Kebisingan Implementasi hasil AHP di PT NMI dan PT.HMMI

Hasil Pengujian Kualitas Air Perusahaan : PT. Suzuki Indomobil Motor 4W Jenis pengujian : Kualitas Air Limbah Jenis contoh uji : Air Limbah Inlet WWT P 4 W Hasil Pengukuran Kualitas Air Limbah HASIL PENGUJIAN No. Parameter Satuan 1 2 3 4 5 6 Kadar Maksimum berdasarkan Baku Mutu Limbah Cair Gol. I FISIKA 1 Zat Padat Terlarut mgL 1341 1093 1218 1371 1405 612 2000 2 Zat Padat Tersuspensi mgL 26 75 59 106 128 18 200 KIMIA 1 pH mgL 7,30 7,60 7,20 6,30 6,20 6,45 6,0-9,0 2 Besi Fe mgL 1,60 3,35 1,91 0,03 3 0,03 3 0,03 3 5 3 Mangan Mn mgL 0,811 1,41 0,800 0,00 4 0,00 4 0,00 4 2 4 Seng Zn mgL 2,77 3,06 2,25 0,01 8 0,01 8 0,01 8 5 5 Khrom Total mgL 0,63 0,399 0,264 0,01 4 0,04 1 0,04 1 0,5 6 Amoniak Total NH 3 -N mgL 0,033 0,033 0,079 1 7 Nitrat NO 3 -N mgL 6,39 4,24 2,81 20 8 Nitrit NO 2 -N mgL 1,35 0,155 0,055 1 9 BOD mgL 36,3 41,2 54,4 71,7 66,3 82 50 10 COD mgL 82,5 96,0 121,0 165,2 170,4 185 100 11 Kadmium Cd mgL 0,047 0,093 0,068 0,00 3 0,00 3 0,00 3 0,05 12 Minyak Lemak mgL 0,2 0,20 1 0,091 0,00 1 0,00 1 0,00 1 - 13 Nikel Ni mgL 1,08 4,04 0,620 0,05 0,05 0,05 0,2 14 Timbal Pb mgL 0,12 9 0,166 0,205 0,12 9 0,12 9 0,12 9 0,1 15 Tembaga Cu mgL 0,013 0,022 0,882 0,03 7 0,03 7 0,03 7 2 Sumber : UPLUKL periode Januari-Juni 2008 Keterangan : SK Gubernur Jawa Barat No.6 Tahun 1999 Lampiran III, Golongan I Terakreditasi KAN dengan Nomor LP-346-IDN Tanggal Pengujian : 1. 15-25 Januari 2008 2. 06-15 Pebruari 2008 3. 11-24 Maret 2008 4. 10-24 April 2008 5. 06-22 Mei 2008 6. 12-20 Juni 2008 Hasil Pengujian Kualitas Air Perusahaan : PT. Suzuki Indomobil Motor 4W Jenis pengujian : Kualitas Air Limbah Jenis contoh uji : Air Limbah Outlet Sesudah Proses Hasil Pengukuran Kualitas Air Limbah HASIL PENGUJIAN No. Parameter Satuan Hasil Pengujian Kadar Maksimum berdasarkan Baku Mutu Limbah Cair Gol. I FISIKA 1 Zat Padat Terlarut mgL 421 2000 2 Zat Padat Tersuspensi mgL 13 200 KIMIA 1 pH mgL 6,62 6,0-9,0 2 Besi Fe mgL 0,033 5 3 Mangan Mn mgL 0,004 2 4 Seng Zn mgL 0,018 5 5 Khrom Total mgL 0,02 0,5 6 BOD mgL 9,12 50 7 COD mgL 30,3 100 8 Kadmium Cd mgL 0,003 0,05 9 Minyak Lemak mgL 0,001 - 10 Nikel Ni mgL 0,05 0,2 11 Timbal Pb mgL 0,01 0,1 12 Tembaga Cu mgL 0,02 2 13 Amoniak Total NH 3 -N mgL 0,02 1 14 Nitrat NO 3 -N mgL 5,94 20 15 Nitrit NO 2 -N mgL 0,1 1 16 Fluorida F mgL 0,166 2 Sumber : UPLUK: periode Januari-Juni 2008 Keterangan : SK Gubernur Jawa Barat No.6 Tahun 1999 Lampiran III, Golongan I Terakreditasi KAN dengan Nomor LP-346-IDN Tanggal Pengujian : 1. 