Jerami Padi Nilai Ekonomis Tanaman Padi

84 Hasil penghitungan Tabel 5.27 menunjukkan bahwa nilai elasitisitas peubah produktivitas padi yaitu 1.23. Interpretasinya yaitu setiap terjadi perubahan 1 pada produktivitas padi maka akan menyebabkan perubahan sebesar 1.23 pada total PDRB tahun berikutnya i+1. Perubahan produktivitas padi pengaruhnya cukup besar terhadap total PDRB Kabupaten Indramayu. Nilai elastisitas yang lebih dari 1 E 1 menunjukkan tingkat pengaruh perubahan produktivitas padi terhadap perubahan total PDRB bersifat elastis sensitif. Nilai elastisitas peubah indeks harga gabah sebesar 0.21. Hal ini berarti setiap perubahan sebesar 1 pada indeks harga gabah akan menyebabkan perubahan total PDRB sebesar 0.21 pada tahun berikutnya i+1. Nilai elastisitas kurang dari 1 E 1 menunjukkan tingkat pengaruh perubahan indeks harga gabah terhadap total PDRB Kabupaten Indramayu bersifat in-elastis. Sedangkan nilai elastisitas peubah share sektor pertambangan dan penggalian yaitu 0.22. Artinya setiap perubahan 1 pada peubah share sektor pertambangan dan penggalian akan menyebabkan perubahan sebesar 0.22 pada total PDRB Kabupaten Indramayu tahun berikutnya i+1. Tetapi berdasarkan uji statistik menunjukkan bahwa pengaruh share sektor pertambangan dan penggalian terhadap total PDRB pengaruhnya tidak signifikan pada derajat kepercayaan 90 α = 10. Proses penghitungan nilai elastisitas masing-masing peubah bebas dapat dilihat pada Lampiran 9. Berdasarkan nilai elastisitas dari masing-masing peubah bebas menunjukkan bahwa peubah yang pengaruhnya paling besar terhadap kinerja perekonomian Kabupaten Indramayu yang diukur melalui tingkat PDRB secara berturut-turut yaitu peubah produtivitas padi, indeks harga gabah dan share sektor pertambangan dan penggalian.

5.9 Nilai Ekonomis Tanaman Padi

Padi merupakan tamanan yang seluruh bagiannya bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomis, selain hasil produk utama berupa gabah beras yang merupakan bahan makanan pokok penduduk Indonesia, masih terdapat produk ikutan lainnya byproduct yaitu berupa: jerami, sekam dan dedak sisa penggilingan gabah. Ketiga produk ikutan tersebut jika dimanfaatkan dengan baik dapat bernilai ekonomis tinggi dan merupakan penghasilan tambahan bagi petani padi maupaun nilai tambah bagi pendapatan daerah bersangkutan.

