71 Tabel 5.16  Sepuluh sektor terbesar berdasarkan nilai income multiplier di Indonesia
tahun 2008 sektor padi dan industri penggilingan padi digabung Urutan
Kode Sektor
Nilai Pengganda Output
1 62
Pemerintahan umum dan pertahanan 1.790694
2 63
Jasa sosial kemasyarakatan 1.416027
3 7
Karet 1.043578
4 54
Angkutan kereta api 0.995778
5 20
Unggas dan hasil-hasilnya 0.812934
6 64
Jasa lainnya 0.765371
7 26
Penambangan dan penggalian lainnya 0.756534
8 13
Teh 0.746912
9 58
Jasa penunjang angkutan 0.726397
10 8
Tebu 0.705004
... ...
... ...
49 1
Padi dan Industri penggilingan padi 0.335787
Rata-rata 0.506046
5.7  Peran Padi dalam Perekonomian Jawa Barat
Berdasarkan data dan struktur permintaan dan penawaran pada setiap sektor dalam  Tabel  I-O  Jawa  Barat  tahun  2003.  Output  yang  dihasilkan  oleh  sektor
komoditas padi pada tahun 2003 mencapai Rp 14 121 817 juta atau memberikan andil  sebesar  2.36  dari  seluruh  output  yang  diciptakan  di  wilayah  Jawa  Barat
dan  menduduki  urutan  ke-12  dari  klasifikasi  86  sektor.  Jumlah  permintaan penawaran sektor padi sebesar Rp 14 131 396 juta, digunakan untuk memenuhi
konsumsi  domestik  permintaan  antara  oleh  sektor  produksi  sebesar  Rp  12  209 068 juta 86.40, digunakan sebagai permintaan akhir domestik Rp 344 252 juta
2.43  dan  untuk  ekspor  sebesar  Rp  1  578  076  juta  11.17.  Jika  dilihat  dari struktur  penawaran  dan  permintaan,  jumlah  permintaan  lebih  besar  dari  jumlah
output  yang  dihasilkan  sehingga  untuk  memenuhi  permintaan  tersebut  sisanya diperoleh dari impor sebesar Rp 9 578 juta 0.07.
Permintaan antara yang terbesar terhadap sektor padi di Jawa Barat yaitu: a sektor  beras  sebesar  Rp  11  504  290  juta  atau  sebesar  94.23  terhadap  total
permintaan sektor padi, b sektor padi sebesar Rp 619 777 juta atau sebesar 5.08 dan c sektor industri kertas, barang dari kertas dan sejenisnya sebesar Rp 47 090
juta  atau  sebesar  0.38.  Jika  dilihat  dari  nilai  tambah  bruto,  sektor  padi  mampu menciptakan  nilai  tambah  bruto  sebesar  Rp  12  639  352  juta  atau  memberikan
kontribusi  terhadap  keseluruhan  nilai  tambah  bruto  PDB  Jawa  Barat  sebesar 4.01 dan menduduki urutan ke-5 dari klasifikasi 86 sektor.
Berdasarkan  analisis  Tabel  I-O,  dapat  diketahui  tingkat  keterkaitan  antar sektor-sektor perekonomian di Propinsi Jawa Barat. Pada tahun 2003 sektor padi
memiliki  indeks  daya  penyebaran  backward  linkage  sebesar  0.765259.  Hal  ini menunjukkan  bahwa  kenaikan  1  output  sektor  padi  akan  menyebabkan  naiknya
output sektor-sektor lain termasuk sektornya sendiri secara keseluruhan sebesar 0.765259  unit.  Sedangkan  indeks  derajat  kepekaannya  forward  linkage  sebesar
1.357056, artinya bahwa setiap kenaikan permintaan akhir 1 unit pada sektor padi
72 akan menyebabkan kenaikan output pada sektor-sektor lain sebesar 1.357056 unit.
