Perumusan Masalah Formulasi strategi pemasaran produk olahan ikan pada ragajaya mandiri kabupaten Bogor, Jawa Barat

4 Sedangkan apabila ingin merubah nilai jual ikan non ekonomis, salah satu cara yang bisa ditempuh adalah melalui teknologi produk perikanan pengembangan produk hasil perikanan menjadi produk siap saji agar sesuai dengan selera pasar dan lebih bisa diterima oleh masyarakat. Selain itu, pengembangan produk hasil perikanan menjadi produk siap saji memungkinkan untuk meningkatkan keragaman produk perikanan. Salah satu cara pengembangan produk hasil perikanan menjadi produk siap saji adalah dengan diversifikasi pengolahan ikan. Diversifikasi produk olahan ikan dilakukan untuk mengoptimalkan pengolahan dan untuk memenuhi keinginan dan selera konsumen. Diversifikasi produk olahan ikan diantaranya petis, abon, dendeng, kerupuk, sosis, nugget, siomay, bakso, kaki naga, ekado, otak-otak, dan empek-empek. Salah satu pelaku bisnis yang memproduksi hasil perikanan menjadi produk olahan ikan bernilai tambah dan terdaftar pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor adalah Ragajaya Mandiri Lampiran 1.

1.2. Perumusan Masalah

Perkembangan teknologi menyebabkan pengolahan hasil perikanan semakin berkembang, tidak hanya sebatas proses pengolahan saja, tetapi sudah disesuaikan dengan keinginan dan selera konsumen. Salah satunya dengan diversifikasi pengolahan ikan yang menghasilkan berbagai produk olahan ikan siap saji seperti bakso ikan, lumpia ikan, karage ikan, ekkado, nugget, otak-otak dan kaki naga. Peningkatan pengetahuan masyarakat akan gizi, kesibukan pekerjaan dan peningkatan pendapatan, secara bersamaan diikuti oleh perilaku hidup merubah pola konsumsi masyarakat modern. Pola konsumsi masyarakat modern saat ini semakin menyadari pentingnya mengkonsumsi makanan yang bergizi yaitu dengan mengkonsumsi makanan praktis siap saji namun memiliki nilai gizi yang baik. Adanya perkembangan teknologi dan perubahan pola konsumsi masyarakat modern merupakan peluang bagi usaha diversifikasi pengolahan ikan seperti Ragajaya Mandiri dalam memasarkan produk olahan ikan yang bersifat praktis, mudah, cepat cara penyajiannya, serta bernilai gizi baik. 5 Permintaan produk olahan perikanan untuk area Jabodetabek pada tahun 2010 cukup besar yaitu sebanyak 80 ton per bulan setara 160 ribu kemasan. 2 Permintaan untuk produk olahan ikan lain khususnya untuk otak-otak dan kaki naga sebagian besar berasal dari wilayah Jabodetabek. Permintaan lainnya berasal dari luar Jabodetabek seperti Bandung, Banten dan daerah lainnya. 3 Permintaan otak-otak dan kaki naga untuk daerah Jabodetabek tahun 2004-2006 mengalami peningkatan yaitu pada tahun 2004 permintaan otak-otak sebesar 72 juta pcs dan meningkat menjadi 90 juta pcs tahun 2006 sedangkan untuk kaki naga dari 57,6 juta pcs tahun 2004 menjadi 72 juta pcs pada tahun 2006. Permintaan otak-otak dan kaki naga untuk daerah Jabodetabek pada tahun 2004-2006 dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4 . Jumlah Rata-rata Permintaan Otak-Otak dan Kaki Naga untuk Daerah Jabodetabek Tahun 2004 – 2006 pcs Produk Olahan Tahun 2004 2005 2006 Otak-Otak 72.000.000 72.000.000 90.000.000 Kaki naga 57.600.000 57.600.000 72.000.000 Sumber : Direktorat Kredit, BPR dan UMKM. 2008. Ragajaya Mandiri menghadapi persaingan dengan perusahaan lain dalam memasarkan produknya khususnya di daerah Jabodetabek. Pesaing yang dihadapi Ragajaya Mandiri tidak hanya perusahaan skala menengah dan kecil tetapi juga skala besar. Selain pesaing-pesaing dalam industri pengolahan ikan, Ragajaya Mandiri menghadapi ancaman produk substitusi yang mulai banyak beredar salah satunya adalah produk olahan daging ayam seperti nugget ayam dan sosis ayam dengan merk “Sozis”, “Fiesta”, “Champ”, “So Nice” dan “So Good”. Beberapa pesaing Ragajaya Mandiri untuk daerah Jabodetabek pada tahun 2010 bisa dilihat pada Tabel 5. 