Kebisingan Implementasi hasil AHP di PT NMI dan PT.HMMI
Hasil Pengujian Kualitas Air
Perusahaan : PT. Suzuki Indomobil Motor 4W
Jenis pengujian : Kualitas Air Limbah
Jenis contoh uji : Air Limbah Inlet WWT P 4 W
Hasil Pengukuran Kualitas Air Limbah
HASIL PENGUJIAN
No. Parameter
Satuan 1
2 3
4 5
6 Kadar
Maksimum berdasarkan
Baku Mutu Limbah Cair
Gol. I FISIKA
1 Zat Padat Terlarut
mgL
1341 1093
1218 1371
1405 612
2000
2 Zat Padat
Tersuspensi mgL
26 75
59 106
128 18
200
KIMIA
1 pH
mgL
7,30 7,60
7,20 6,30
6,20 6,45
6,0-9,0
2 Besi Fe
mgL
1,60 3,35
1,91 0,03
3 0,03
3 0,03
3 5
3 Mangan
Mn mgL
0,811 1,41
0,800 0,00
4 0,00
4 0,00
4 2
4 Seng Zn
mgL
2,77 3,06
2,25 0,01
8 0,01
8 0,01
8 5
5 Khrom Total
mgL
0,63 0,399
0,264 0,01
4 0,04
1 0,04
1 0,5
6 Amoniak Total
NH
3
-N mgL
0,033 0,033
0,079 1
7 Nitrat NO
3
-N mgL
6,39 4,24
2,81 20
8 Nitrit NO
2
-N mgL
1,35 0,155
0,055 1
9 BOD
mgL
36,3 41,2
54,4 71,7
66,3 82
50
10 COD
mgL
82,5 96,0
121,0 165,2
170,4 185
100
11 Kadmium Cd
mgL
0,047 0,093
0,068 0,00
3 0,00
3 0,00
3 0,05
12 Minyak Lemak
mgL
0,2 0,20
1 0,091
0,00 1
0,00 1
0,00 1
-
13 Nikel Ni
mgL
1,08 4,04
0,620 0,05
0,05 0,05
0,2
14 Timbal Pb
mgL
0,12 9
0,166 0,205
0,12 9
0,12 9
0,12 9
0,1
15 Tembaga
Cu mgL
0,013 0,022
0,882 0,03
7 0,03
7 0,03
7 2
Sumber : UPLUKL periode Januari-Juni 2008 Keterangan :
SK Gubernur Jawa Barat No.6 Tahun 1999 Lampiran III, Golongan I Terakreditasi KAN dengan Nomor LP-346-IDN
Tanggal Pengujian : 1. 15-25 Januari 2008
2. 06-15 Pebruari 2008 3. 11-24 Maret 2008
4. 10-24 April 2008 5. 06-22 Mei 2008
6. 12-20 Juni 2008
Hasil Pengujian Kualitas Air
Perusahaan : PT. Suzuki Indomobil Motor 4W
Jenis pengujian : Kualitas Air Limbah
Jenis contoh uji : Air Limbah Outlet Sesudah Proses
Hasil Pengukuran Kualitas Air Limbah
HASIL PENGUJIAN
No. Parameter
Satuan Hasil
Pengujian Kadar
Maksimum berdasarkan
Baku Mutu Limbah Cair
Gol. I FISIKA
1 Zat Padat Terlarut
mgL
421 2000
2 Zat Padat
Tersuspensi mgL
13 200
KIMIA
1 pH
mgL
6,62 6,0-9,0
2 Besi Fe
mgL
0,033 5
3 Mangan
Mn mgL
0,004 2
4 Seng Zn
mgL
0,018 5
5 Khrom Total
mgL
0,02 0,5
6 BOD
mgL
9,12 50
7 COD
mgL
30,3 100
8 Kadmium Cd
mgL
0,003 0,05
9 Minyak Lemak
mgL
0,001 -
10 Nikel Ni
mgL
0,05 0,2
11 Timbal Pb
mgL
0,01 0,1
12 Tembaga
Cu mgL
0,02 2
13 Amoniak Total
NH
3
-N mgL
0,02 1
14 Nitrat NO
3
-N mgL
5,94 20
15 Nitrit NO
2
-N mgL