12-25 Agustus 2008 Hasil Pengujian Kualitas Air Perusahaan : PT. Suzuki Indomobil Motor 4W Jenis pengujian : Kualitas Air Limbah Jenis contoh uji : Air Limbah Outlet WWT P 4 W Hasil Pengukuran Kualitas Air Limbah HASIL PENGUJIAN No. Parameter Satuan 1 2 3 4 5 6 Kadar Maksimum berdasarkan Baku Mutu Limbah Cair Gol. I FISIKA 1 Zat Padat Terlarut mgL 204 133 144 904 252 2000 2 Zat Padat Tersuspensi mgL 11 20 27 20 9,4 200 KIMIA 1 pH mgL 7,06 7,36 7,19 7,08 7,16 6,0-9,0 2 Besi Fe mgL 0,03 3 0,03 3 1,45 0,03 3 0,03 3 5 3 Mangan Mn mgL 0,00 4 0,00 4 0,701 0,00 4 0,00 4 2 4 Seng Zn mgL 0,01 8 0,01 8 0,093 0,01 8 0,01 8 5 5 Khrom Total mgL 0,04 1 0,04 1 0,09 0,04 1 0,04 1 0,5 6 Amoniak Total NH 3 -N mgL 0,01 0,01 1 7 Nitrat NO 3 -N mgL 1,70 0,883 20 8 Nitrit NO 2 -N mgL 0,1 0,1 1 9 BOD mgL 7,19 12,2 7,03 9 5,27 50 10 COD mgL 21,3 29,4 21,6 26,8 19,5 100 11 Kadmium Cd mgL 0,00 3 0,00 3 0,00 3 0,00 3 0,00 3 0,05 12 Minyak Lemak mgL 1,67 1,67 0,2 0,2 0,2 - 13 Nikel Ni mgL 0,05 0,05 0,02 0,05 0,05 0,2 14 Timbal Pb mgL 0,12 9 0,12 9 0,12 9 0,12 9 0,12 9 0,1 15 Tembaga Cu mgL 0,03 7 0,03 7 0,03 7 0,03 7 0,03 7 2 Sumber : UPLUKL periode Januari-Juni 2008 Keterangan : SK Gubernur Jawa Barat No.6 Tahun 1999 Lampiran III, Golongan I Terakreditasi KAN dengan Nomor LP-346-IDN Tanggal Pengujian : 1. 15-25 Januari 2008 2. 06-15 Pebruari 2008 3. 11-24 Maret 2008 4. 10-24 April 2008 5. 06-22 Mei 2008 6. 12-20 Juni 2008 Hasil Pengujian Kualitas Air Perusahaan : PT. Suzuki Indomobil Motor 4W Jenis pengujian : Kualitas Air Limbah Jenis contoh uji : Air Limbah Pinal PH Control WWT-1 Hasil Pengukuran Kualitas Air Limbah HASIL PENGUJIAN No. Parameter Satuan Hasil Pengujian Kadar Maksimum berdasarkan Baku Mutu Limbah Cair Gol. I FISIKA 1 Zat Padat Terlarut mgL 113 2000 2 Zat Padat Tersuspensi mgL 15 200 KIMIA 1 pH mgL 6,09 6,0-9,0 2 Besi Fe mgL 0,033 5 3 Mangan Mn mgL 0,04 2 4 Seng Zn mgL 0,016 5 5 Khrom Total mgL 0,041 0,5 6 BOD mgL 12,0 50 7 COD mgL 33,6 100 8 Kadmium Cd mgL 0,016 0,05 9 Minyak Lemak mgL 1,67 - 10 Nikel Ni mgL 0,05 0,2 11 Timbal Pb mgL 0,129 0,1 12 Tembaga Cu mgL 0,037 2 13 Amoniak Total NH 3 -N mgL 0,01 1 14 Fluorida F mgL 2,36 2 Sumber : UPLUKL periode Januari-Juni 2008 Keterangan : SK Gubernur Jawa Barat No.6 Tahun 1999 Lampiran III, Golongan I Terakreditasi KAN dengan Nomor LP-346-IDN Tanggal Pengujian : 1. 12-25 Agustus 2008 Hasil Pengujian Kualitas Kebisingan Ruang Kerja Perusahaan : PT. Suzuki Indomobil Motor 4W Jenis contoh uji : Kualitas Udara Kebisingan Ruang Kerja Tanggal Pengujian : 25 Juni 2008 Hasil Pengukuran Kualitas Kebisingan Ruangan Kerja No. Lokasi Satuan Hasil Pengukuran NAB 1 Ms.Press Komatsu 500 ton K-2K-3 dBA 92,3 85 2 Ms Press Komatsu 2000 ton E4S800- MB dBA 94,8 85 3 Area Test Inspection dBA 89,9 85 4 Area Assembling dBA 80,4 85 5 Area Welding dBA 81,5 85 6 Area Painting MetalBody dBA 83,8 85 7 Area Painting Plastik dBA 75,8 85 8 Antara Area Painting Plastik Painting Metal dBA 82,3 85 9 Area Sandblasitng dBA 79,3 85 Sumber : UPLUKL periode Januari-Juni 2008 Baku Mutu Lingkungan Nilai Ambang Batas untuk kebisingan Leg tempat kerja Berdasarkan SK.Menteri Tenaga Kerja No.Kep-51MEN1999 NAB:85 dBA Hasil Pengujian Kualitas Udara Perusahaan : PT. Suzuki Indomobil Motor 4W Jenis contoh uji : Udara Indoor Kualitas Udara Dalam Ruangan Tanggal Pengujian : 25 Juni 2008 Hasil Pengukuran Kualitas Udara Didalam