V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1. Sejarah Perusahaan
Usaha pengolahan ikan Ragajaya Mandiri dirintis dengan skala rumah tangga oleh Bapak Yudhi Winarsono Basuki dengan latar belakang lulusan
Sekolah Tinggi Perikanan STP dan istrinya Ibu Dewi Mulyawati yang pernah bekerja di bagian Research and Development R D sebuah perusahaan nasional
yang bergerak di bidang makanan olahan berbasis ikan, kemudian ibu Dewi menciptakan aneka jenis resep yang cocok diproduksi untuk skala rumah tangga.
Berawal dari jualan eceran dengan menggunakan sepeda motor maka pada 5 Juli 2005 dibuatlah unit Produksi skala rumah tangga di Wangunreja Sukabumi
WANGUN MANDIRI dengan tenaga kerja 3 orang dan menggunakan peralatan seminimal mungkin.
Setelah itu, Bapak Yudhi memutuskan mendirikan usaha dengan nama PT Sakana Makmur Abadi PT SMA, dan ibu Dewi mengeluarkan puluhan resep
produk ciptaannya. Semua resep ciptaannya dibeberkan pada karyawan bagian produksi dan rekan investor. Dalam waktu kurang dari setahun, hampir semua
jenis produknya ditiru oleh pesaing baru yang diproduksi oleh teman sendiri. Akhirnya, Bapak Yudhi memilih mundur dari PT Sakana Makmur Abadi PT
SMA.
Pada awal tahun 2007, Bapak Yudhi mulai lagi merintis usaha sejenis dengan skala rumah tangga. Dengan modal awal Rp 800.000,00 untuk membeli
mesin giling ukuran kecil dan sisanya untuk membeli bahan sebanyak 10 kg, Bapak Yudhi mulai memproduksi dengan kapasitas 5
–10 kg per hari. Resep lama yang sudah menyebar tidak dipakai lagi. Bapak Yudhi menciptakan puluhan resep
baru untuk semua jenis produknya ini. Pada bulan Maret 2008 Bapak Yudhi membuka Home Industri UKM di Ragajaya Bogor RAGAJAYA MANDIRI
juga dengan tenaga kerja 3 orang.
47 Saat ini, produk yang dikembangkannya pun makin bervariasi di antaranya
keong mas, kaki naga ikan, kaki naga udang, ekado, siomai, udang gulung, lumpia ikan, lumpia udang, otak-otak, fish stick, fish finger dan bakso ikan, semua
produk ini berbahan dasar Ikan kakap dengan campuran udang dan jenis ikan lain seperti mata goyang dan kuniran.
Skala produksi yang sebelumnya hanya 5 –10 kg per hari, dengan
teknologi dan peralatan baru, kapasitas produksi sudah mencapai 100 –150 kg per
hari. Walaupun sebagian peralatan sudah modern, tetapi seluruh proses pengolahan dikerjakan dengan teknologi hand made, sehingga bisa menyerap
lebih banyak tenaga kerja, terutama kaum perempuan. Pemberdayaan Perempuan dan ibu rumah tangga sebagai tenaga kerja yang terampil diharapkan bisa
membantu meningkatkan taraf hidup keluarga pada masyarakat menengah kebawah.
5.2. Visi, Misi, dan Tujuan Perusahaan