0,1 1
16 Fluorida F
mgL
0,166 2
Sumber : UPLUK: periode Januari-Juni 2008 Keterangan :
SK Gubernur Jawa Barat No.6 Tahun 1999 Lampiran III, Golongan I Terakreditasi KAN dengan Nomor LP-346-IDN
Tanggal Pengujian :
1. 12-25 Agustus 2008
Hasil Pengujian Kualitas Air
Perusahaan : PT. Suzuki Indomobil Motor 4W
Jenis pengujian : Kualitas Air Limbah
Jenis contoh uji : Air Limbah Outlet WWT P 4 W
Hasil Pengukuran Kualitas Air Limbah
HASIL PENGUJIAN
No. Parameter
Satuan 1
2 3
4 5
6 Kadar
Maksimum berdasarkan
Baku Mutu Limbah Cair
Gol. I FISIKA
1 Zat Padat Terlarut
mgL
204 133
144 904
252 2000
2 Zat Padat
Tersuspensi mgL
11 20
27 20
9,4 200
KIMIA
1 pH
mgL
7,06 7,36
7,19 7,08
7,16 6,0-9,0
2 Besi Fe
mgL
0,03 3
0,03 3
1,45 0,03
3 0,03
3 5
3 Mangan
Mn mgL
0,00 4
0,00 4
0,701 0,00
4 0,00
4 2
4 Seng Zn
mgL
0,01 8
0,01 8
0,093 0,01
8 0,01
8 5
5 Khrom Total
mgL
0,04 1
0,04 1
0,09 0,04
1 0,04
1 0,5
6 Amoniak Total
NH
3
-N mgL
0,01 0,01
1
7 Nitrat NO
3
-N mgL
1,70 0,883
20
8 Nitrit NO
2
-N mgL
0,1 0,1
1
9 BOD
mgL
7,19 12,2
7,03 9
5,27 50
10 COD
mgL
21,3 29,4
21,6 26,8
19,5 100
11 Kadmium Cd
mgL
0,00 3
0,00 3
0,00 3
0,00 3
0,00 3
0,05
12 Minyak Lemak
mgL
1,67 1,67
0,2 0,2
0,2 -
13 Nikel Ni
mgL
0,05 0,05
0,02 0,05
0,05 0,2
14 Timbal Pb
mgL
0,12 9
0,12 9
0,12 9
0,12 9
0,12 9
0,1
15 Tembaga
Cu mgL
0,03 7
0,03 7
0,03 7
0,03 7
0,03 7
2
Sumber : UPLUKL periode Januari-Juni 2008 Keterangan :
SK Gubernur Jawa Barat No.6 Tahun 1999 Lampiran III, Golongan I Terakreditasi KAN dengan Nomor LP-346-IDN
Tanggal Pengujian : 1. 15-25 Januari 2008
2. 06-15 Pebruari 2008 3. 11-24 Maret 2008
4. 10-24 April 2008 5. 06-22 Mei 2008
6. 12-20 Juni 2008
Hasil Pengujian Kualitas Air
Perusahaan : PT. Suzuki Indomobil Motor 4W
Jenis pengujian : Kualitas Air Limbah
Jenis contoh uji : Air Limbah Pinal PH Control WWT-1
Hasil Pengukuran Kualitas Air Limbah
HASIL PENGUJIAN
No. Parameter
Satuan Hasil
Pengujian Kadar
Maksimum berdasarkan
Baku Mutu Limbah Cair
Gol. I FISIKA
1 Zat Padat Terlarut
mgL
113 2000
2 Zat Padat
Tersuspensi mgL
15 200
KIMIA
1 pH
mgL
6,09 6,0-9,0
2 Besi Fe
mgL
0,033 5
3 Mangan
Mn mgL
0,04 2
4 Seng Zn
mgL
0,016 5
5 Khrom Total
mgL
0,041 0,5
6 BOD
mgL
12,0 50
7 COD
mgL
33,6 100
8 Kadmium Cd
mgL
0,016 0,05
9 Minyak Lemak
mgL
1,67 -
10 Nikel Ni
mgL
0,05 0,2
11 Timbal Pb
mgL
0,129 0,1
12 Tembaga
Cu mgL
0,037 2