Ruangan Kerja HASIL PENGUJIANLOKASI No. Parameter Satuan 1 2 3 4 5 BML 1 Nitrogen Dioksida NO 2 µgNm 3 31,58 74,97 39,59 30,52 51,07 5.600 2 Sulfur Dioksida SO 2 µgNm 3 10,75 37,58 16,85 9,74 31,22 5.200 3 Karbon Monoksida CO µgNm 3 893,23 8.925,67 521,49 327,49 2.183,69 29.000 4 Amoniak NH 3 µgNm 3 34,96 28,91 47,87 37,18 23,61 17.000 5 Hidrogen Sulfida H 2 S µgNm 3 2,60 3,60 3,80 2,40 4,10 14.000 6 Timah hitam Pb µgNm 3 0,24 0,40 0,33 0,26 0,91 50 7 Debu µgNm 3 287,52 314,86 326,82 288,42 713,54 10.000 Kondisi cuaca 1 Suhu C 32.8 32,8 30,8 32,4 32,4 2 Kelembaban RH 50 58 60 61 52 3 Cuaca - Cerah Cerah Cerah Cerah Cerah Baku Mutu Lingkungan Berdasarkan Kep.Menaker: NO.SE-011997 Lokasi : 1. Area Press 2.Area Test Inspection 3. Area Painting Metal 4. Area Assembling 5. Area Welding Grand Vitara Hasil Pengujian Kualitas Kebauan Ruang Kerja Perusahaan : PT. Suzuki Indomobil Motor 4W Jenis contoh uji : Kualitas Udara Kebauan Ruang Kerja Tanggal Pengujian : 25 Juni 2008 Hasil Pengukuran Kualitas Udara Kebauan Ruangan Kerja HASIL PENGUJIANLOKASI No. Parameter Satuan 1 2 3 4 5 BML 1 Benzene C6H6 ppm 1,95 0,82 1,63 0,68 1,30 10 2 Toluene C7H8 ppm 2,20 1,12 2,19 0,29 1,81 50 3 Xylene C8H10 ppm 2,11 0,42 1,14 0,65 0,86 100 Kondisi cuaca 1 Suhu C 34,3 33,8 34,6 30,8 31,9 2 Kelembaban RH 54 56 52 60 55 3 Cuaca - Cerah Cerah Cerah Cerah Cerah Sumber : UPKUKL periode Januari-Juni 2008 Baku Mutu Lingkungan Tingkat Gas Kebauan ditempat kerja berdasarkan Surat Edaran Menaker: 1. SE-01MEN1997 Lokasi : 1. Area Painting Plastik Area Painting Metal 2. Area Painting Plastik sebelah Utara 3. Area Painting Plastik sebelah Selatan 4. Area Painting MetalBody sebelah Utara 5. Area Painting MetalBody sebelah Selatan Hasil Pengujian Kualitas Kebauan Ruang Kerja Perusahaan : PT. Suzuki Indomobil Motor 4W Jenis contoh uji : Kualitas Udara Kebauan Ruang Kerja Tanggal Pengujian : 25 Juni 2008 Hasil Pengukuran Kualitas Udara Kebauan Ruangan Kerja HASIL PENGUJIANLOKASI No. Parameter Satuan 1 2 BML 1 Ammoniak NH 3 ppm 0,13 0,03 2.000 2 Hidrogen Sulfida H 2 S ppm 0,004 0,003 0,020 3 Metil Mercaptan CH 3 SH ppm Ttd Ttd 0,002 4 Metil Sulfida CH 3 2 S ppm Ttd Ttd 0,010 5 Stirene C 6 H 6 CHCH 2 ppm 0,017 0,011 0,100 Kondisi cuaca 1 Suhu C 33.1 32,4 2 Kelembaban RH 53 52 3 Cuaca - Cerah Cerah Sumber : UPKUKL periode Januari-Juni 2008 Baku Mutu Lingkungan Tingkat Kebauan berdasarkan Surat Keputusan NenLH: Kep-50MENLH111996 Lokasi : 1.Area Sandblesting 2. Area Welding Grand Vitara ANALISIS KEBIJAKAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BERKELANJUTAN PADA INDUSTRI OTOMOTIF DI INDOMOBIL GROUP PARTOGI SAOLOAN SAMOSIR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa disertasi yang berjudul : Analisis Kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan pada Industri Otomotif di Indomobil Group adalah karya saya sendiri dengan arahan komisi pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir disertasi. Demikian pernyataaan ini