Jenis-jenis Strategi Kerangka Pemikiran Teoritis 1. Pengertian Strategi

III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan, dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang Rangkuti 2006. Menurut David 2006, strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi merupakan rencana yang disatukan, luas dan terintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis dengan tantangan lingkungan dan dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat Glueck dan Jauch 1992.

3.1.2. Jenis-jenis Strategi

Strategi merepresentasikan tindakan yang akan diambil untuk mencapai tujuan perusahaan. Jenis-jenis strategi yang dapat dijalankan oleh sebuah perusahaan David 2006, yaitu : a Strategi Integrasi Strategi integrasi memungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan kontrol atas distributor, pemasok, danatau pesaing. Strategi dapat dikategorikan menjadi tiga strategi alternatif, yaitu : a Integrasi ke Depan Integrasi ke depan melibatkan akuisisi kepemilikan atau peningkatan kontrol atas distributor atau pengecer. Integrasi ke depan bisa menjadi strategi yang efektif dalam beberapa situasi yaitu ketika distributor tidak dapat diandalkan, sangat mahal, ketersediaan distributor yang berkualitas terbatas. Distributor tidak mampu memenuhi kebutuhan perusahaan, ketika sebuah perusahaan bersaing dalam industri yang bertumbuh, ketika perusahaan memiliki keuntungan dari produksi yang stabil sangat tinggi sehingga dapat meningkatkan kepastian permintaan outputnya, atau ketika distributor atau pengecer memiliki margin yang tinggi sehingga perusahaan dapat menetapkan harga secara kompetitif dengan integrasi ke depan. 14 b Integrasi ke Belakang Integrasi ke belakang adalah strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan. Integrasi ke belakang menjadi strategi yang efektif ketika pemasok perusahaan saat ini sangat mahal, jumlah pemasok sedikit dan jumlah pesaing banyak, perusahaan memiliki sumberdaya modal dan manusia untuk mengelola bisnis baru yang memasok bahan bakunya sendiri, perusahaan bersaing dalam industri yang tumbuh dengan cepat, atau ketika suatu perusahaan perlu membeli sumber daya yang dibutuhkan dengan cepat. c Integrasi Horizontal Integrasi horizontal mengacu pada strategi yang mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing perusahaan seperti merger dan akuisisi. Strategi integrasi horizontal bisa menjadi strategi yang efektif yaitu pada situasi ketika perusahaan mendapatkan karakteristik monopolistik dalam area atau daerah tertentu, perusahaan bersaing dalam industri yang berkembang, meningkatnya skala ekonomi perusahaan, atau ketika pesaing kebingungan karena kurangnya keahlian dalam memiliki kebutuhan atas sumber daya tertentu yang dimiliki oleh perusahaan. b Strategi Intensif Strategi intensif dibutuhkan jika posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada pada saat ini akan membaik. Strategi intensif terdiri dari penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk. a Penetrasi Pasar Strategi penetrasi pasar berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produkjasa saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Penetrasi pasar mencakup meningkatkan jumlah tenaga penjual, meningkatkan jumlah belanja iklan, menawarkan promosi penjualan yang ekstensif, atau meningkatkan usaha publisitas. Penetrasi pasar bisa menjadi strategi yang efektif yaitu ketika pasar saat ini tidak jenuh dengan produk atau jasa yang ada, tingkat penggunaan pelanggan saat ini dapat meningkat secara signifikan atau pangsa pasar pesaing utama menurun sementara penjualan total industri meningkat. 15 b Pengembangan Pasar Pengembangan pasar melibatkan perkenalan produk yang ada saat ini ke area geografi yang baru dan menjadi strategi yang efektif jika ada pasar yang belum tersentuh atau belum jenuh, perusahaan memiliki kelebihan kapasitas produksi, tersedia jaringan distribusi baru yang dapat diandalkan, murah, berkualitas bagus, atau ketika ruang lingkup industri dasar perusahaan menjadi global dengan cepat. c Pengembangan Produk Pengembangan produk adalah strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi produkjasa saat ini dan biasanya melibatkan biaya penelitian dan pengembangan yang besar. Pengembangan produk bisa menjadi strategi yang efektif ketika perusahaan memiliki produk yang berhasil yang berada pada tahap dewasa dalam siklus hidup produk dan mencoba menarik pelanggan untuk mencoba produk yang baru, perusahaan bersaing dalam industri yang memiliki perkembangan teknologi yang cepat, perusahaan memiliki kemampuan litbang yang kuat, atau ketika pesaing utama menawarkan produk dengan kualitas yang lebih baik pada harga yang bersaing. c Strategi Diversifikasi Ada tiga tipe dari strategi yaitu diversifikasi konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Strategi diversifikasi dipakai untuk mengelola aktivitas bisnis yang berbeda-beda sehingga tidak tergantung pada satu industri. a Diversifikasi Konsentrik Diversifikasi konsentrik atau terfokus yaitu menambah produk atau jasa baru yang masih berkaitan dengan produk atau jasa lama kepada pasar atau pelanggan lama. Diversifikasi Konsentrik bisa menjadi strategi yang efektif ketika suatu perusahaan bersaing dalam industri yang tidak tumbuh atau tumbuh dengan lambat, produk perusahaan saat ini berada pada tahap penurunan dari siklus hidup produk, dan produk baru dapat ditawarkan pada harga yang sangat kompetitif. 16 b Diversifikasi Horizontal Diversifikasi Horizontal yaitu menambah produk atau jasa baru yang tidak berkaitan dengan produk atau jasa lama kepada pasar atau pelanggan lama. Diversifikasi horizontal bisa menjadi strategi yang efektif ketika pendapatan yang dihasilkan dari produk atau jasa saat ini akan meningkat secara signifikan, perusahaan bersaing dalam industri yang sangat kompetitif dan atau tidak tumbuh, dan jalur distribusi saat ini dapat digunakan untuk memasarkan produk baru ke pelanggan lama. c Diversifikasi konglomerat Diversifikasi konglomerat yaitu menambahkan produk atau jasa baru yang tidak berkaitan dengan produk atau jasa lama kepada pasar atau pelanggan baru. Diversifikasi konglomerat bisa menjadi strategi yang efektif ketika industri dasar perusahaan mengalami penurunan penjualan dan laba, ada peluang investasi dan membeli bisnis yang tidak berkaitan, perusahaan harus memiliki modal dan manajerial yang kuat untuk bersaing di industri yang baru, pasar produk perusahaan saat ini sudah jenuh. d Strategi Defensif Strategi defensif atau bertahan umumnya dijalankan oleh perusahaan untuk bertahan hidup dari ancaman kebangkrutan. Strategi defensif terdiri dari retrenchment, divestasi, dan likuidasi. a Retrenchment Retrenchment yaitu mengelompokkan ulang melalui pengurangan biaya dan aset terhadap penurunan penjualan dan laba. Retranchment dapat melibatkann penjualan tanah dan gedung untuk meningkatkan kas, memotong lini produk, menutup bisnis yang labanya sangat tipis, menutup pabrik yang sudah tua, mengotomatisasi proses, mengurangi jumlah karyawan, dan menetapkan sistem kontrol pengeluaran. b Divestasi Divestasi yaitu menjual satu divisi atau bagian dari suatu perusahaan. divestasi menjadi strategi yang efektif, yaitu ketika perusahaan gagal untuk mencapai perbaikan dengan cara retrenchment. 17 Selain itu, strategi divestasi bisa menjadi strategi yang efektif ketika sebuah divisi membutuhkan lebih banyak sumber daya baru untuk meningkatkan kompetitif perusahaan, atau ketika sebuah divisi sudah tidak cocok dengan keseluruhan perusahaan yang disebabkan oleh pasar, pelanggan, manjer, karyawan, nilai-nilai. c Likuidasi Likuidasi yaitu menjual seluruh aset perusahaan, secara terpisah-pisah atau sepotong-potong, untuk nilai riilnya. Strategi likuidasi efektif pada situasi ketika alternatif perusahaan hanyalah kebangkrutan, likuidasi mewakili cara yang terencana dan rapi untuk mendapatkan kas dalam jumlah yang sebesar-besarnya untuk aset perusahaan. Perusahaan dapat dengan legal mengumumkan kebangkrutan lebih dahulu dan kemudian melikuidasi berbagai divisi untuk menghasilkan modal yang dibutuhkan.

3.1.3. Konsep Manajemen Strategis