Pembangunan berkelanjutan memerlukan sarana transportasi kendaraan bermotor mobil untuk mendukung, sehingga industri otomotif berperan sebagai
penyedia produk tersebut. Namun akibat dari keberadaan industri otomotif dan juga dampak dari produk yang dihasilkannya menimbulkan berbagai masalah, baik dalam
aspek mobilitas, mutu lingkungan, kondisi sosial ekonomi masyarakat, teknologi otomotif dan juga dampak keberadaan lokasi pabrik terhadap masyarakat sekitar,
sehingga diperlukan upaya kebijakan CSR berkelanjutan yang sesuai untuk menyelesaikan masalah sebagaimana disebutkan dalam identifikasi masalah, untuk
itu dikaji bagaimana seharusnya CSR berkelanjutan sebagai perwujudan dari komitmen industri otomotif untuk berperan dalam pembangunan berkelanjutan dapat
dilaksanakan dengan baik, yaitu memenuhi unsur-unsur keberlanjutan ekonomi, sosial dan lingkungan, dan menjadi model bagi industri otomotif dalam membangun
aktivitas CSR.
I.5. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan permasalahannya sebagai berikut :
1. Apakah konsep CSR berkelanjutan dalam industri otomotif 2. Sejauhmanakah tingkat keberlanjutan aktivitas CSR dalam industri otomotif pada
Indomobil Group dilihat dari indeks keberlanjutan ? 3. Analisis kebijakan CSR berkelanjutan bagaimanakah yang tepat dilaksanakan
oleh industri otomotif berdasarkan karakteristiknya ?
I.6. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan penelitian adalah :
1. Mengkaji atribut-atribut CSR berkelanjutan yang berperan dalam industri otomotif. 2. Mengidentifikasi atribut CSR berkelanjutan dan menentukan indeks keberlanjutan
CSR dalam industri otomotif.
3. Merekomendasikan kebijakan CSR berkelanjutan yang tepat dilaksanakan oleh industri otomotif menurut karakteristiknya
I.7. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian memberi manfaat terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi iptek, yaitu :
1. Bagi Regulator Pemerintah mampu menghasilkan peraturan-peraturan yang tidak hanya memberikan tekanan, tetapi sekaligus insentif bagi perusahaan otomotif
untuk melaksanakan CSR, dan mampu melindungi kepentingan-kepentingan pemangku kepentingan.
2. Dapat digunakan sebagai bahan perbandingan atau sebagai basis penelitian lebih ekstensif, sehingga proses sosialisasi dan implementasi CSR terus diperbaiki dalam
industri otomotif. 3. Masalah-masalah yang timbul akibat dari kehadiran industri otomotif terhadap
masyarakat disekitarnya dan pemangku kepentingan lainnya dapat tertanggulangi akibat dari pelaksanaan CSR oleh industri otomotif secara efektif.
. 1.8.
Novelty Kebaruan
Kebijakan CSR dalam industri otomotif saat ini dinilai belum sepenuhnya menerapkan konsep keberlanjutan. Hal ini ditunjukkan oleh semakin kompleksnya
masalah yang timbul berkaitan dengan industri otomotif dan dampak produk yang ditimbulkannya, sehingga diperlukan penelitian tentang model CSR berkelanjutan
dalam industri otomotif yang menjawab persepsi dan ekspektasi pemangku kepentingan, sehingga keberadaan industri otomotif dapat diterima dan kehadiran
produknya tidak justru mengurangi kesejahteraan dari pemangku kepentingan, termasuk kerusakan lingkungan yang ditimbulkannya.
Novelty kebaruan dari penelitian ini adalah : 1. Menghasilkan kebijakan CSR berkelanjutan dalam industri otomotif di Indonesia,
khususnya di Indomobil group.