32
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Salah satu bahan makanan yang baik untuk dikonsumsi karena nilai gizi yang terkandung di dalamnya adalah ikan. Perkembangan teknologi menyebabkan
pengolahan hasil perikanan semakin berkembang, tidak hanya sebatas proses pengolahan saja, tetapi sudah disesuaikan dengan keinginan dan selera konsumen.
Salah satunya dengan diversifikasi pengolahan ikan yang menghasilkan berbagai produk olahan ikan siap saji seperti bakso ikan, lumpia ikan, karage ikan, ekkado,
nugget, otak-otak dan kaki naga. Pola konsumsi masyarakat modern saat ini semakin menyadari pentingnya mengkonsumsi makanan yang bergizi yaitu
dengan mengkonsumsi makanan praktis siap saji namun memiliki nilai gizi yang baik.
Salah satu perusahaan yang bergerak pada usaha pengolahan ikan bernilai tambah dalam bentuk olahan modern adalah Ragajaya Mandiri. Saat ini, Ragajaya
Mandiri belum melakukan upaya pemasaran yang aktif. Pelanggan datang langsung atau memesan langsung kepada perusahaan. Pemasaran kepada
konsumen hanya dilakukan oleh distributor dan agen, sehingga penjualan produk Ragajaya Mandiri cenderung menurun. Lingkungan eksternal yang selalu berubah
yaitu persaingan dalam industri akan mempengaruhi kegiatan dan kondisi internal perusahaan tersebut. Melihat kondisi tersebut maka Ragajaya Mandiri
memerlukan rancangan strategi pemasaran yang tepat yaitu strategi yang mampu memanfaatkan kekuatan dan mengatasi kelemahan serta menghadapi peluang dan
mengatasi ancaman. Proses formulasi strategi dilakukan dengan tiga tahap, tahap pertama yaitu
tahap input dengan menganalisis lingkungan perusahaan yang terdiri dari lingkungan internal dan eksternal. Setelah itu diidentifikasi faktor-faktor strategis
internal dan eksternal perusahaan yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan. Langkah selanjutnya yaitu pembobotan dan peratingan
faktor strategis melalui matriks IFE dan matriks EFE.
33 Tahap pencocokan dilakukan dengan menggunakan matriks IE dan
matriks SWOT. Setelah diperoleh skor pada matriks IFE dan matriks EFE, total skor kedua matriks tersebut dipetakan ke dalam matriks IE untuk mengetahui
posisi perusahaan dalam industrinya, sehingga akan diterapkan strategi yang sesuai untuk perusahaan. Selanjutnya dengan menggunakan matriks SWOT,
faktor-faktor strategis internal dan eksternal perusahaan yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dianalisis untuk mendapatkan alternatif strategi
pemasaran. Tahap terakhir yaitu tahap keputusan dengan menggunakan matriks QSP.
QSPM disusun dengan menggunakan input dari tahap masukan input dan tahap pencocokan kemudian setelah itu ditentukan nilai daya tarik dari setiap alternatif
strategi. Setelah diperoleh nilai daya tarik, nilai tersebut dijumlahkan dan nilai yang memiliki total nilai daya tarik paling tinggi merupakan strategi pemasaran
yang terbaik bagi perusahaan. Secara lebih lengkap, kerangka pemikiran operasional ditunjukkan pada Gambar 4.
34
Persaingan usaha Pemasaran secara pasif
Matriks IFE Matriks EFE
Perkembangan teknologi Perubahan pola konsumsi masyarakat modern
Analisis Lingkungan Internal
Manajemen
Pemasaran
Keuangan
Produksi dan Operasi
Sumberdaya Manusia
Penelitian dan Pengembangan Analisis Lingkungan Eksternal
1. Lingkungan Jauh
Politik
Ekonomi
Sosial
Teknologi
2. Lingkungan Industri
Persaingan Antara Perusahaan Sejenis
Pendatang Baru
Produk Substitusi
Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
Kekuatan Tawar Menawar Pembeli
Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Identifikasi Peluang dan Ancaman
RAGAJAYA MANDIRI Visi, Misi, dan Tujuan
perusahaan Analisis Lingkungan perusahaan
Gambar 4
.
Kerangka Pemikiran Operasional
Keputusan Prioritas Strategi Matriks QSP
Rekomendasi Strategi Pemasaran
Perumusan Alternatif Strategi Matriks SWOT
Posisi perusahaan Matriks IE
IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian