41 3.
Penentuan rating Penentuan rating terhadap variabel-variabel dilakukan oleh stakeholder yaitu
pihak yang berperan penting dalam menentukan strategi bisnis. Pengukuran masing-masing variabel menggunakan skala 1, 2, 3, dan 4 terhadap masing-
masing faktor strategis. Skala nilai rating yang digunakan untuk matriks EFE adalah :
1 = Kurang 3 = Baik
2 = Sedang 4 = Sangat Baik
Untuk faktor peluang, peringkat yang diberikan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam merespon peluang yang ada. Untuk faktor ancaman,
peringkat yang diberikan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghindari ancaman yang dihadapi.
4. Nilai dari pembobotan kemudian dikalikan dengan peringkat pada tiap faktor dan semua hasil kali tersebut dijumlahkan secara vertikal untuk memperoleh
total skor pembobotan. Total skor pembobotan akan berkisar antara 1 sampai 4 dengan rata-rata 2,5. Jika total skor pembobotan EFE 3,0
– 4,0 berarti perusahaan sangat baik merespon terhadap peluang dan ancaman yang
mempengaruhi perusahaan, kemudian jika 2,0 – 2,99 berarti perusahaan
merespon sedang terhadap peluang dan ancaman yang ada dan 1,0 – 1,99
berarti perusahaan tidak dapat merespon peluang dan ancaman yang ada.
4.5.1.2. Tahap Pencocokan a
Analisis matriks IE
Matriks IE didasari pada dua dimensi kunci, yaitu total rata-rata tertimbang IFE pada sumbu x dan total rata-rata tertimbang EFE pada sumbu y.
Pada sumbu x dari matriks IE menggambarkan posisi internal dimana total rata- rata tertimbang dari 1,0 hingga 1,99 dianggap rendah; nilai dari 2,0 hingga 2,99
adalah menengah; dan nilai dari 3,0 hingga 4,0 adalah tinggi. Sedangkan pada sumbu y dari matriks IE menggambrkan posisi eksternal dimana dimana total rata-
rata tertimbang dari 1,0 hingga 1,99 dianggap rendah; nilai dari 2,0 hingga 2,99 adalah menengah; dan nilai dari 3,0 hingga 4,0 adalah tinggi. Berikut ini
merupakan ilustrasi mengenai matriks IE Gambar 5.
42
TOTAL RATA RATA TERTIMBANG IFE Kuat
Rata-rata Lemah 3,0
– 4,0 2,0 – 2,99 1,0 – 1,99 4,0
3,0 2,0
1,0 Tinggi
3,0 – 4,0
3,0 Menengah
2,0 – 2,99
2,0 Rendah
1,0 – 1,99
1,0
Gambar 5
. Matriks IE
Sumber : David 2006
Daerah pertama, yaitu sel I, II, atau IV dapat digambarkan sebagai tumbuh dan kembangkan. Strategi yang dapat digunakan adalah strategi intensif penetrasi
pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk atau strategi integratif integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal. Daerah
kedua, yaitu yang berada pada sel III, V, atau VII dapat digambarkan sebagai pelihara dan pertahankan. Strategi paling sesuai adalah strategi penetrasi pasar
dan pengembangan produk. Daerah yang ketiga adalah yang berada pada sel VI, VIII, dan IX dapat digambarkan sebagai tuai atau divestasi. Strategi yang sesuai
untuk perusahaan yang berada pada sel ini adalah strategi defensif retrenchment dan divestasi.
b Analisis matriks SWOT
Selain menggunakan matriks IE pada tahap pencocokan, alat lain yang digunakan dalam tahap pencocokan adalah dengan menggunakan matriks SWOT.
Unsur SWOT terdiri dari Kekuatan S-Strengths, Kelemahan W-Weaknesses, Peluang O-Opportunities, dan Ancaman T-Threaths dimana dari matriks ini
dapat menghasilkan empat tipe alternatif strategi, yaitu : 1 Strategi S-O Strengths
—Opportunities, 2 Strategi W-O Weaknesses—Opportunities, 3 Strategi S-T Strengths
—Threaths,dan 4 Strategi W-T Weaknesses—Threaths.
I II
III IV
V VI
VII
VIII IX
43 Hasil dari pencocokan dengan menggunakan matriks SWOT adalah
alternatif strategi yang layak dipakai oleh perusahaan. Adapun langkah-langkah dalam menentukan strategi yang dibangun melalui matriks SWOT adalah :
1. Membuat daftar faktor-faktor peluang eksternal perusahaan.
2. Membuat daftar faktor-faktor ancaman eksternal perusahaan.
3. Membuat daftar kekuatan kunci internal perusahaan.
4. Membuat daftar kelemahan kunci internal perusahaan.
5. Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal dan peluang-peluang eksternal dan
hasilnya dicatat dalam sel strategi S-O. 6.
Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal dan peluang eksternal perusahaan yang hasilnya dicatat dalam sel strategi W-O.
7. Mencocokkan kekuatan-kekuatan internal perusahaan dan ancaman-ancaman
eksternal yang hasilnya dicatat dalam sel strategi S-T. 8.
Mencocokkan kelemahan-kelemahan internal perusahaan dan ancaman- ancaman eksternal yang hasilnya dicatat dalam sel strategi W-T.
Langkah selanjutnya menyusun hasil analisis ke dalam format tabel matriks SWOT Gambar 6.
Internal Eksternal
STHRENGHS S Daftar kekuatan internal
WEAKNESS W Daftar kelemahan internal
OPPORTUNITIES O Daftar peluang eksternal
STRATEGI S-O Gunakan kekuatan untuk
memanfaatkan peluang STRATEGI W-O
Meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan
peluang
THREATS T Daftar ancaman eksternal
STRATEGI S-T Gunakan kekuatan untuk
menghindari ancaman
STRATEGI W-T Meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
Gambar 6. Matriks SWOT
Sumber : David 2006
44
4.5.1.3. Tahap Keputusan Analisis QSPM