13 Amoniak Total
NH
3
-N mgL
0,01 1
14 Fluorida F
mgL
2,36 2
Sumber : UPLUKL periode Januari-Juni 2008 Keterangan :
SK Gubernur Jawa Barat No.6 Tahun 1999 Lampiran III, Golongan I Terakreditasi KAN dengan Nomor LP-346-IDN
Tanggal Pengujian :
1. 12-25 Agustus 2008
Hasil Pengujian Kualitas Kebisingan Ruang Kerja
Perusahaan : PT. Suzuki Indomobil Motor 4W
Jenis contoh uji : Kualitas Udara Kebisingan Ruang Kerja
Tanggal Pengujian : 25 Juni 2008
Hasil Pengukuran Kualitas Kebisingan Ruangan Kerja
No. Lokasi
Satuan Hasil
Pengukuran NAB
1
Ms.Press Komatsu 500 ton K-2K-3
dBA 92,3
85 2
Ms Press Komatsu 2000 ton E4S800-
MB
dBA 94,8
85 3
Area Test Inspection
dBA 89,9
85 4
Area Assembling
dBA 80,4
85 5
Area Welding
dBA 81,5
85 6
Area Painting MetalBody
dBA 83,8
85 7
Area Painting Plastik
dBA 75,8
85 8
Antara Area Painting Plastik
Painting Metal
dBA 82,3
85 9
Area Sandblasitng
dBA 79,3
85
Sumber : UPLUKL periode Januari-Juni 2008 Baku Mutu Lingkungan
Nilai Ambang Batas untuk kebisingan Leg tempat kerja Berdasarkan SK.Menteri Tenaga Kerja No.Kep-51MEN1999
NAB:85 dBA
Hasil Pengujian Kualitas Udara
Perusahaan : PT. Suzuki Indomobil Motor 4W
Jenis contoh uji : Udara Indoor Kualitas Udara Dalam Ruangan
Tanggal Pengujian : 25 Juni 2008
Hasil Pengukuran Kualitas Udara Didalam Ruangan Kerja
HASIL PENGUJIANLOKASI
No. Parameter
Satuan 1
2 3
4 5
BML
1
Nitrogen Dioksida NO
2
µgNm
3
31,58 74,97
39,59 30,52
51,07 5.600
2
Sulfur Dioksida SO
2
µgNm
3
10,75 37,58
16,85 9,74
31,22 5.200
3
Karbon Monoksida CO
µgNm
3
893,23 8.925,67
521,49 327,49
2.183,69 29.000
4
Amoniak NH
3
µgNm
3
34,96 28,91
47,87 37,18
23,61 17.000
5
Hidrogen Sulfida H
2
S
µgNm
3
2,60 3,60
3,80 2,40
4,10 14.000
6
Timah hitam Pb
µgNm
3
0,24 0,40
0,33 0,26
0,91 50
7
Debu
µgNm
3
287,52 314,86
326,82 288,42
713,54 10.000
Kondisi cuaca
1
Suhu
C 32.8
32,8 30,8
32,4 32,4
2
Kelembaban RH
50 58
60 61
52 3
Cuaca
- Cerah
Cerah Cerah
Cerah Cerah
Baku Mutu Lingkungan Berdasarkan Kep.Menaker:
NO.SE-011997 Lokasi :
1. Area Press 2.Area Test Inspection
3. Area Painting Metal 4. Area Assembling
5. Area Welding Grand Vitara
Hasil Pengujian Kualitas Kebauan Ruang Kerja
Perusahaan : PT. Suzuki Indomobil Motor 4W
Jenis contoh uji : Kualitas Udara Kebauan Ruang Kerja
Tanggal Pengujian : 25 Juni 2008
Hasil Pengukuran Kualitas Udara Kebauan Ruangan Kerja
HASIL PENGUJIANLOKASI
No. Parameter
Satuan 1
2 3
4 5
BML
1
Benzene C6H6
ppm 1,95
0,82 1,63
0,68 1,30
10 2
Toluene C7H8
ppm 2,20
1,12 2,19
0,29 1,81
50 3
Xylene C8H10
ppm 2,11
0,42 1,14
0,65 0,86
100
Kondisi cuaca
1
Suhu
C 34,3
33,8 34,6
30,8 31,9
2
Kelembaban RH
54 56
52 60
55 3
Cuaca
- Cerah
Cerah Cerah
Cerah Cerah
Sumber : UPKUKL periode Januari-Juni 2008 Baku Mutu Lingkungan
Tingkat Gas Kebauan ditempat kerja berdasarkan Surat Edaran Menaker: 1. SE-01MEN1997
Lokasi :
1. Area Painting Plastik Area Painting Metal 2. Area Painting Plastik sebelah Utara
3. Area Painting Plastik sebelah Selatan 4. Area Painting MetalBody sebelah Utara
5. Area Painting MetalBody sebelah Selatan
Hasil Pengujian Kualitas Kebauan Ruang Kerja
Perusahaan : PT. Suzuki Indomobil Motor 4W
Jenis contoh uji : Kualitas Udara Kebauan Ruang Kerja
Tanggal Pengujian : 25 Juni 2008
Hasil Pengukuran Kualitas Udara Kebauan Ruangan Kerja
HASIL PENGUJIANLOKASI
No. Parameter
Satuan 1
2 BML
1
Ammoniak NH
3
ppm 0,13
0,03 2.000
2
Hidrogen Sulfida H
2
S
ppm 0,004
0,003 0,020
3
Metil Mercaptan CH
3
SH
ppm Ttd
Ttd 0,002
4
Metil Sulfida CH
3 2
S
ppm Ttd
Ttd 0,010
5
Stirene C
6
H
6
CHCH
2
ppm 0,017
0,011 0,100
Kondisi cuaca
1
Suhu
C 33.1
32,4 2
Kelembaban RH
53 52
3
Cuaca
- Cerah
Cerah
Sumber : UPKUKL periode Januari-Juni 2008 Baku Mutu Lingkungan
Tingkat Kebauan berdasarkan Surat Keputusan NenLH:
Kep-50MENLH111996 Lokasi :
1.Area Sandblesting 2. Area Welding Grand Vitara
ANALISIS KEBIJAKAN CORPORATE SOCIAL
RESPONSIBILITY BERKELANJUTAN PADA INDUSTRI OTOMOTIF DI INDOMOBIL GROUP
PARTOGI SAOLOAN SAMOSIR
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR 2011
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa disertasi yang berjudul :
Analisis Kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada Industri
Otomotif di Indomobil Group adalah karya saya sendiri dengan arahan komisi
pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir disertasi.
Demikian pernyataaan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Bogor, 24 Oktober 2010
Partogi Saoloan Samosir NRP. P062059374
ABSTRACT
Partogi Saoloan Samosir, 2010, Analysis of Sustainable Corporate Social Responsibility Policy of Automotive Industry in Indomobil Group. Supervised by:
Aida Vitayala S. Hubeis as chairman, Musa Hubeis, and Gunadi Sindhuwinata as members.
