Status keberlanjutan program CSR dimensi ekonomi
Gambar 18. Hasil MDS dimensi lingkungan PT SIM Hasil analisis MDS dimensi lingkungan pada PT SIM Gambar 18
menunjukkan nilai 49,63. Nilai tersebut berada pada katagori kurang berkelanjutan standar
25 nilai indeks ≤ 50. Aktivitas CSR dalam dimensi lingkungan dinilai kurang memenuhi ekspektasi masyrakat.
Parameter statistik yang digunakan untuk menentukan kelayakan terhadap hasil kajian yang dilakukan di PT. SIM adalah nilai stress dan koefisien determinasi
r
2
. Dua parameter ini untuk setiap dimensi berfungsi untuk menentukan perlu tidaknya penambahan atribut, sehingga dapat mencerminkan dimensi yang dikaji
mendekati kondisi sebenarnya. Nilai yang dihasilkan dari setiap dimensi dimuat pada Tabel 41 memperlihatkan bahwa nilai stress berada di bawah 25 Kavanagh,
2001. Artinya, hal ini sesuai dengan pendapat Fisheries 1999 yang menyatakan bahwa hasil analisis cukup memadai apabila nilai stress lebih kecil dari nilai 0,25
25 dan nilai koefisien determinasi R
2
mendekati nilai 1,0. Tabel 41. Hasil analisis MDS beberapa dimensi keberlanjutan Pada PT SIM
No. Dimensi
Stress R2
1. Ekonomi
0,14 0,92
2. Sosial
0,14 0,92
3. Lingkungan
0,13 0,91
Dari analisis Monte Carlo terlihat nilai indeks keberlanjutan CSR dalam industri otomotif pada PT. SIM pada taraf kepercayaan 95 untuk setiap dimensi,
menunjukkan hasil yang tidak banyak mengalami perbedaan dengan hasil analisis MDS. Hal ini dapat dilihat dari Tabel 42, dimana perbedaan yang ada antara hasil
MDS dan hasil Monte Carlo, baik untuk dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan menunjukkan nilai yang sangat kecil hampir mendekati nol, sehingga dapat
dianggap tidak ada perbedaan yang berarti diantara keduanya.
Tabel 42. Tabel perbedaan MDS dan Monte Carlo pada PT SIM No.
Dimensi Hasil MDS a
Hasil Monte Carlo b
Perbedaan a-b
1 Ekonomi
48,66 48,35
0.31 2
Sosial 51,15
50,92 0.23
3 Lingkungan
49,63 49,63
Penjelasan dari masing-masing faktor pengungkit untuk setiap dimensi, baik dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan adalah sebagai berikut.
1 Dimensi Lingkungan a. Emisi gas buang mobil yang dihasilkan
Emisi gas buang kendaraan bermotor produk Suzuki yang dihasilkan sebagai mobil baru telah memenuhi baku mutu gas buang kendaraan bermotor
jenis mobil baru, sesuai standar yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup No.141 tahun 2003 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan
Bermotor Tipe Baru dan Kendaraan Bermotor Yang Sedang Diproduksi Current Production. Bahkan diduga sebagian besar telah berada di bawah
baku mutu gas buang kendaraan yang disyaratkan. Emisi gas buang sebagai atribut yang menjadi faktor pengungkit yang
perlu diperhatikan untuk mencapai kondisi keberlanjutan, sehingga atribut ini harus dipertahankan bahkan dapat ditingkatkan mutunya untuk mencapai
kondisi yang lebih baik lagi. Aturan baku mutu seperti yang tercantum dalam keputusan Menteri Lingkungan Hidup tersebut pada dasarnya setara dengan