60 4.
Promosi Promosi merupakan kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan
volume penjualan dengan cara mempengaruhi konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung. Promosi yang telah dilakukan oleh Ragajaya Mandiri
adalah promosi tidak langsung yaitu melalui media internet dan promosi penjualan yaitu untuk setiap produk baru, Ragajaya Mandiri melakukan harga
promosi misalnya pada harga sosis yang berharga sebesar Rp 17.000 menjadi harga promo sebesar Rp 14.500.
6.1.3. Keuangan
Modal merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjalankan usaha selain faktor sumberdaya dan tenaga kerja. Pada awal berdiri, permodalan
Ragajaya Mandiri hanya berasal dari milik sendiri. Dalam perkembangannya, Ragajaya Mandiri mendapatkan tambahan modal dari modal patungan sebesar Rp
75 juta untuk memperbesar skala produksinya. Dari awal berdiri sampai saat ini, Ragajaya Mandiri belum pernah melakukan peminjaman dana dari lembaga
keuangan. Salah satu kelemahan perusahaan adalah keterbatasan dalam pengelolaan keuangan secara rapi dan baik. Kondisi ini terjadi pada Ragajaya
Mandiri dimana perusahaan tidak memiliki sumberdaya manusia yang ahli dalam hal pembukuan keuangan.
Biasanya transaksi yang terjadi hanya dicatat dalam bentuk nota dan itupun tidak disimpan dengan baik sehingga sumber dana yang dimiliki tidak
digunakan secara efektif untuk pengembangan usaha. Meskipun pengelolaan keuangan pada Ragajaya Mandiri belum tertata rapi, akan tetapi untuk hal yang
berkaitan dengan proses produksi biasanya dicatat oleh asisten yang digunakan sebagai kontrol dalam pemberian upah kepada karyawan setiap minggunya.
6.1.4. Produksi dan Operasi
Ragajaya Mandiri melakukan proses produksi yaitu mengolah bahan baku menjadi berbagai macam aneka produk olahan ikan. Proses produksi yang
dilakukan oleh Ragajaya Mandiri membutuhkan bahan baku yaitu fillet ikan yang berasal dari ikan berjenis kakap, mata goyang, dan kuniran. Bahan baku tersebut
diproses hingga menjadi pasta, lalu diolah menjadi berbagai varian.
61 Selain itu, dibutuhkan juga bahan-bahan lain yaitu bahan penunjang, bahan
bakar, dan pengemasan. Bahan penunjang yang dibutuhkan berupa sagu, tapioka, garam, gula, bawang merah, bawang putih, lada, minyak goreng, wortel, dan telur.
Bahan bakar yang digunakan oleh Ragajaya Mandiri adalah gas elpiji, dan jenis kemasan yang digunakan oleh Ragajaya Mandiri dalam mengemas produknya
yaitu plastik tipe Polyethylene. Teknologi yang digunakan adalah campuran mekanik mesin dan manual
tenaga manusia. Beberapa peralatan yang digunakan antara lain grinder, blender dan sealer machine. Grinder digunakan untuk penggilingan daging sehingga
daging lebih halus dan berbentuk pasta gel. Penggunaan grinder masih memerlukan tenaga manusia. Sedangkan untuk menghancurkan bumbu
menggunakan blender yang menggunakan tenaga listrik. Sementara pengemasan menggunakan sealer machine yang menggunakan energi listrik. Secara umum,
tahap-tahap proses produksi pengolahan produk Ragajaya Mandiri adalah sebagai berikut :
1. Pemiletan ikan
Daging ikan dipisahkan dari durinya dan menjadi fillet ikan. 2.
Fillet Ikan Fillet ikan merupakan bahan baku utama. Sebelum digiling Fillet ikan ditaruh
dalam ember ataupun bak penampungan selanjutnya diberi es agar fillet ikan tetap segar dan tidak mengeras.
3. Penggilingan daging ikan
Fillet ikan yang sudah dicuci kemudian dimasukkan ke dalam grinder untuk digiling sehingga berbentuk pasta. Pada saat penggilingan ditambahkan garam
secukupnya. Garam diberikan pada awal penggilingan guna meningkatkan kerekatan pasta ikan, jika dilakukan pada akhir penggilingan sifat kerekatan
pasta akan menurun. 4.
Pengadonan Daging yang sudah berbentuk pasta dimasukkan ke dalam baskom besar untuk
dilakukan pengadonan dengan penambahan bahan baku lainnya seperti tepung tapioka, santan dan telur yang berguna untuk menjaga kualitas kekenyalan.
62 Selanjutnya adonan ditambahkan bumbu berupa garam, gula, bawang merah,
bawang putih dan merica yang sebelumnya telah dihaluskan dengan blender. Pengadukan adonan masih menggunakan tenaga manual. Hasil adonan yang
telah selesai dimasukkan ke dalam ember untuk dilakukan pencetakan. Adonan yang sudah selesai diaduk menghasilkan adonan yang homogen yang
siap dibentuk menjadi berbagai macam produk olahan. 5.
Pencetakan Pencetakan adonan menggunakan tangan dan sendok atau garpu. Proses
pencetakan berlangsung cepat, adonan yang telah dicetak langsung dimasukan ke dalam penggorengan untuk dimasak.
6. Pemasakan
Pemasakan adonan dilakukan diatas penggorengan dengan menggunakan minyak sayur yang dicanpur dengan air dengan suhu yang tidak terlalu panas.
7. Penirisan
Penirisan dilakukan untuk mendinginkan produk yang telah masak dan mengurangi kadar minyak yang terdapat dalam produk setelah dimasak.
Penirisan dilakukan di meja penirisan yang berukuran panjang 2 meter x lebar 1 meter. Pada bagian lebar meja penirisan dipasang kipas yang berguna untuk
mempercepat proses penirisan. 8.
Pengemasan Setelah produk yang ditiriskan selesai, produk tersebut dikemas dalam plastik
menggunakan sealer machine untuk menutup kemasan. Pengemasan dilakukan untuk menjaga agar produk tidak mudah rusak ketika dalam proses
pemasaran.Secara ringkas, proses produksi produk olahan ikan Ragajaya Mandiri dapat dilihat pada Gambar 9.
1. Ikan 2. Fillet Ikan
3. Penggilingan daging
4. Pengadonan Penambahan bumbu
5. Pencetakan
7. Pemasakan 6. Penirisan
8. Pengemasan
Gambar 9 . Alur Proses Produksi Produk Olahan Ikan Ragajaya Mandiri
Sumber: Ragajaya Mandiri, 2010
63
6.1.5. Sumber Daya Manusia