Lingkungan Industri Analisis Lingkungan Eksternal

72 Perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi seperti telepon dan media internet akan mempermudah promosi dan komunikasi antara pelaku usaha dengan pelanggan atau dengan pemasok ketika melakukan pemesanan produk. Perkembangan teknologi di bidang transportasi, seperti jasa pengiriman akan mempercepat pendistribusian dari produsen ke konsumen sehingga akan memperlancar proses pemasaran produk. Dalam mendukung pemasaran produk, Ragajaya Mandiri telah memiliki fasilitas berupa telepon dan mobil yang digunakan pengangkutan bahan baku dari pemasok. Ragajaya Mandiri memanfaatkan jasa pengiriman untuk pendistribusian produk ke agen yang ada di Jawa Tengah, dan Jombang.

6.2.2. Lingkungan Industri

Lingkungan industri merupakan lingkungan yang berada di sekitar usaha yang memiliki pengaruh langsung terhadap operasional usaha. Faktor lingkungan industri memberi pengaruh yang lebih besar daripada lingkungan jauh. Lingkungan industri terdiri dari lima kekuatan Porter, yaitu persaingan antar perusahaan sejenis, ancaman pendatang baru, produk substitusi, kekuatan tawar- menawar pemasok, dan kekuatan tawar-menawar pembelikonsumen. 1. Persaingan antar Perusahaan Sejenis Persaingan yang terjadi dalam industri pengolahan ikan cukup kompetitif. Secara umum, persaingan yang terjadi dalam industri pengolahan ikan adalah persaingan pangsa pasar, kualitas produk, dan harga jual produk. Persaingan pangsa pasar terjadi jika jumlah pelaku usaha pengolahan ikan yang beroperasi semakin banyak sehingga para pelaku usaha harus menentukan daerah atau pasar mana yang dapat dimasuki untuk memasarkan produknya. Persaingan kualitas produk terjadi karena setiap pelaku usaha ingin produk yang dijualnya diterima oleh konsumen sehingga harus mampu melihat selera konsumen baik melalui kualitas rasa, variasi bentuk, maupun variasi ukuran. Selain itu, dalam industri pengolahan ikan terdapat persaingan harga jual produk. Pesaing usaha pengolahan ikan tidak hanya perusahaan skala menengah, dan kecil tetapi juga skala besar dengan modal besar, kapasitas besar, dan jaringan distribusi yang luas. Adapun beberapa perusahaan sejenis dengan Ragajaya Mandiri dapat dilihat pada Tabel 21. 73 Tabel 21 . Perusahaan Sejenis Dengan Ragajaya Mandiri No Nama Produk Perusahaan Lokasi 1 Bening Food Bening Jati Anugrah Bogor 2 Citra Mandiri Bogor 3 Samaky Bogor 4 PT. Frozen Food Pahala Bogor 5 Ocean King PT. Makanan Sehat Nusantara MSN Jakarta 6 Diva Food Ikan Sehat Nusantara Bekasi 7 Bakso Super 14 Bakso Super 14 Tangerang 8 Rumah Daging Olah ”Saudaraku” Bekasi 9 Fathan frozen food Jakarta 10 Pak celup PT Salimah Prima Cita Jakarta 11 Oryza Frozen Food Jakarta Sumber : Profil Perusahaan .http:olahanikan.indonetwork.co.id Diolah, 2011 2. Ancaman Pendatang Baru Masuknya pendatang baru dalam industri dapat meningkatkan intensitas persaingan antar perusahaan. Masuknya pendatang baru tergantung mudah tidaknya hambatan masuk dalam industri. Jika hambatan ini besar, ancaman masuknya pendatang baru akan rendah. Beberapa hambatan dalam memasuki suatu industri yaitu skala ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, biaya beralih pemasok, akses saluran distribusi, biaya tidak menguntungkan terlepas dari skala. a. Skala Ekonomis Pelaku usaha pada industri pengolahan ikan tidak hanya beroperasi pada skala besar, tetapi siapa saja dapat memulai usaha pengolahan ikan dari skala usaha kecil maupun skala rumah tangga dan dapat melakukan produksi sesuai dengan kemampuan kapasitas produksi yang dimiliki perusahaan. b. Diferensiasi Produk Produk olahan ikan yang dihasilkan dalam industri umumnya sama. Perbedaan yang terjadi antara perusahaan adalah pada kualitas rasa, variasi bentuk dan ukuran, harga jual produk, komposisi bahan baku serta pengemasan. 