Secara  lengkap  indeks  daya  penyebaran  dan  derajat  kepekaan  dari  86  sektor perekonomian di Indonesai disajikan pada Lampiran 7.
Sektor padi mempunyai indeks daya penyebaran yang rendah α
j
1  dan indeks  derajat  kepekaan  yang  tinggi  β
i
1  ini  menunjukkkan  sekor  padi tegolong dalam kelompok II berdasarkan nilai DP dan DK-nya ditunjukkan oleh
nomor 1 pada Gambar 5.13. Artinya sektor padi memiliki daya dorong ke depan yang cukup kuat  untuk  meningkatkan pertumbuhan output sektor lain ketimbang
pengaruhnya  terhadap  sektor-sektor  penyedia  bahan  baku  dalam  proses produksinya.  Oleh  karena  itu,  sektor  padi  merupakan  sektor  yang  memiliki
potensi  yang  cukup  besar  untuk  dikembangkan  dan  berpengaruh  terhadap perekonomian Jawa Barat.
1 2
345 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25
26 27
28 29
30 31
32
33 34
35 36
37 38
39 40
41 42
43 44
45
46 47
48 49
50 51
52 53
54 55
56 57
58 59
60 61
62 63
64 65
66 66
67 68
69 70
71 72
73 74
75
76 77
78 79
80 81
82 83
84 85
86 0.5
1 1.5
2 2.5
3 3.5
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1
1.1 1.2
1.3 1.4
1.5 1.6
1.7 In
d e
k s
De ra
ja t
K e
p e
k a
a n
Indeks Daya Penyebaran
Sumber: BPS Jabar 2003 diolah Keterangan:  Angka dalam  gambar  menunjukkan  sektor-sektor produksi selengkapnya  dapat
dilihat pada Lampiran 7
Gambar 5.13  Sebaran sektor-sektor perekonomian di Jawa Barat tahun 2003 Nilai  pengganda  output  output  multiplier  sektor  padi  di  Jawa  Barat
berdasarkan  analisis  Tabel  I-O  tahun  2003  sebesar  1.137519  yang  berada  di bawah  rata-rata  pengganda  output  seluruh  sektor  sebesar  1.486449.  Nilai
pengganda  output  sebesar  1.137519,  artinya  jika  terdapat  permintaan  akhir  atas sektor  padi  sebesar  1  juta  rupiah,  maka  produksi  daerah  total  akan  meningkat
senilai  1.137519  juta  rupiah.  Menurut  nilai  pengganda  output,  sektor  padi menduduki  posisi  ke-71  berdasarkan  klasifikasi  86  sektor  di  Jawa  Barat.  Nilai
pengganda output merupakan nilai yang menunjukkan seberapa besar peningkatan output  total  seluruh  sektor  jika  terdapat  permintaan  akhir  pada  sektor  tertentu
senilai 1 unit. Data selengkapnya tersaji pada Tabel 5.17.
Kel. I Kel. II
Kel. III Kel. IV
73 Tabel  5.17    Sepuluh  sektor  terbesar  berdasarkan  nilai  pengganda  output  output
multiplier di Propinsi Jawa Barat tahun 2003 Urutan
Kode Sektor
Nilai Pengganda
Output 1
55 Industri mesin dan peralatan termasuk
perlengkapannya 2.507811
2 40
Industri Kertas, barang dari kertas dan sejenisnya
2.223872 3
57 Industri kendaraan bermotor, karoseri dan
perlengkapannya 2.197341
4 37
Industri alas kaki 2.115365
5 35
Industri pakaian jadi, kecuali untuk alas kaki 2.112516
6 64
Bangunan 2.057216
7 58
Industri alat angkutan lainnya dan jasa perbaikannya
2.030718 8
59 Industri peralatan professional, ilmu
pengetahuan,  pengukur dan pengatur 1.991415
9 56
Industri mesin lainnya dan perlengkapannya 1.966303
10 47
Industri barang-barang dari plastik kecuali furniture
1.929257 ...