The presence of the auto industry as part of a social system should have a positive impact to the surrounding community. The companys efforts to remain sustainable in
its operations and provide positive impact to the surrounding community in the form of Corporate Social Responsibility CSR. The purpose of this study are:
to determine the attributes that play a role in sustainable CSR in the auto industry; to determine the sustainability of CSR index, and to identify appropriate sustainable
CSR policies in the auto industry. The research method is to use analysis of Multidimensional Scaling MDS to
determine the attributes which is the lever of the three-dimensional factors sustainability economic, social and environment. To know the effect of each
attribute of sustainable CSR, and to support the validity of MDS methods used Friedmans test and then using the prospective analysis of scenario analysis to get a
key factor, and finally used the Analytical Hierarchy Process AHP to get the right CSR policies implemented in the automotive industry. Sustainable CSR policy in the
automotive industry for each company are different from each other according to the views of stakeholders stakeholders as well as in PT Indomobil Suzuki Motor CSR
policy is different from the existing CSR policies on PT. Nissan Motor Indonesia and PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia. But there is a red thread which is the main
priority that need attention in the automotive industry which is the creation of business opportunities to the community. Sustainable CSR policy priority in the
automotive industry in increasing business opportunities for local communities which is the policy of CSR performance improvement is by taking into account business
performance simultaneously. This means that in improving the local economy around is done by considering a competitive advantage that is how the activity increased
business opportunities to actually improve the quality of input factors that will be used by the company, activities that can provide a significant influence on the productive
system and transparent competition, an activity that can enlarge the market coverage of products sold to get input on the feasibility of product standards and local
consumer intelligence, and creation of supporting industries in the location the company operates.
Key word: CSR, sustainability, stakeholders, business opportunity, automotive industry
RINGKASAN
Partogi Saoloan Samosir, 2010, Analisis Kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan Pada Industri Otomotif Di Indomobil Group. Di bawah Bimbingan
Aida Vitayala S. Hubeis sebagai ketua; Musa Hubeis dan Gunadi Sindhuwinata sebagai anggota.
Kehadiran perusahaan sebagai bagian dari masyarakat seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan dituntut untuk memberikan kontribusinya dalam
kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan bermasyarakat, karena kehadiran perusahaan dapat berakibat baik, maupun buruk terhadap masyarakat
sekitar. Untuk melaksanakan fungsinya, perusahaan tidak dapat lepas dari kebergantungan pada pihak lain stakeholders yang dapat secara langsung maupun
tidak langsung akan terkena dampak dari aktivitas perusahaan, ataupun pihak lain yang justru memiliki kepentingan ataupun pengaruh terhadap perusahaan. Kerjasama
untuk mencapai tujuan dari masing-masing stakeholders menjadi suatu hal penting dari suatu sistem kemasyarakatan, disamping memenuhi kepentingan shareholders
para pemegang saham. Aktivitas ini dikenal dengan istilah tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility CSR. Praktek CSR yang baik
mempunyai andil dalam: 1 meminimalkan dampak negatif atas risiko aktifitas perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan; 2 meminimalkan biaya
operasional perusahaan; 3 meningkatkan kinerja keuangan dan citra perusahaan, dan 4 pencapaian tujuan pembangunan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan,
termasuk tujuan pembangunan millenium Millenium Development Goals di Indonesia.
Indomobil adalah group perusahaan otomotif yang mengageni beragam jenis kendaraan dan produknya memenuhi seluruh segmen jenis kendaraan yang berada di
Indonesia, serta salah satu group perusahaan otomotif terkemuka di Indonesia yang menguasai 22 pangsa pasar mobil di Indonesia
. Sebagai anak perusahaan dari
Indomobil Group, PT. SIM sebagai produsen mobil merek Suzuki berlokasi di Kelurahan Jatimulya, Bekasi, sedangkan PT. NMI dan PT. HMMI sebagai produsen
mobil merek Nissan dan Hino berlokasi di kawasan industri Kota Bukit Indah Desa Dangdeur, Purwakarta telah melaksanakan aktivitas CSR, baik dari segi kinerja
produk maupun terhadap pihak di luar perusahaan. Untuk mencapai kinerja CSR berkelanjutan, diperlukan berbagai perbaikan dalam aktivitas perusahaan. Beberapa
hal yang dikemukakan tentang CSR menunjukkan: 1 pelaksanaan CSR masih belum jelas atau terkadang samar dengan aktivitas promosi perusahaan, 2 tidak pernah
diidentifikasi tingkat keberlanjutannya, 3 aktivitasnya bersifat parsial dan bidang yang dimasukinya sesuai selera perusahaan, 4 tidak pernah diukur tingkat
keberhasilannya, 5 kewajiban memperhatikan masalah sosial dan lingkungan masih dipandang bukan menjadi tanggungjawab korporat, tetapi merupakan tanggungjawab
Pemerintah, dan 6 merasa tidak ada keharusan melaksanakan CSR.
