Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan

VII FORMULASI STRATEGI PEMASARAN

7.1. Tahap Input

Tahap input yaitu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan perusahaan dan terdiri atas analisis matriks IFE dan analisis matriks EFE yang bertujuan untuk merumuskan informasi dasar yang dibutuhkan untuk merumuskan strategi.

7.1.1. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan

 Pengalaman pemilik perusahaan Usaha pengolahan ikan Ragajaya Mandiri dirintis oleh Bapak Yudhi Winarsono Basuki dengan latar belakang lulusan Sekolah Tinggi Perikanan STP dan istrinya Ibu Dewi Mulyawati yang pernah bekerja di bagian Research and Development R D sebuah perusahaan nasional yang bergerak di bidang makanan olahan berbasis ikan. Dengan latar belakang tersebut, pemilik perusahaan memiliki pengalaman dan jaringan pemasaran untuk produk olahan ikan yang diproduksi, sehingga pengalaman dari pemilik perusahaan tersebut merupakan kekuatan perusahaan dalam memasarkan produk olahan ikannya kepada distributor dan agen.  Pengendalian yang baik terhadap bahan baku Walaupun pengendalian hanya terbatas pada bahan baku dan proses produksi tetapi pengendalian yang baik terhadap bahan baku bisa menjadi kekuatan perusahaan karena produk yang dihasilkan akan memiliki mutu yang baik. Pengendalian terhadap bahan baku bisa dilihat dari bahan baku ikan kakap, Ragajaya Mandiri membeli ikan kakap dari pabrik dengan pertimbangan yaitu pabrik memiliki fasilitas pendingin sehingga kesegaran ikan lebih terjamin. Pengendalian yang baik terhadap bahan baku juga sesuai dengan tujuan perusahaan yaitu selalu menjaga kualitas sehingga diharapkan terjaga mutu, kesehatan, dan keamanan pangan. Produk yang memiliki mutu yang baik akan menjadi kekuatan bagi perusahaan dalam memasarkan produknya kepada konsumen. 77  Memiliki banyak varian produk Produk yang dikeluarkan Ragajaya Mandiri berjumlah 20 varian dengan spesifikasi dan harga yang berbeda-beda. Hal ini merupakan kekuatan bagi perusahaan karena dengan memiliki banyak varian produk, maka pilihan produk yang ditawarkan kepada konsumen semakin beraneka ragam dari segi varian dan harga.  Memiliki kelengkapan perizinan pada label kemasan Produk Ragajaya Mandiri telah memiliki kelengkapan perizinan pada label kemasan produk seperti merek produk, nama perusahaan, berat isi, tanggal kadaluarsa, komposisi, keterangan halal, dan izin depkes. Sertifikat halal didapat dari POM MUI JABAR dengan nomor 01031035011108 dan izin usaha yaitu P- IRT No. 202320201087. Kelengkapan perizinan pada label merupakan kekuatan yang dimiliki produk Ragajaya Mandiri. Hal ini dikarenakan labelisasi menjadikan konsumen lebih percaya terhadap produk yang dipasarkan perusahaan.  Akses terhadap Bahan Baku Cukup Terjamin Bahan baku utama dalam pembuatan produk olahan ikan pada Ragajaya Mandiri adalah ikan kakap yang dibeli dari pabrik dengan pertimbangan bahwa harga dari pabrik lebih stabil dan pabrik memiliki fasilitas pendingin sehingga kesegaran ikan lebih terjamin . Selain itu, ikan kakap cukup mudah diperoleh dan banyak tersedia pada pemasok. Hal ini dapat menjadi kekuatan bagi perusahaan karena ketersediaan bahan baku untuk proses produksi cukup terjamin, sehingga bisa memenuhi permintaan setiap bulan dari distributor dan agen.  