... ...
... 12
29 Beras
1.913421 ...
... ...
... 71
1 Padi
1.137519
Rata-rata 1.486449
Guna melihat pengaruh padi terhadap peningkatan pendapatan rumah tangga penduduk  bisa  dilihat  melalui  nilai  pengganda  pendapatan  income  multiplier
sektor  padi.  Hasil  analisis  menujukkan  bahwa  sektor  padi  memiliki  nilai pengganda  pendapatan  sebesar  0.162678  yang  berada  di  bawah  rata-rata
pembentukan  pedapatan  masyarakat  secara  keseluruhan  sebesar  0.277269.  Nilai pengganda  pendapatan  sebesar  0.162678,  artinya  jika  terdapat  permintaan  akhir
atas  sektor  padi  sebesar  1  unit  maka  pendapatan  petani  akan  meningkat  sebesar 0.162678  unit.  Menurut  nilai  pengganda  pendapatan,  sektor  padi  menduduki
posisi  ke-70  berdasarkan  klasifikasi  86  sektor  di  Propinsi  Jawa  Barat.  Data selengkapnya tersaji pada Tabel 5.18.
Permintaan antara terbesar dari sektor padi di Jawa Barat yaitu sektor beras penggilingan padi sebesar 94.23 dari seluruh permintaan terhadap sektor padi.
Berdasarkan  analisis  tabel  I-O  Jawa  Barat  tahun  2003  dengan  sektor  padi digabung  dengan  sektor  beras  penggilingan  padi,  output  sektor  gabungan
tersebut  padi  dan  beras  memberikan  kontribusi  sebesar  4.91  terhadap  output total  seluruh  sektor  perekonomian  yang  dihasilkan  di  Jawa  Barat,  serta
memberikan  kontribusi  terhadap  nilai  tambah  bruto  sebesar  4.71  dari  seluruh nilai tambah yang tercipta di Jawa Barat.
74 Tabel  5.18    Sepuluh  sektor  terbesar  berdasarkan  nilai  pengganda  pedapatan
income multiplier di Propinsi Jawa Barat tahun 2003 Urutan
Kode Sektor
Nilai Pengganda
Output 1
78 Jasa Pemerintahan Umum
0.948534 2
79 Jasa Pendidikan Pemerintah
0.935497 3
80 Jasa Kesehatan Pemerintah
0.708095 4
81 Jasa Pendidikan Swasta
0.636571 5
83 Jasa kemasyarakatan Lainnya
0.555483 6
10 Karet
0.514575 7
16 Tembakau
0.448792 8
68 Jasa Angkutan Rel
0.446067 9
20 Unggas dan hasil-hasilnya
0.408264 10
15 Tebu
0.402991 ...
... ...
... 70
1 Padi
0.162678
... ...
... ...
83 29
Beras 0.095915
Rata-rata 0.277269
Hasil  analisis  tabel  I-O  Indonesia  tahun  2008  atas  dasar  harga  produsen dengan  penggabungan  sektor  padi  dan  sektor  beras  penggilingan  padi
menunjukkan  bahwa  sektor  gabungan  tersebut  memiliki  indeks  daya  penyebaran backward  linkage  sebesar  1.228365  dan  indeks  derajat  kepekan  forward
linkage sebesar 1.487767. Berdasarkan nilai DP dan DK sektor tersebut termasuk dalam kelompok I sektor unggulan di Jawa Barat yaitu sektor yang memberikan
efek multiplier yang cukup besar DP, DK1 terhadap perekonomian Jawa Barat. Penyebaran sektor-sektor perekonomian Jawa Barat tahun 2003 berdasarkan nilai
DP  dan  DK  setelah  sektor  padi  dan  sektor  beras  penggilingan  padi  digabung dapat  dilihat  pada  Gambar  5.14,  sektor  gabungan  antara  padi  dan  beras
ditunjukkan dengan no 1.