2 http:www.agrina-online.com [7 Maret 2011] 3 Pola Pembiayaan Pengolahan Ikan Berbasis Fish Jelly Product otak-otak dan kaki naga.. Jakarta . http:www.bi.go.id [25 April 2011] 6 Tabel 5 . Perusahaan Pesaing Ragajaya Mandiri di Jabodetabek Tahun 2010 No Nama Produk Perusahaan Lokasi 1 Bening Food Bening Jati Anugrah Bogor 2 Citra Mandiri Bogor 3 Samaky Bogor 4 PT. Frozen Food Pahala Bogor 5 Ocean King PT. Makanan Sehat Nusantara MSN Jakarta 6 Diva Food Ikan Sehat Nusantara Bekasi 7 Bakso Super 14 Bakso Super 14 Tangerang 8 Rumah Daging Olah ”Saudaraku” Bekasi 9 Mitra Sukses Armani Tangerang 10 Fathan frozen food Jakarta 11 Pak celup PT Salimah Prima Cita Jakarta 12 Oryza Frozen Food Jakarta 13 Revi Food Revi Jakarta Sumber : Profil Perusahaan .http:olahanikan.indonetwork.co.id Diolah, 2011 Persaingan yang terjadi pada lingkungan industri dapat mempengaruhi pemasaran produk dan berakibat pada penjualan perusahaan. Rata-rata produksi Ragajaya Mandiri selama enam bulan yaitu pada bulan Agustus 2010 – Januari 2011 sebesar 3,44 ton per bulan atau setara dengan 8480 bks per bulan. Sedangkan penjualan kepada distributor dan agen Ragajaya Mandiri pada bulan Agustus 2010 – Januari 2011 rata-rata sebesar 8110 bks per bulan. Sehingga produk yang belum terjual setiap bulannya rata-rata sebesar 370 bks. Selain itu, kapasitas produksi optimum Ragajaya Mandiri adalah 150 kg per hari atau 4,5 ton per bulan. Adanya selisih rata-rata produksi dengan rata-rata penjualan tiap bulan dan jumlah produksi yang masih belum optimum tersebut dikarenakan pemasaran yang dilakukan masih tergolong pasif. Saat ini, Ragajaya Mandiri belum melakukan upaya pemasaran yang aktif. Pelanggan datang langsung atau memesan langsung kepada perusahaan dan pemasaran produk kepada konsumen hanya dilakukan oleh distributor dan agen. Tingkat penjualan produk Ragajaya Mandiri pada periode bulan Agustus 2010 – Maret 2011 cenderung mengalami penurunan. Pada bulan Agustus 2010 penjualan Ragajaya Mandiri sebesar Rp135 juta. Penjualan terendah terjadi pada bulan Januari 2011 yaitu sebesar Rp102,5 juta Gambar 1. 7 Gambar 1. Grafik Penjualan Ragajaya Mandiri Bulan Agustus 2010 – Maret 2011 Sumber : Ragajaya Mandiri diolah Lingkungan eksternal seperti perkembangan teknologi, selera konsumen, dan persaingan usaha yang selalu berubah secara tidak langsung mempengaruhi Ragajaya Mandiri dalam memasarkan produknya. Selain itu, pemasaran Ragajaya Mandiri yang hanya mengandalkan distributor dan agen berakibat pada tidak optimumnya produksi dan penjualan yang cenderung menurun, sehingga Ragajaya Mandiri memerlukan strategi pemasaran yang tepat dan sesuai dengan kondisi internal dengan memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan yang dimiliki. Selain itu, strategi juga harus memperhatikan lingkungan eksternal yang bersifat dinamis yang bisa menjadi peluang dan ancaman bagi Ragajaya Mandiri dalam memasarkan produknya. Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini, yaitu : 1. Faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal apa saja yang mempengaruhi pemasaran produk olahan ikan Ragajaya Mandiri ? 2. Strategi apa saja yang dapat diterapkan dalam pemasaran produk olahan ikan Ragajaya Mandiri ? 3. Strategi apa yang menjadi prioritas dalam pemasaran produk olahan ikan yang sesuai dengan Ragajaya Mandiri ? 20000000 40000000 60000000 80000000 100000000 120000000 140000000 160000000 P en jual an R p 8

1.3. Tujuan Penelitian