74 c. Kebutuhan Modal Kebutuhan modal yang digunakan untuk membuka usaha pengolahan ikan tidak begitu besar, untuk skala rumah tangga pelaku usaha minimal memiliki mesin giling ukuran kecil dan peralatan rumah tangga untuk proses produksi. d. Biaya Beralih Pemasok Biaya beralih pemasok yang harus dikeluarkan oleh pendatang baru cukup besar agar pelaku usaha yang telah ada pindah dari pemasok tetapnya. Biaya beralih pemasok dalam industri ini umumnya adalah biaya untuk menguji atau menerima sumber baru. Selain itu, pasokan bahan baku yang fluktuatif menyebabkan pendatang baru akan kesulitan dalam memaksa perusahaan pengolahan yang telah ada agar beralih dari pemasok lama. e. Akses ke Saluran Distribusi Pendatang baru pada industri pengolahan ikan memiliki peluang untuk memasuki saluran distribusi yang telah dikuasai oleh perusahaan yang telah ada, yaitu dengan memproduksi produk yang sama atau lebih baik namun dengan harga yang relatif lebih murah. f. Biaya tidak Menguntungkan terlepas dari Skala Perusahaan yang telah lama dan besar umumnya memiliki keunggulan bersaing yang tidak dimiliki oleh perusahaan pendatang baru yang akan masuk ke industri pengolahan ikan, misalnya dalam hal pengalaman, teknologi, penguasaan terhadap sumberdaya produksi, dan lokasi yang menguntungkan. Tetapi proses pengolahan ikan relatif mudah dipelajari dan mudah untuk mendapatkan teknologi pengolahannya. Hal tersebut memberikan kemudahan bagi para pendatang baru untuk memasuki industri ini. 3. Ancaman Produk Substitusi Keberadaan produk substitusi dapat menjadi ancaman bagi suatu perusahaan jika produk substitusi tersebut mempunyai harga yang lebih murah namun memiliki kualitas yang sama dengan produk yang ditawarkan perusahaan. Pada umumnya faktor harga jual dan mutu produk sering digunakan oleh pelaku usaha sebagai alat dalam menghadapi keberadaan produk substitusi. 75 Produk yang dapat digolongkan menjadi produk substitusi pada produk olahan ikan adalah bakso sapi, nugget ayam, sosis sapi, sosis ayam, dan produk olahan lainnya yang menggunakan daging sapi dan ayam. Meskipun keberadaan produk substitusi ini tinggi, tetapi keputusan pembelian tetap berada di tangan konsumen yang memiliki kebebasan untuk memilih sesuai dengan seleranya. 4. Kekuatan Tawar Menawar Pemasok Kekuatan tawar-menawar pemasok mempengaruhi intensitas persaingan dalam suatu industri, yaitu ketika biaya untuk mengganti bahan baku sangat mahal atau hanya ada sedikit barang substitusi yang cukup bagus. Keberadaan pemasok bahan baku seperti kakap, udang, mata goyang, dan kuniran memiliki peranan yang sangat penting terhadap keberlangsungan proses produksi. Kekuatan tawar menawar pemasok dalam industri ini relatif kecil, hal ini karena jumlah pemasok ikan kakap dan udang cukup banyak dan pemasok mata goyang dan kuniran pun berasal dari banyak nelayan. Berdasarkan hal tersebut, maka kekuatan tawar- menawar pemasok dapat dikatakan tidak terlalu kuat, karena perusahaan tidak terlalu sulit untuk berganti dari satu pemasok ke pemasok lainnya. 5. Kekuatan Tawar Menawar Pembeli Kekuatan tawar-menawar pembeli atau konsumen dikatakan cukup kuat, ketika konsumen besar jumlahnya, konsumen membeli dalam jumlah besar, dan produk yang dibeli adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi. Untuk kekuatan tawar menawar dapat dikatakan memiliki kekuatan tawar-menawar yang cukup kuat karena pembeli memiliki alternatif pilihan yang sangat beragam sehingga pembeli dapat memilih produk mana yang terbaik dengan harga yang relatif murah. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah perusahaan sejenis, dimana masing-masing perusahaan menawarkan produk yang semakin banyak jenisnya termasuk dari harga jual produk. Selain itu, pembeli juga menghadapi biaya peralihan yang relatif kecil karena pembeli dapat dengan mudahnya berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan yang lain untuk memperoleh produk olahan ikan. VII FORMULASI STRATEGI PEMASARAN

7.1. Tahap Input