saya buat dengan sebenar-benarnya. Bogor, 24 Oktober 2010 Partogi Saoloan Samosir NRP. P062059374 ABSTRACT Partogi Saoloan Samosir, 2010, Analysis of Sustainable Corporate Social Responsibility Policy of Automotive Industry in Indomobil Group. Supervised by: Aida Vitayala S. Hubeis as chairman, Musa Hubeis, and Gunadi Sindhuwinata as members. The presence of the auto industry as part of a social system should have a positive impact to the surrounding community. The companys efforts to remain sustainable in its operations and provide positive impact to the surrounding community in the form of Corporate Social Responsibility CSR. The purpose of this study are: to determine the attributes that play a role in sustainable CSR in the auto industry; to determine the sustainability of CSR index, and to identify appropriate sustainable CSR policies in the auto industry. The research method is to use analysis of Multidimensional Scaling MDS to determine the attributes which is the lever of the three-dimensional factors sustainability economic, social and environment. To know the effect of each attribute of sustainable CSR, and to support the validity of MDS methods used Friedmans test and then using the prospective analysis of scenario analysis to get a key factor, and finally used the Analytical Hierarchy Process AHP to get the right CSR policies implemented in the automotive industry. Sustainable CSR policy in the automotive industry for each company are different from each other according to the views of stakeholders stakeholders as well as in PT Indomobil Suzuki Motor CSR policy is different from the existing CSR policies on PT. Nissan Motor Indonesia and PT. Hino Motors Manufacturing Indonesia. But there is a red thread which is the main priority that need attention in the automotive industry which is the creation of business opportunities to the community. Sustainable CSR policy priority in the automotive industry in increasing business opportunities for local communities which is the policy of CSR performance improvement is by taking into account business performance simultaneously. This means that in improving the local economy around is done by considering a competitive advantage that is how the activity increased business opportunities to actually improve the quality of input factors that will be used by the company, activities that can provide a significant influence on the productive system and transparent competition, an activity that can enlarge the market coverage of products sold to get input on the feasibility of product standards and local consumer intelligence, and creation of supporting industries in the location the company operates. Key word: CSR, sustainability, stakeholders, business opportunity, automotive industry RINGKASAN Partogi Saoloan Samosir, 2010, Analisis Kebijakan Corporate Social Responsibility Berkelanjutan Pada Industri Otomotif Di Indomobil Group. Di bawah Bimbingan Aida