Belum memiliki perencanaan pemasaran secara tertulis Perencanaan perusahaan menunjukan persiapan masa depan untuk penetapan sasaran, formulasi strategi, pengembangan kebijakan, dan penetapan tujuan. Saat ini, perusahaan hanya memiliki rencana memasarkan produk olahan ikan pada area kompleks perumahan tetapi belum memiliki perencanaan secara tertulis sehingga belum bisa menganalisis apakah rencana pemasaran tersebut bisa berhasil atau tidak. 78  Pembagian tugas tidak terkoordinasi dengan baik Koordinasi dalam pembagian berpengaruh terhadap kelancaran selama pelaksanaan aktivitas kerja, sehingga proses kerja yang dilakukan tidak terhambat. Pada Ragajaya Mandiri, pembagian tugas kurang terkoordinasi dengan baik karena tugas dari karyawan biasanya berubah sesuai dengan perintah sehingga proses kerja yang dilakukan agak terhambat. Saat ini, kegiatan distribusi produk yang dilakukan oleh karyawan kepada distributor dan agen belum ada pembagian tugas yang jelas.  Pembayaran dengan sistem retur Sistem pembayaran yang dilakukan sebagian besar pelanggan kepada perusahaan adalah pembayaran dengan sistem retur yaitu pembayaran tidak dilakukan saat pemesanan pertama tetapi dilakukan ketika pemesanan kedua. Pembayaran dengan sistem retur menyebabkan perusahaan tidak langsung menerima uang tunai untuk keperluan operasional lainnya dan bisa menjadi kelemahan pada usaha kecil dan menengah seperti Ragajaya Mandiri.  Pemasaran secara pasif Perusahaan melakukan pemasaran secara pasif yaitu pelanggan datang langsung atau memesan langsung kepada perusahaan. Saat ini, perusahaan belum memiliki tenaga penjual sendiri untuk melakukan upaya pemasaran yang aktif. Pemasaran kepada konsumen hanya dilakukan oleh distributor dan agen. Sehingga ada produk yang belum terjual setiap bulannya.  Perusahaan belum menentukan target pasar Proses pemasaran terkait pada pemilihan target pasar Segmentation, Targetting, Positioning dan bauran pemasaran. Saat ini, perusahaan belum melakukan pemilihan target pasar untuk produk yang dijualnya. Perusahaan melakukan pemasaran dengan cara pelanggan datang langsung atau memesan langsung kepada perusahaan. Pemasaran produk kepada konsumen hanya dilakukan oleh distributor dan agen tanpa menentukan target pasar yang akan dimasuki perusahaan untuk produk olahan ikan. 79  Perusahaan belum mempunyai cold storage Saat ini, perusahaan hanya memiliki satu unit freezer dan belum mempunyai cold storage untuk menyimpan produknya sehingga bisa menjadi kelemahan perusahaan dalam menjaga mutu dan proses distribusi produk kepada distributor dan agen karena semua produk olahan yang diproduksi oleh Ragajaya Mandiri harus disimpan dalam suhu beku agar sesuai masa expired selama 6 - 8 bulan. Jika disimpan di dalam lemari es bukan freezer beku hanya tahan 30 hari. Sedangkan dalam suhu ruangan tanpa pendingin produk Ragajaya Mandiri dalam waktu 24 jam rasanya sudah berubah dan produk olahan ikan paling lama tahan sekitar dua hari. Sehingga jalur distribusi produk Ragajaya Mandiri harus memerlukan waktu kurang dari 24 jam agar mutu produk bisa terjamin kualitasnya.  Tingkat keluar masuk karyawan tinggi Karyawan yang bekerja berjumlah 15 orang dengan status karyawan tidak tetap yang terdiri dari perempuan dan berasal dari daerah sekitar perusahaan. Karyawan bisa bebas keluar masuk perusahaan karena sistem perekrutan karyawan dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Tingginya tingkat keluar masuk karyawan bisa menjadi kelemahan bagi perusahaan yang berakibat pada kegiatan operasional perusahaan salah satunya kegiatan penjualan produk.

7.1.2. Identifikasi Peluang dan Ancaman