18 Namun secara operasional mengingat survey pendapatan biasanya dilakukan
dengan  survey  berdasarkan  kelompok  pendapatan,  maka  formula  Indeks  Gini yang operasional adalah sebagai berikut Rustiadi et al. 2011:
Dimana: fP
i
=  frekuensi penduduk dalam kelas ke-i F
ci
=  frekuensi kumulatif total pendapatan pada kelas ke-i F
ci-1
=  frekuensi kumulatif total pendapatan pada kelas ke-i-t Nilai Indeks Gini berkisar antara 0 dan 1. Jika nilainya mendekati 0 berarti
distribusi  pendapatan  merata  dan  jika  nilanya  mendekati  1  berarti  distribusi pendapatan tidak merata atau terjadi ketimpangan pendapatan
2.5  Peran Sektor-Sektor Perekonomian dalam Perekonomian Suatu Wilayah
Kegiatan  ekonomi  dalam  suatu  sistem  perekonomian,  pada  dasarnya  dapat dikelompokan  dalam  tiga  bagian  masing-masing:  kegiatan  memproduksi  barang
dan jasa, kegiatan mengkonsumsi barang dan jasa, dan kegiatan investasi. Dalam kegiatan  ekonomi  yang  memproduksi  barang  dan  jasa  ini,  selanjutnya  akan
menimbulkan  suatu  pendapatan  sebagai  nilai  produksi  yang  dihasilkan,  dan pendapatan  tersebut  diterima  oleh  faktor-faktor  produksi  yang  dimiliki  oleh
berbagai  golongan  masyarakat.  Apabila  pendapatan  ini  dikaitkan  dengn  suatu negara  tertentu,  maka  pendapatan  tersebut  adalah  merupakan  penjumlahan
pendapatan  yang  diterima  dari  seluruh  sektor  perekonomian  sebagai  balas  jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di
dalam negara yang bersangkutan.
Pendapatan suatu negara digambarkan dalam produk domestik bruto PDB dan  sektor-sektor  perekonomian.  Sektor-sektor  perekonomian  merupakan  satu
kesatuan yang memberikan indikator tentang keadaan perekonomian suatu negara, baik  dilihat  dari  sumbangan  sektor  terhadap  pendapatan  maupun  struktur
perekonomian negara itu. Besarnya pendapatan suatu negara tergantung dari besar kecilnya  kemampuan  sektor-sektor  dalam  meningkatkan  produksinya  Apabila
sektor-sektor  tersebut  dapat  meningkatkan  produksinya,  berarti  balas  jasa  yang diterima  akan  meningkat  pula,  dan  peningkatan  ini  akan  mendorong
meningkatnya pendapatan.
Perubahan struktur ekonomi sebagai akibat perkembangan perekonomian ini telah  berlangsung  dan  telah  dialami  oleh  berbagai  negara,  baik  negara
berkembang maupun negara yang telah maju. Hal ini dapat dilihat pada perubahan yang terjadi dalam peranan sektor ekonominya terhadap pendapatan nasionalnya.
Pada  negara-negara  yang  telah  maju  sektor  industri  dan  jasa  telah  memberikan peranan  yang  lebih  besar  terhadap  pendapatan  nasionalnya,  demikian  terhadap
penyediaan  pekerjaan  penduduknya.  Sementara  itu,  negara-negara  yang  sedang berkembang,  sektor  pertanian  telah  memberikan  peranan  yang  terbesar,  baik
terhadap  pendapatan  nasionalnya  maupun  terhadap  penyediaan  pekerjaan penduduknya Mattola 1985.
19 Struktur  ekonomi  dan  tingkat  kemajuan  yang  dicapai  oleh  suatu  negara
maupun  daerah,  sangat  erat  kaitannya  dengan  sumbangan  dan  peranan  sektor ekonomi.  Oleh  karena  itu  perkembangan  peranan  sektor-sektor  tersebut  akan
menentukan  perkembangan  perekonomian  suatu  negara  ataupun  daerah. Sehubungan  sengan  pertumbuhan  ekonomi  dan  peningkatan  pendapatan  daerah,
Sadono  1976  yang  dikutip  oleh  Mattola  1985  melihat  pentingnya  analisis peran  sektor  dalam  pembangunan  daerah,  khususnya  dalam  efisiensi  kegiatan
ekonomi  dan  pemilihan  prioritas  proyek-proyek  pembangunan  daerah.  Untuk  itu pula,  maka  dalam  rangka  penetapan  kebijakaan  pembangunan,  khususnya
pembangunan  daerah  pada  negara  yang  sedang  berkembang  dirasa  perlu  untuk melihat  perkembangan  sektor  perekonomiannya  terutama  sektor  yang  dominan,
baik  terhadap  pendapatan  daerah  maupun  terhadap  pemberian  kesempatan  kerja penduduknya.
