85 Berdasarkan analisis matriks IFE pada Tabel 23, faktor strategis internal
yang dianggap sebagai faktor terpenting terhadap keberhasilan suatu perusahaan dalam pemasaran produk olahan ikan bisa dilihat dari faktor yang memiliki bobot
rata-rata terbesar yaitu memiliki banyak varian produk dengan nilai bobot rata- rata sebesar 0,1035. Dengan memiliki banyak varian produk, maka pilihan produk
yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen semakin beraneka ragam dari segi varian maupun harga.
Kekuatan utama bagi Ragajaya Mandiri adalah memiliki banyak varian produk yang diindikasikan dengan nilai rating rata-rata sebesar 4,0000. Kekuatan
utama yang dimiliki Ragajaya mandiri yaitu memiliki banyak varian produk merupakan faktor yang dianggap penting oleh responden dalam keberhasilan
suatu perusahaan dalam pemasaran produk olahan ikan. Dengan memiliki kekuatan utama tersebut, Ragajaya Mandiri dituntut untuk mempertahankan
kekuatan utamanya tersebut agar bisa berhasil dalam pemasaran produk olahan ikan. Sedangkan kelemahan utama bagi Ragajaya Mandiri adalah perusahaan
belum mempunyai cold storage yang diindikasikan dengan nilai rating rata-rata sebesar 1,3333.
Total nilai rata-rata tertimbang faktor kekuatan sebesar 1,5770 dan untuk faktor kelemahan sebesar 0,9613. Hal ini mengindikasikan bahwa Ragajaya
Mandiri bisa memanfaatkan kekuatan yang dimiliki dalam menjalankan usahanya. Total nilai rata-rata tertimbang matriks IFE sebesar 2,5383 mengindikasikan
bahwa kondisi Ragajaya Mandiri berada pada kondisi rata-rata tetapi posisi internal Ragajaya Mandiri belum berada pada posisi internal yang kuat sehingga
Ragajaya Mandiri harus lebih mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki dalam mengatasi kelemahannya.
7.1.4. Analisis Matriks EFE
Analisis matriks EFE dilakukan dengan mengidentifikasi faktor-faktor strategis eksternal perusahaan. Berdasarkan hasil identifikasi, terdapat enam
faktor kunci peluang dan enam faktor kunci ancaman yang dihadapi perusahaan. Pembobotan yang diberikan mengindikasikan tingkat kepentingan relatif dari
faktor strategis eksternal tersebut dalam mempengaruhi industri.
86 Selanjutnya pemberian peringkat rating terhadap enam faktor kunci
peluang dan enam faktor kunci ancaman. Untuk faktor peluang, peringkat yang diberikan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam merespon peluang yang
ada. Untuk faktor ancaman, peringkat yang diberikan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghindari ancaman yang dihadapi. Hasil Analisis matriks
EFE Ragajaya Mandiri dapat dilihat pada Tabel 24.
Tabel 24. Analisis Matriks EFE Ragajaya Mandiri
Faktor Eksternal Utama
Bobot rata-rata
Rating rata-rata
Rata-rata Tertimbang
Peluang Pendirian waralaba pengolahan ikan
0,0636 1,3333
0,0848 Pemerintah mencanangkan Gerakan Makan
Ikan Nasional 0,1061
2,0000 0,2121
Peningkatan jumlah penduduk 0,0879
2,6667 0,2343
Perubahan pola konsumsi masyarakat 0,1045
3,0000 0,3136
Perkembangan teknologi dan informasi 0,1197
3,0000 0,3591
1,2041 Ancaman
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor yang melambat
0,0742 1,6667
0,1237 Tingkat inflasi yang fluktuatif
0,0697 1,6667
0,1162 Kenaikan harga bahan baku
0,0879 3,3333
0,2929 Persaingan antar Perusahaan Sejenis
0,1136 3,3333
0,3788 Hambatan masuk industri pengolahan ikan
rendah 0,0894
2,0000 0,1788
Pembeli memiliki kekuatan dalam memilih produk olahan ikan
0,0833 2,6667
0,2222 1,3126
Total 2,5167
Sumber : Data Primer
Berdasarkan analisis matriks EFE pada Tabel 24, faktor strategis eksternal yang dianggap sebagai faktor terpenting dalam mempengaruhi pemasaran produk
olahan ikan bisa dilihat dari faktor yang memiliki bobot rata-rata terbesar yaitu Perkembangan teknologi dan informasi dengan nilai bobot rata-rata sebesar
0,1197. Perkembangan teknologi pada aspek pemasaran adalah dengan adanya selimut gel untuk kebutuhan pengiriman produk agar dapat tahan lama sehingga
dapat menjaga kesegaran mulai dari pengemasan hingga sampai di tujuan.
87 Selain itu, penggunaan selimut gel dapat meminimkan biaya pengiriman,
ruang penyimpanan dan beratnya. Jika dirawat dengan baik selimut gel dingin dapat
digunakan berulang-ulang.
Perkembangan teknologi
di bidang
telekomunikasi seperti telepon dan media internet akan mempermudah promosi dan komunikasi antara pelaku usaha dengan pelanggan ketika melakukan
pemesanan produk. Peluang yang dapat direspon dengan sangat baik oleh Ragajaya Mandiri
dalam pemasaran produk olahan ikan adalah perubahan pola konsumsi masyarakat
dan Perkembangan teknologi dan informasi yang diindikasikan dengan nilai rating rata-rata sebesar 3,0000; Perubahan pola konsumsi masyarakat yang bisa direspon
dengan sangat baik dicirikan dengan semakin bertambahnya varian produk yang diproduksi oleh Ragajaya Mandiri dibandingkan dengan awal pendiriannya.
Perkembangan teknologi dan informasi bisa direspon dengan sangat baik karena didukung oleh kemudahan perusahaan dalam mengakses teknologi tersebut
melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik seperti internet, seminar, dan majalah.
Ancaman terbesar yang dihadapi Ragajaya Mandiri adalah laju pertumbuhan ekonomi yang melambat dan tingkat inflasi yang fluktuatif yang
ditunjukan dengan nilai rating rata-rata sebesar 1,667. Nilai rata-rata tersebut mengindikasikan perusahaan kurang mampu untuk menghindari ancaman
tersebut. Hal ini terjadi karena Ragajaya Mandiri sangat jarang dalam mengakses informasi mengenai laju pertumbuhan ekonomi atau tingkat inflasi.
Total nilai rata-rata tertimbang faktor peluang sebesar 1,2041 dan untuk faktor ancaman sebesar 1,3126. Hal ini mengindikasikan bahwa faktor ancaman
yang dihadapi sedikit direspon lebih baik jika dibandingkan dengan faktor peluang yang ada oleh Ragajaya Mandiri terhadap pemasaran produk olahan ikan.
Total nilai matriks EFE sebesar 2,5167 mengindikasikan bahwa peluang dan ancaman yang mempengaruhi kondisi Ragajaya Mandiri berada pada kondisi
menengah .
88
7.2. Tahap Pencocokan