Vitayala S. Hubeis sebagai ketua; Musa Hubeis dan Gunadi Sindhuwinata sebagai anggota. Kehadiran perusahaan sebagai bagian dari masyarakat seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan dituntut untuk memberikan kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan bermasyarakat, karena kehadiran perusahaan dapat berakibat baik, maupun buruk terhadap masyarakat sekitar. Untuk melaksanakan fungsinya, perusahaan tidak dapat lepas dari kebergantungan pada pihak lain stakeholders yang dapat secara langsung maupun tidak langsung akan terkena dampak dari aktivitas perusahaan, ataupun pihak lain yang justru memiliki kepentingan ataupun pengaruh terhadap perusahaan. Kerjasama untuk mencapai tujuan dari masing-masing stakeholders menjadi suatu hal penting dari suatu sistem kemasyarakatan, disamping memenuhi kepentingan shareholders para pemegang saham. Aktivitas ini dikenal dengan istilah tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility CSR. Praktek CSR yang baik mempunyai andil dalam: 1 meminimalkan dampak negatif atas risiko aktifitas perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan; 2 meminimalkan biaya operasional perusahaan; 3 meningkatkan kinerja keuangan dan citra perusahaan, dan 4 pencapaian tujuan pembangunan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan, termasuk tujuan pembangunan millenium Millenium Development Goals di Indonesia. Indomobil adalah group perusahaan otomotif yang mengageni beragam jenis kendaraan dan produknya memenuhi seluruh segmen jenis kendaraan yang berada di Indonesia, serta salah satu group perusahaan otomotif terkemuka di Indonesia yang menguasai 22 pangsa pasar mobil di Indonesia . Sebagai anak perusahaan dari Indomobil Group, PT. SIM sebagai produsen mobil merek Suzuki berlokasi di Kelurahan Jatimulya, Bekasi, sedangkan PT. NMI dan PT. HMMI sebagai produsen mobil merek Nissan dan Hino berlokasi di kawasan industri Kota Bukit Indah Desa Dangdeur, Purwakarta telah melaksanakan aktivitas CSR, baik dari segi kinerja produk maupun terhadap pihak di luar perusahaan. Untuk mencapai kinerja CSR berkelanjutan, diperlukan berbagai perbaikan dalam aktivitas perusahaan. Beberapa hal yang dikemukakan tentang CSR menunjukkan: 1 pelaksanaan CSR masih belum jelas atau terkadang samar dengan aktivitas promosi perusahaan, 2 tidak pernah diidentifikasi tingkat keberlanjutannya, 3 aktivitasnya bersifat parsial dan bidang yang dimasukinya sesuai selera perusahaan, 4 tidak pernah diukur tingkat keberhasilannya, 5 kewajiban memperhatikan masalah sosial dan lingkungan masih dipandang bukan menjadi tanggungjawab korporat, tetapi merupakan tanggungjawab Pemerintah, dan 6 merasa tidak ada keharusan melaksanakan CSR. Tujuan penelitian ini adalah 1 mengkaji atribut-atribut CSR apakah yang berperan dalam industri otomotif terhadap masyarakat sekitar dan produk mobil yang dihasilkan, 2 menentukan indeks keberlanjutan CSR dalam industri otomotif, 3 merekomendasikan kebijakan CSR berkelanjutan yang tepat dilaksanakan berdasarkan karakteristiknya terhadap masyarakat di sekitar perusahaan. Analisis terhadap status keberlanjutan aktivitas CSR adalah mengkaji kondisi tiga dimensi dalam CSR, yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan dengan alat analisis Multidimensional Scaling MDS dengan bantuan kuesioner sebagai alat pengumpul data untuk memperoleh faktor pengungkit keberlanjutan kinerja aktivitas CSR berkelanjutan pada setiap dimensi namun didahului dengan uji Friedman untuk menguji kesahihan MDS, baru kemudian dilanjutkan dengan analisis prospektif untuk menyusun skenario dan yang melibatkan pemangku kepentingan terkait. Teknik perumusan skenario menggunakan pendekatan prospektif dan penetapan prioritas skenario yang melibatkan stakeholders menggunakan metode analytical hierarchy process AHP. Pada tahap akhir, dirumuskan rekomendasi dan strategi pengembangan kebijakan CSR berkelanjutan dalam industri otomotif di Indomobil Group. Berdasarkan tahapan yang dilalui dalam mendapatkan model kebijakan CSR berkelanjutan yang tepat dilaksanakan oleh industri otomotif, diperoleh beberapa fakta CSR berkelanjutan dalam industri otomotif berikut. a. Hasil analisis pada PT. SIM menunjukkan bahwa program CSR yang paling penting untuk diperhatikan adalah dimensi ekonomi dan dimensi lingkungan. Faktor pengungkit merupakan atribut yang berperan dalam kebijakan CSR berkelanjutan pada dimensi ekonomi adalah 1 kecenderungan konsumtif, 2 peluang kerja di perusahaan, dan 3 peluang usaha. Untuk dimensi sosial yaitu 1 kerenggangan sosial, 2 disintegrasi sosial dan 3 erosi nilai-nilai sosial. Untuk dimensi lingkungan adalah 1 emisi gas buang mobil baru yang diproduksi, 2 Rehabilitasi lingkungan, dan 3 konservasi lingkungan. Selanjutnya dilakukan analisa prospektif yang menghasilkan faktor kunci, yaitu peluang kerja di perusahaan dan faktor disintegrasi sosial. b. Pada PT. NMI dan PT. HMMI hasil analisis menunjukkan bahwa program CSR menghasilkan dimensi ekonomi belum berkelanjutan, dimensi sosial tergolong belum berkelanjutan dan lingkungan berkelanjutan. Dimensi yang paling penting untuk diperhatikan adalah dimensi ekonomi dan dimensi sosial. Analisis keberlanjutan pada PT. NMI dan PT.HMMI dalam dimensi lingkungan menghasilkan faktor pengungkit keberlanjutan CSR berkelanjutan seperti 1 aktivitas penghijauan, 2 estetika lingkungan, 3 konservasi lingkungan. Ditinjau dari dimensi Ekonomi faktor pengungkit yang diperoleh meliputi 1 peluang usaha, 2 peningkatan harga, 3 peningkatan jumlah lembaga keuangan dan ekonomi. Dari dimensi sosial meliputi 1 kondisi keamanan, 2 peningkatan kerekatan sosial dan 3 disintegrasi sosial. Untuk memperoleh faktor kunci dilakukan analisis Prospektif yang menghasilkan faktor yang perlu diperhatikan seperti peningkatan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat, aktivitas penghijauan dan peningkatan jumlah lembaga ekonomi dan keuangan.