Aspek  ekonomi  adalah  salah  satu  aspek  terpenting  dalam  menentukan indikator  pembangunan  wilayah  di  antara  berbagai  indikator  ekonomi  lainnya.
Indikator mengenai pendapatan masyarakat di suatu wilayah merupakan indikator yang  terpenting.  Untuk  itu  diperlukan  pemahaman  mengenai  konsep-konsep  dan
cara mengukur pendapatan masyarakat di suatu wilayah.
Pendapatan  daerah  mencerminkan  pendapatan  yang  diperoleh  oleh pemerintah  daerah,  yang  bersumber  dari  Pendapatan  Asli  Daerah  PAD,  Dana
Perimbangan  Pembangunan,  Pinjaman  Daerah,  Hasil  Pengelolaan  Kekayaan Daerah  lainnya,  Hibah,  Dana  Darurat,  dan  lain-lain.  PAD  merupakan  penerimaan
yang  diperoleh  Pemerintah  Daerah  dari  sumber-sumber  di  dalam  wilayahnya sendiri yang dapat dipungut berdasarkan Peraturan Daerah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan  yang  berlaku.  PAD  yang  tinggi  belum  merupakan  jaminan tingginya  pendapatan  masyarakat  di  suatu  daerah  regional  income.  Namun  bisa
menjadi  sumber  daya  yang  sangat  penting  bagi  pemerintah  daerah  di  dalam pegembangan wilayah termasuk dalam peningkatan pendapatan masyarakatnya.
Menurut  Rustiadi  et  al.  2011,  pengeluaran  anggaran  pembangunan daerah  APBD  pada  dasarnya  sebagian  besar  merupakan  kegiatan-kegiatan
investasi  pembangunan,  maka  secara  logis  pengaruh  PAD  terhadap  peningkatan pendapatan wilayah memiliki lag waktu, sebagaimana fungsi berikut:
RI
t
= fPAD
t-n
Dimana: RI
t
:  pendapatan wilayah pada tahun ke-t PAD
t-n
:  besarnya PAD pada tahun beberapa tahun sebelumnya. Total  nilai  barang  dan  jasa  yang  dihasilkan  di  suatu  wilayah  yang  telah
dihilangkan  unsur-unsur  intermediate  cost-nya  dikenal  sebagai  produk  domestik regional bruto PDRB atau produk domestik bruto PDB. PDRB dapat dikatakan
sebagai  ukuran  produktivitas  wilayah  paling  umum  dan  paling  diterima  secara luas sebagai standar ukuran pembangunan dalam skala wilayah dan negara. PDRB
pada dasarnya merupakan total produksi kotor dari suatu wilayah, yakni total nilai tambah dari semua barang dan jasa yang diproduksi di suatu wilayah atau negara
dalam periode satu tahun.
20 Tingkat  PDRB  belum  menjamin  peningkatan  kesejahteraan  bagi  setiap
individu  dalam  masyarakat.  Bahkan  mungkin  sekali  yang  meningkat pendapatannya justru pada kelompok orang tertentu saja sedangkan yang lainnya
relatif  tetap  atau  menurun.  Peningkatan  PDRB  pada  kondisi  yang  demikian menimbulkan  kesenjangan  ekonomi  antara  kelompok  kaya  dengan  kelompok
miskin  yang  semakin  jauh.  Gejala  ini  sangat  membahayakan  karena  bisa menimbulkan  goncangan  sosial  dan  stabilitas  politik  menjadi  terganggu.  Dengan
demikian,  suatu  pengembangan  ekonomi  wilayah  harus  senantiasa  dibarengi dengan pengembangan distribusi pendapatan yang sehat.
2.6  Kontribusi Usaha Tani Padi Terhadap Struktur Pendapatan Rumah Tangga Petani