Nilai pengganda output output multiplier sektor padi dan beras gabungan sebesar  1.829755  menempati  urutan  ke-16  dari  klasifikasi  85  sektor.  Nilai
pengganda  output  sebesar  1.829755  mengandung  arti  bahwa  setiap  peningkatan permintaan akhir sektor tersebut sebesar 1 unit akan meningkatkan output semua
sektor  perekonomian  secara  keseluruhan  sebesar  1.829755  unit.  Sedangkan  nilai pengganda  pendapatan  income  multiplier  sebesar  0.173383  dan  menempati
urutan  ke-68.  Nilai  pengganda  pendapatan  sebesar  0.173383  mengandung  arti bahwa  setiap  peningkatan  permintaan  akhir  sektor  tersebut  sebesar  1  unit  akan
meningkatkan pendapatan tenaga kerja sektor tersebut sebesar 0.173383 unit. Data selengkapnya tersaji pada Tabel 5.19 dan Tabel 5.20.
75
Sumber: BPS Jabar 2003 diolah Keterangan: Angka dalam gambar menunjukkan sektor-sektor produksi
Gambar 5.14  Sebaran sektor-sektor perekonomian di Jawa Barat tahun 2003 sektor padi dan beras digabung
Tabel 5.19  Sepuluh sektor terbesar berdasarkan nilai output multiplier di Propinsi Jawa Barat tahun 2003 sektor padi dan beras digabung
Urutan Kode
Sektor Nilai
Pengganda Output
1 54
Industri mesin dan peralatan termasuk perlengkapannya
2.507815 2
39 Industri Kertas, barang dari kertas dan
sejenisnya 2.228456
3 56
Industri kendaraan bermotor, karoseri dan perlengkapannya
2.197328 4
36 Industri alas kaki
2.115390 5
34 Industri pakaian jadi, kecuali untuk alas
kaki 2.112526
6 63
Bangunan 2.057246
7 57
Industri alat angkutan lainnya dan jasa perbaikannya
2.030704 8
58 Industri peralatan professional, ilmu
pengetahuan,  pengukur dan pengatur 1.991410
9 55
Industri mesin lainnya dan perlengkapannya 1.966353
10 46
Industri barang-barang dari plastik 1.929334
... ...
... ...
16 1
Padi  Beras 1.829755
Rata-rata 1.489586
1
2 3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
25
26 27
28 29
30 31
32 33
34 35
36 37
38 39
40 41
42 43
44
45 46
47 48
49 50
51 52
53 54
55 56
57 58
59 60
61 62
63 64
65 66
66 67
68 69
70 71
72 73
74
75 76
77 78
79 80
81 82
83 84
85 0.5
1 1.5
2 2.5
3 3.5
0.5 0.6
0.7 0.8
0.9 1
1.1 1.2
1.3 1.4
1.5 1.6
1.7 In
d e
ks De
ra ja
t Ke
p e
ka an
Indeks Daya Penyebaran Kel. I
Kel. II
Kel. III Kel. IV
76 Tabel  5.20    Sepuluh  sektor  terbesar  berdasarkan  nilai  income  multiplier  di
Propinsi Jawa Barat tahun 2003 sektor padi dan beras digabung Urutan
Kode Sektor
Nilai Pengganda Output
1 77
Jasa Pemerintahan Umum 0.948467
2 78
Jasa Pendidikan Pemerintah 0.935595
3 79
Jasa Kesehatan Pemerintah 0.706807
4 80
Jasa Pendidikan Swasta 0.635687
5 82
Jasa kemasyarakatan Lainnya 0.554821
6 10
Karet 0.514575
7 16
Tembakau 0.448834
8 67
Jasa Angkutan Rel 0.446057
9 20
Unggas dan hasil-hasilnya 0.408236
10 15
Tebu 0.402992
... ...
... ...
68 1
Padi  Beras 0.173383
Rata-rata 0.279508
5.8  Peran Padi dalam Perekonomian Kabupaten Indramayu