Tujuan penelitian ini adalah 1 mengkaji atribut-atribut CSR apakah yang berperan dalam industri otomotif terhadap masyarakat sekitar dan produk mobil yang
dihasilkan, 2 menentukan indeks keberlanjutan CSR dalam industri otomotif, 3 merekomendasikan kebijakan CSR berkelanjutan yang tepat dilaksanakan
berdasarkan karakteristiknya terhadap masyarakat di sekitar perusahaan.
Analisis terhadap status keberlanjutan aktivitas CSR adalah mengkaji kondisi tiga dimensi dalam CSR, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan dengan alat analisis
Multidimensional Scaling MDS dengan bantuan kuesioner sebagai alat pengumpul data untuk memperoleh faktor pengungkit keberlanjutan kinerja aktivitas CSR
berkelanjutan pada setiap dimensi namun didahului dengan uji Friedman untuk menguji kesahihan MDS, baru kemudian dilanjutkan dengan analisis prospektif untuk
menyusun skenario dan yang melibatkan pemangku kepentingan terkait. Teknik perumusan skenario menggunakan pendekatan prospektif dan penetapan prioritas
skenario yang melibatkan stakeholders menggunakan metode analytical hierarchy process AHP. Pada tahap akhir, dirumuskan rekomendasi dan strategi
pengembangan kebijakan CSR berkelanjutan dalam industri otomotif di Indomobil Group.
Berdasarkan tahapan yang dilalui dalam mendapatkan model kebijakan CSR berkelanjutan yang tepat dilaksanakan oleh industri otomotif, diperoleh beberapa
fakta CSR berkelanjutan dalam industri otomotif berikut. a. Hasil analisis pada PT. SIM menunjukkan bahwa program CSR yang paling
penting untuk diperhatikan adalah dimensi ekonomi dan dimensi lingkungan. Faktor pengungkit merupakan atribut yang berperan dalam kebijakan CSR
berkelanjutan pada dimensi ekonomi adalah 1 kecenderungan konsumtif, 2 peluang kerja di perusahaan, dan 3 peluang usaha. Untuk dimensi sosial yaitu
1 kerenggangan sosial, 2 disintegrasi sosial dan 3 erosi nilai-nilai sosial. Untuk dimensi lingkungan adalah 1 emisi gas buang mobil baru yang diproduksi,
2 Rehabilitasi lingkungan, dan 3 konservasi lingkungan. Selanjutnya dilakukan analisa prospektif yang menghasilkan faktor kunci, yaitu peluang kerja di
perusahaan dan faktor disintegrasi sosial.
b. Pada PT. NMI dan PT. HMMI hasil analisis menunjukkan bahwa program CSR menghasilkan dimensi ekonomi belum berkelanjutan, dimensi sosial tergolong
belum berkelanjutan dan lingkungan berkelanjutan. Dimensi yang paling penting untuk diperhatikan adalah dimensi ekonomi dan dimensi sosial. Analisis
keberlanjutan pada PT. NMI dan PT.HMMI dalam dimensi lingkungan menghasilkan faktor pengungkit keberlanjutan CSR berkelanjutan seperti 1
aktivitas penghijauan, 2 estetika lingkungan, 3 konservasi lingkungan. Ditinjau dari dimensi Ekonomi faktor pengungkit yang diperoleh meliputi 1 peluang
usaha, 2 peningkatan harga, 3 peningkatan jumlah lembaga keuangan dan ekonomi. Dari dimensi sosial meliputi 1 kondisi keamanan, 2 peningkatan
kerekatan sosial dan 3 disintegrasi sosial. Untuk memperoleh faktor kunci dilakukan analisis Prospektif yang menghasilkan faktor yang perlu diperhatikan
seperti peningkatan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat, aktivitas penghijauan dan peningkatan jumlah lembaga ekonomi dan keuangan.