5.9.1 Jerami Padi

Di Indonesia, sebagian besar petani menganggap jerami padi tidak memiliki nilai ekonomis dan belum memperlakukan jerami sebagai bagain integral dari usaha tani padi. Petani membiarkan siapa saja untuk mengambil jerami dari lahan sawahnya. Di beberapa daerah, petani bahkan senang bila sawahnya bebas dari jerami. Pada sistem usaha tani yang intensif, jerami sering dianggap sebagai sisa tanaman yang mengganggu pengolahan tanah dan penanaman padi. Oleh karena itu, 75 - 80 petani membakar jerami di lahan sawah beberapa hari setelah padi dipanen. Sebagian petani memotong jerami dan menimbunnya di pinggir petakan sawah, kemudian membakarnya. Sebagaimana diketahui, membakar jerami menimbulkan banyak kerugian, terutama merusak lingkungan dan keseimbangan 85 hayati. Padahal jerami padi bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku industri kertas, bahan pakan hewan ternak, bahan pembuat kompos, bahan substrat jamur atau sebagai bahan pembakar bata. Jumlah jerami padi memang cukup banyak, bergantung pada luas pertanaman dan jenis varietas yang ditanam. Nisbah gabahjerami grain straw ratio untuk varietas IR26, IR34, IR64, Ciherang dan Fatmawati yang ditaman pada musim hujan yaitu: 0.8; 0.7; 1.1; 1.1 dan 1.1. Perbandingan antara bobot gabah yang dipanen dengan jerami pada saat panen padi umumnya 2:3 Balitbangtan 2007. Jika produksi gabah nasional sebesar 69 juta ton pada tahun 2012 BPS 2013, berarti terdapat 103.5 juta ton jerami pada tahun tersebut. Dari satu hektar lahan sawah dihasilkan 5 sampai 8 ton jerami, bergantung pada varietas yang ditanam dan tingkat kesuburan tanaman. Pada hamparan 100 ha pertanaman padi yang panennya bersamaan berarti dihasilkan 500-800 ton jerami. Penimbunan jerami pada petakan sawah memerlukan areal 5-7 dari total luas petakan. Jika tidak ditangani dengan bijak maka jerami akan menjadi barang yang tidak bermanfaat bahkan mengganggu proses budidaya padi. Kabupaten Indramayu merupakan penghasil padi terbesar di Propinsi Jawa Barat. Pada tahun 2011 produksi padi mencapai 1.40 juta ton dengan luas panen 230 965 ha BPS 2012. Dengan nilai nisbah gabahjerami 2:3, berarti jerami yang dihasilkan di Kabupaten Indramayu sebanyak 2.10 juta ton. Menurut hasil penelitian Nuraini 2009 dan Suryani 2010, dari 1 ton jerami padi jika diolah menjadi pupuk kompos akan diperoleh 0.50 ton sampai 0.67 ton kompos. Dengan demikian jerami padi di Kabupaten Indramayu jika dimanfaatkan sebagai bahan pembuat kompos akan menghasilkan kompos sebanyak 1.05 juta ton. Jika diasumsikan harga pupuk kompos Rp 500 per kilogram dan biaya pembuatan kompos sebesar Rp 100 per kilogram, maka potensi pendapatan yang bisa diperoleh pada tahun 2011 dari penjualan pupuk kompos sebesar Rp 420 miliar, jumlah yang cukup besar jika jerami padi bisa dimanfaatkan dengan baik. Seandainya jerami dijual utuh dalam bentuk jerami, baik sebagai campuran bahan pakan ternak ataupun sebagai bahan pembuat pupuk kompos, maka harga jerami bisa mencapai Rp 5 000 per ton, dengan demikian pendapatan dari penjualan jerami di seluruh Kabupaten Indramayu pada tahun 2011 sebesar Rp 10.5 miliar. Penggunaan pupuk kompos pada budidaya tanaman on farm sangat bermanfaat sekali selain sebagai sumber unsur hara baik makro maupun mikro, kompos juga dapat memperbaiki sifat fisik dan biologis tanah. Kandungan beberapa unsur hara untuk 1 ton kompos jerami padi adalah: unsur makro Nitrogen N 2.11 , Fosfor P 2 O 5 0.64, Kalium K 2 O 7.70, Kalsium Ca 4.20,serta unsur mikro Magnesium Mg 0.50, Cu 20 ppm, Mn 684 ppm dan Zn 144 ppm Suryani 2010. Dengan diperkenalkannya berbagai konsep pertanian ramah lingkungan seperti pertanian organik, SRI System of Rice Intensification, PTT pengelolaan tanaman terpadu dan agroekoteknologi, sudah selayaknya jerami di daur ulang di tempat asalnya in situ, sehingga terjadi sistem pertanian padi nirlimbah zero waste rice production system. Manfaat jerami perlu digali dan dikembangkan menjadi barang berharga, mengingat potensinya yang sangat besar dan tidak akan habis-habisnya. 86

5.9.2 Sekam dan Dedak