Optimasi Pendapatan Petani Metode Analisis Data .1 Analisis Usaha Tani Padi Sawah

28

3.4.2 Optimasi Pendapatan Petani

Optimasi pendapatan petani padi sawah secara konvensional dan SRI dilakukan dengan pemilihan alternatif metode tanam padi sawah yang optimal dengan menggunakan pemrograman linear. Data dasar yang diperlukan baik diperoleh dari data sekunder maupun dari pengumpulan data primer di lokasi penelitian terdiri atas: a Variasi metodebudidaya padi yang didasarkan atas kondisi daerah untuk satu peride musim hujan atau musim kemarau. b Sumber daya berupa lahan dan tenaga kerja yang tersedia. c Kebutuhan tenaga kerja setiap kegiatan dari tiap jenis komoditas tanaman. d Perkiraan produksi, biaya dan harga produksi tiap jenis komoditas tanaman. Analisis optimasi dilakukan untuk mengetahui metode tanam padi sawah yang optimum dengan menggunakan berbagai variasi penerapan yang dilakukan oleh petani. Secara umum tujuan petani adalah memaksimumkan keuntungan usaha tani dengan kendala lahan, produktivitas, tenaga kerja, dan sumber daya air. Berdasarkan data di atas, model penentuan metode tanam padi sawah untuk musim hujan MH, musim kering 1 MKI dan musim kering kedua MKII yang dapat memaksimumkan pendapatan petani padi dengan asumsi faktor lainnya dianggap tetap ceteris paribus. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program komputer Quantitative Method for Windows dengan formulasi model diadopsi dari Wardhana 2009 dan Juanda et al. 2011 adalah sebagai sebagai berikut: Fungsi tujuan: memaksimumkan pendapatan Dengan kendala: Lahan : Produksi : Air : Tenaga kerja : Dimana: Z i = Keuntungan petani pada metode ke-i Rp X i = Luas lahan sawah yang digunakan pada metode ke-i ha L = Luas lahan sawah baku yang tersedia ha P i = Produksi yang dihasilkan pada budidaya padi dengan metode ke-i kgha a i = Kebutuhan air untuk metode ke-i m 3 ha A = Ketersediaan sumber daya air irigas ke-i m 3 t i = Kebutuhan tenaga kerja untuk budidaya padi metode ke-i HOKha TK = Ketersediaan tenaga kerja pertanian pada wilayah tersebut HOK J i = Produksi yang dijual dalam bentuk GKP pada metode ke-i kg G i = Produksi yang dijual dalam bentuk GKG pada metode ke-i kg K i = Produksi yang dijual dalam bentuk beras pada metode ke-i kg 29 Hj i = Harga GKP pada metode ke-i Rpkg Hg i = Harga GKG pada metode ke-i Rpkg Hk i = Harga beras pada metode ke-i Rpkg C i = Rata-rata biaya produksi dengan metode ke-i Rpha i = Metode budidaya padi. 1 = Metode SRI 1 tanam: tunggal, pupuk dan pestisida: organik, air: macak- macak 2 = Metode SRI 2 tanam: tunggal, pupuk: campuran, pestisida: anorganik, air: berselang 3 = Metode SRI 3 tanam: tunggal, pupuk dan pestisida: organik, air: kontinyu 4 = Metode SRI 4 tanam: ganda, pupuk dan pestisida: organik, air: kontinyu 5 = Metode konvensional tanam: ganda, pupuk dan pestisida: anorganik, air: kontinyu Skenario yang akan digunakan per musim tanam MT yaitu : 1. Seluruh areal tanam digunakan untuk metode SRI dan konvensional 2. Seluruh areal tanam digunakan untuk metode konvensional. Spesifikasi model untuk masing-masing skenario, yaitu : 1. Seluruh areal tanam digunakan untuk metode SRI dan konvensional Fungsi tujuan : Maks Dengan kendala : Lahan : Produksi SRI 1 : Produksi SRI 2 : Produksi SRI 3 : Produksi SRI 4 : Produksi Konvensional : Air : Tenaga kerja : 2. Seluruh areal tanam digunakan untuk metode konvensional Fungsi tujuan : Maks Dengan kendala : Lahan : Produksi Konvensional : Air : Tenaga kerja : 30

3.4.3 Analisis Pendapatan dan Distribusi Pendapatan Petani