c. Setelah diperoleh faktor pengungkit dan faktor kunci, serta penetapan kemungkinan

di masa mendatang dan akhirnya dilakukan pengelompokkan sesuai skenario kebijakan CSR maka dilakukanlah perbandingan berpasangan pairwise comparison untuk menentukan prioritas dari setiap aktor, faktor, kriteria dan alternatif yang berfokus pada kebijakan CSR berkelanjutan. Pada PT. SIM, hasil olahan data kuesioner AHP menunjukkan bahwa masyarakat sekitar menjadi aktor yang menjadi prioritas utama untuk mendapat perhatian fokus untuk mencapai CSR berkelanjutan skor 0,33. Untuk level faktor yang menjadi prioritas utama mendapat perhatian adalah faktor ekonomi skor 0,41. Untuk faktor mencapai pertumbuhan ekonomi, kriteria yang menjadi prioritas utama mendapat perhatian adalah peluang usaha yang timbul bagi masyarakat Kelurahan Jatimulya skor 0,20. Untuk faktor sosial, kriteria yang menjadi prioritas utama untuk mendapat perhatian adalah kerenggangan sosial dan disintegrasi sosial yang sama-sama memperoleh skor 0,10. Untuk faktor lingkungan kriteria yang menjadi prioritas utama adalah Rehabilitasi Lingkungan skor 0,17. Alternatif kebijakan yang diperoleh dari pendapat para pakar dan tokoh masyarakat adalah perbaikan kinerja CSR dan kemajuan usaha secara simultan dengan skor 0,56. Pada PT. NMI dan PT.HMMI level aktor yang menjadi prioritas mendapat perhatian adalah pengusaha skor 0,42, karena berperan sentral untuk menghasilkan kebijakan CSR berkelanjutan di PT. NMI dan PT. HMMI. Dari level faktor, adalah lingkungan yang menjadi menjadi prioritas utama untuk mendapatkan perhatian skor 0,58. Level kriteria dari masing-masing faktor yang berada di bawah faktor ekonomi menjadi prioritas utama adalah peluang usaha skor 0,10. Kriteria di bawah faktor sosial yang menjadi prioritas utama adalah peningkatan kerekatan sosial skor 0,17. Untuk faktor lingkungan kriteria prioritas utama adalah konservasi lingkungan skor 0,28. Alternatif kebijakan yang direkomendasikan menjadi prioritas utama adalah perbaikan kinerja CSR dan kemajuan usaha secara simultan skor 0,67. Sebagai dasar dari kebijakan CSR berkelanjutan dalam industri otomotif, maka perbaikan kinerja CSR tetap memperhatikan kemajuan usaha secara simultan sebagai dasar dari seluruh aktivitas CSR dalam industri otomotif. Kebijakan umum CSR berkelanjutan dalam industri otomotif adalah sebagai berikut. a. Masing-masing perusahaan memiliki karakteristik tersendiri yang dapat berbeda dengan perusahaan lainnya, sehingga mengakibatkan atribut-atribut yang berperan dalam CSR berkelanjutan menjadi berbeda-beda pula. b. Dari hasil penelitian terdapat satu atribut dari keseluruhan atribut CSR berkelanjutan dari masing-masing perusahaan yang mempunyai kesamaan, yaitu peluang usaha. Dengan demikian, faktor peluang usaha menjadi atribut yang penting untuk menjadi prioritas utama yang diperhatikan dalam industri otomotif. c. Kebijakan CSR berkelanjutan pada industri otomotif adalah perbaikan kinerja CSR dan kemajuan usaha secara simultan. Industri otomotif harus memperhatikan penciptaan peluang usaha bagi masyarakat sekitar perusahaan dimana perusahaan berdomisili namun dengan berfokus kepada penciptaan keunggulan kompetitif competitive advantage masing- masing perusahaan di lokasi perusahaan, sehingga tujuan dari aktivitas CSR untuk menciptakan keberlanjutan usaha disamping meningkatkan reputasi perusahaan sebagai bagian dari corporate citizenships secara simultan tercapai. Kata kunci: CSR, keberlanjutan, pemangku kepentingan, peluang usaha, industri otomotif

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perusahaan sebagai suatu bagian atau entitas dalam sistem kemasyarakatan memiliki peran penting terhadap entitas komunitas lainnya dalam masyarakat. Dengan semakin berkembangnya komunitas dengan aktivitasnya yang semakin mengglobal, maka semua bentuk komunitas yang terwakili sebagai bentuk sistem kemasyarakatan akan semakin saling membutuhkan sebagai satu satuan sistem yang fungsional Rudito dan Femiola, 2007. Perusahaan termasuk dalam hal ini dilingkungan Indomobil Group merupakan bagian dari sistem kemasyarakatan corporate citizenship maka perusahaan yang baik tidak dapat tutup mata terhadap kejadian-kejadian dalam masyarakat, khususnya di lingkungan dimana lokasi perusahaan berada dan lingkungan yang lebih luas. Kehadiran perusahaan sebagai bagian dari masyarakat seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar dan dituntut untuk memberikan kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan bermasyarakat, karena kehadiran perusahaan dapat berakibat baik maupun berakibat buruk terhadap masyarakat sekitar sesuai ISO 26000 tentang Social Responsibility ISO, 2007. Untuk melaksanakan fungsinya, perusahaan korporat tidak dapat lepas dari kebergantungan pada pihak lain stakeholderspemangku kepentingan yang dapat secara langsung maupun tidak langsung akan terkena dampak dari aktivitas perusahaan, ataupun pada pihak lain yang justru memiliki kepentingan ataupun pengaruh terhadap korporat. Dalam hal ini, kerjasama untuk mencapai tujuan dari masing-masing stakeholders menjadi suatu hal yang penting dari suatu sistem kemasyarakatan, disamping memenuhi kepentingan shareholders para pemegang saham. Aktivitas ini dikenal dengan istilah tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility CSR. CSR diperlukan untuk menciptakan keseimbangan dan keberlanjutan hidup dan hubungan kemitraan dengan pemangku kepentingan lainnya. Tanpa dukungan dan jalinan kemitraan dengan pemangku kepentingan lainnya, bisa dipastikan dalam waktu dekat, mereka mengalami kerugian secara sosial dan ekonomi, akibat berbagai tekanan dan klaim yang menyudutkan keberadaan perusahaan mereka, bahkan keberlanjutan dan reputasinya Rudito et al., 2004. CSR kini tidak saja dihubungkan dengan peningkatan kualitas sumberdaya semisal tenaga kerja atau pemberdayaan masyarakat setempat. Masyarakat menganggap peran perusahaan dalam memperbaiki kualitas hidup mereka menunjukkan bahwa perusahaan itu adalah bagian dari kehidupan komunitas mereka. Di negara kita, banyak perusahaan dibangun diareal pemukiman penduduk, tetapi tidak memiliki hubungan yang erat dengan masyarakat setempat. Sebagian besar dari mereka merasa tidak ada kepentingan dengan masyarakat setempat, jadi tidak ada perlunya kegiatan yang dapat mendekatkan antara keduanya. Akibatnya, kini banyak dari perusahaan itu menghadapi masalah pelik dengan masyarakat setempat karena kurangnya komunikasi, yang menyebabkan hubungan keduanya semakin buruk dari hari ke hari Kennedy, 2009. CSR merupakan dampak positif dunia usaha terhadap masyarakat dan lingkungan melalui kegiatan operasinya, produk maupun jasa yang dihasilkannya, maupun melalui interaksinya dengan para pemangku kepentingan seperti karyawanpekerja, pelanggan, investor, masyarakat, dan pemasok. Artinya bahwa kegiatan CSR memberikan dampak positif atas keberadaannya, baik aspek internal perusahaan seperti karyawan maupun aspek eksternal perusahaan, yaitu konsumen dan masyarakat. Pelaksanaan CSR sebenarnya telah dilaksanakan oleh perusahaan di lingkungan Indomobil Group yang pada dasarnya telah melaksanakan aktivitasnya dalam membantu masyarakat baik dalam bentuk charity amal dan philanthropy kontribusi langsung. Mulai dari kegiatan mengirimkan sumbangan kepada korban bencana alam, memberikan bantuan beasiswa, memberikan penyuluhan kesehatan kepada para siswa sekolah, penyuluhan penghematan energi Bahan Bakar Minyak BBM bagi pengendara mobil, melakukan inovasi teknologi ramah lingkungan, kegiatan penanaman pohon dilahan kritis dan sebagainya. Kegiatan ini bahkan menjadi trend akhir-akhir ini sebagaimana termuat di surat-surat kabar bahwa perusahaan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility Terhadap Tindakan Pajak Agresif Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011 -2013

48 518 89

Pengaruh Publikasi Program Corporate Social Responsibility Dalam Periklanan Terhadap Peningkatan Minat Beli Konsumen Pada Produk Air Mineral Aqua

1 70 100

Analisis Pengaruh Kepemilikan Manajerialdan Kepemilikan Institusionalserta Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

1 55 104

Pengaruh Good Corporate Governance & Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Real Estate & Property pada BEI 2011-2013

0 77 98

Pengaruh Kinerja Keuangan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2012

4 84 143

Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Nilai Perusahaan, Dan Kualitas Audit, Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei

4 98 116

Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate Governance, dan pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

12 179 88

Pengaruh Corporate Social Responsibility Disclosure Terhadap Earning Response Coefficient (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

1 54 90

Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa dan Citra Perusahaan(Studi Kasus Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility Beasiswa Djarum Terhadap Peningkatan Citra Positif Perusahaan PT Djarum pada Mahasiswa US

4 66 121

Analisis kebijakan corporate social responsibility berkelanjutan pada industri otomotif di Indomobil Group

3 51 235