 170 C. Pengecatan ini selain bertujuan untuk memberikan nilai estetika, juga memberikan proteksi tehadap komponen yang rawan oksidasi. Painted parts, CKD lokal dan CKD impor secara simultan diumpan ke Assembling Shop guna perakitan CBU kendaraan bermotor roda empat. Produk CBU memasuki tahapan proses produksi akhir berupa test inspection, yang dilakukan, terutama untuk menguji body performance, mechanical and lighting performance, electrical and audio performance, kekedapan suara dan air dalam kabin, serta performa kendaraan saat dipacu pada beberapa tingkat kesulitan medan jalan. Sebagai rangkaian akhir manajemen mutu produksi diterapkan secara cradle to grave dengan sistem manajemen mutu ISO 9001 PT SIM, 2008. 4.2 Analisa Kawasan PT SIM 4.2.1 Kondisi Geografis dan Keadaan Wilayah PT SIM berada di lokasi Kelurahan Jatimulya Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi yang secara geografis kelurahan Jatimulya terletak pada ketinggian 14 m di atas permukaan laut dpl. Keadaan rataan suhu di Kelurahan Jatimulya 32 - 40 C dengan luas wilayah ± 567,321 ha, terdiri dari 18 wilayah rukun warga dan 168 wilayah rukun tetangga RT. Secara administratif wilayah Jatimulya berbatasan dengan daerah- daerah seperti dimuat pada Tabel 15. Tabel 15. Batas wilayah Kelurahan Jatimulya Letak Batas DesaKelurahan Keterangan Sebelah Utara Setiamekar Kecamatan Tambun Selatan dan jalan protokol Diponegoro Kabupaten Bekasi Sebelah Timur Setia Darma dan Lambang Sari Kecamatan Tambun Selatan Kabupaten Bekasi Sebelah Selatan Mustikajaya dan Mustika sari Kecamatan Mustikajaya Kota Bekasi Sebelah Barat Margahayu dan Pengasinan Kecamatan Bekasi Timur dan Rawa Lumbu Kota Bekasi Sumber : Kelurahan Jatimulya, 2009

4.2.2 Keadaan Penduduk

Kelurahan Jatimulya merupakan kelurahan terpadat se Kabupaten Bekasi dengan jumlah penduduk 79.697 jiwa yang terdiri dari 37.373 jiwa laki-laki dan 42.324 jiwa perempuan dengan jumlah kepala keluarga 17.343, sesuai laporan penyelenggaraan Pemerintahan Tahun 2009. Dilihat dari mata pencahariannya, struktur penduduk kelurahan Jatimulya, seperti dimuat pada Tabel 16. Tabel 16. Struktur penduduk kelurahan Jatimulya No. Jenis Pekerjaan Persentase 1 Bidang Pertanian 15,4 2 Bidang Peternakan 0,04 3 Bidang Jasa PemerintahanNon Pemerintahan 19,08 4 Biadang Perdagangan 34,84 5 Bidang Industri 12,41 6 Bidang Jasa Lembaga Keuangan 3,28 7 Bidang Jasa Komunikasi dan Angkutan 5,72 8 Bidang Jasa Lainnya 8,16 Sumber : Kelurahan Jatimulya, 2009 Dengan demikian mayoritas penduduk Kelurahan Jatimulya adalah bekerja di sektor perdagangan, jasa dan industri. Sedangkan yang bekerja di sektor pertanian hanya sebagian kecil saja. Mayoritas masyarakat Kelurahan Jatimulya merupakan sukuetnis Betawi sebanyak 35,62, sukuetnis Jawa sebanyak 14,43, sukuetnis Sunda sebanyak 11,77, sukuetnis Batak 5,76 dan sukuetnis lainnya sebanyak 0,57. Meskipun demikian, migrasi penduduk dari berbagai etnis tersebut telah hidup berdampingan dan berkembang di wilayah Kelurahan Jatimulya. Nilai-nilai, norma dan kaidah budaya Betawi tampak melekat dan dominan dalam kehidupan masyarakat Kelurahan Jatimulya. Selain dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya Betawi, pola kehidupan masyarakat Kelurahan Jatimulya diwarnai oleh nilai-nilai agama, khususnya agama Islam yang dianut oleh sebagian besar masyarakat. Dinamika religiusitas masyarakat nampak dalam aktivitas sehari-hari dan pembinaan keagamaan, seperti taman pendidikan agama Islam, organisasi massa ke-Islaman, yayasan, masjid, madrasah, majlis ta‟lim, lembaga ekonomi Islam dan lain-lain.

4.2.3 Penggunaan Lahan

Mayoritas wilayah Kelurahan Jatimulya merupakan lahan permukiman dan terdiri dari beberapa daerah industri baik itu industri rumahtangga sampai kepada industri berat. Pembagian lahan secara terinci dimuat pada Tabel 17. Tabel 17. Pembagian lahan di kelurahan Jatimulya No. Penggunaan Luas Ha 1 Permukiman 61 a. Permukiman KPR-BTN 121.123 b. Permukiman umum 224.943 2 Untuk Bangunan 34 a. Perkantoran 3.075 b. Sekolah 6.319 c. PertokoanPerdagangan 2.826 d. Pasar 0.800 e. Tempat peribadatan Masjid, Mushola 56.575 f. Kuburanmakam 6.085 g. Jalan 109.970 h. Lain-lain 6.205 3. Pertanian sawah 3 a. Sawah Pertanian Teknis irigasi 5.673 b. Sawah Tadah Hujan 11.025 4. Rekreasi dan Olah Raga 2 a. Lapangan Sepak Bula 3.200 b. Lapangan Bola VolleyBasket 1.650 c. Lain-lain 5.830 Jumlah Luas Seluruhnya 567.321 Sumber : Kelurahan Jatimulya, 2009 Lokasi pusat Pemerintahan Kelurahan Jatimulya dekat dengan perbatasan Kabupaten, sehingga jarak dari pusat pemerintahan Kelurahan Jatimulya ke

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 -2013

48 518 89

Pengaruh Publikasi Program Corporate Social Responsibility Dalam Periklanan Terhadap Peningkatan Minat Beli Konsumen Pada Produk Air Mineral Aqua

1 70 100

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerialdan Kepemilikan Institusionalserta Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 55 104

Pengaruh Good Corporate Governance & Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Real Estate & Property pada BEI 2011-2013

0 77 98

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

4 84 143

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

4 98 116

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa dan Citra Perusahaan(Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan PT Djarum pada Mahasiswa US

4 66 121

Analisis kebijakan corporate social responsibility berkelanjutan pada industri otomotif di Indomobil Group

3 51 235