39 - Sasaran
: Kesejahteraan petani dan Diversifikasi usaha tani
- Lokasi :
Wilayah utara Indramayu meliputi Kecamatan Krangkeng, Karangampel, Juntinyuat, Balongan,
Indramayu, Sindang, Pasekan, Cantigi, Arahan, Lohbener, Losarang, Kandanghaur, Patrol dan
Sukra
- Pusat Pertumbuhan :
Karangampel, Lohbener dan Patrol 3. Kawasan C, Kawasan konsentrasi selatan Indramayu 20 041 ha
- Komoditi Unggulan :
Mangga, Cabe merah, Kedelai, Jagung dan ber- bagai komoditi perkebunan
- Intensitas Tanam :
1-2 x Sayuranpalawija dan 1 x padi - Fasilitas pendukung
: Pompanisasi air permukaan dan air tanah, situ,
embung perbaikan jaringan irigasi dan sungai pembuang
- Kegiatan Utama :
Pengembangan diversifikasi dan kemitraan usaha - Sasaran
: Kesejahteraan petani dan Diversifikasi usaha tani
- Lokasi :
Wilayah selatan Indramayu meliputi Kecamatan Gantar, Haurgeulis, sebagian Gabus Wetan, Kroya,
Terisi, Cikedung dan Lelea selatan serta Tukdana
- Pusat Pertumbuhan :
Haurgeulis, Kroya dan Tukdana
4.4 Sumber Daya Air dan Irigasi
Kabupaaten Indramayu berdasarkan kondisi geografis dan fisiografi merupakan dataran rendah dan pantai, serta berada pada bagian hilir daerah aliran
sungai yang besar, yaitu DAS Cimanuk dan DAS Cipunegara yang terbagi dalam aliran sungai yang mengalir ke arah utara yaitu ke Laut Utara Jawa, dimana
sungai yang tergolong besar adalah Sungai Cimanuk, Sungai Cipanas, Sungai SewoCipunegara, Sungai Cilalanang, Sungai Kumpulkuista, dan Sungai
Pangkalan. Ketersediaan air permukaan pada sungai-sungai utama di Kabupaten Indramayu dapat di lihat pada Tabel 4.4.
Debit Sungai terbesar yang pertama adalah sungai Cimanuk karena sungai ini merupakan aliran primer dari DAS Cimanuk, yang kedua adalah sungai
Cipunegara yang merupakan aliran primer dari DAS SewoCipunegara dan yang ketiga adalah sungai Cipanas yang merupakan aliran primer dari DAS Cipanas.
Debit sungai dari tahun ke tahun semakin menurun dikarenakan kurangnya sistem penyimpanan air akibat dari berkurangnya daerah konservasi di sekitar aliran
sungai. Hal ini berdampak terjadinya pendangkalan dan penyempitan alurbadan sungai, sehingga pada puncak musim hujan sungai-sungai tersebut sering meluap
bahkan tidak jarang menimbulkan bencana kebanjiran pada daerah-daerah tertentu, sedangkan pada musim kemarau sungai-sungai tersebut sampai tidak ada
debit airnya hingga musim hujan berikutnya, hal ini sering menimbulkan bencana kekeringan pada daerah-daerah tertentu.
40 Tabel 4.4 Ketersediaan air permukaan dari sungai utama
Nama Sungai Debit Andalan m
3
dt Keterangan
Musim Hujan Musim Kemarau
1. CiwaringinKuwista 0.8 sd 1.3
0.5 sd 0.7 Tidak
tercatat 2. Cimanuk
6.2 sd 9.1 1.8 sd 2.5
Tercatat 3. Pangkalan
2.8 sd 3.3 0.2 sd 0.6
Tidak tercatat
4. Cipanas 2.1 sd 4.0
0.4 sd 0.5 Tercatat
5. Cilalanang 0.9 sd 1.1
0.1 sd 0.3 Tidak
tercatat 6. SewoCipunegara
0.8 sd 1.3 0.5 sd 0.8
Tercatat
Sumber: Dinas PSDA TAMBEN Indramayu 2011
Kabupaten Indramayu saat ini memiliki 16 Daerah Irigasi DI yang terdiri atas: 10 DI 1 000 ha merupakan kewenangan kabupaten dengan luas layanan
potensial 3 503 ha dan fungsionalnya seluas 3 503 ha; 2 DI 1 000 –3 000 ha
kewenangan propinsi dengan luas layanan potensial seluas 4 354 ha dan fungsionalnya seluas 4 354 ha serta 4 DI 3 000 ha kewenangan pusat dengan
luas layanan potensial 102 893 ha dan fungsional seluas 100 584 ha Tabel 4.5.
Tabel 4.5 Iktisar kondisi daerah irigasi di Kabupaten Indramayu No.
Nama Daerah Irigasi.
Sumber Air Nama DAS
Luas Ha Status
Daerah Irigasi
Potensial Fungsional
I. Wewenang Kabupaten 3 503
3 503 1. Cibelerang
Cibelerang 325
325 Utuh
2. Cipondoh Cipondoh
689 689
Utuh 3. Cipapan
Cipapan 240
240 Utuh
4. Lalanang Cilalanang
597 597
Utuh 5. Lebiah
Cilalanang lama 217
217 Utuh
6. Legeh Cibenuang
408 408
Utuh 7. Niwo
Kali Rambatan 173
173 Utuh
8. Sangkep Kali Rambatan
98 98
Utuh 9. Situ Bolang
Situ Bolang 365
365 Utuh
10. Sumber Mas Kali Sumber Mas
382 382
Utuh II. Wewenang Propinsi
4 354 4 354
1. Cipanas I Cipanas
2 855 2 855
Utuh 2. Pedati
Cilalanang 1 499
1 499 Utuh
III. Wewenang Pusat 102 893
100 584 1. Cipanas II
Cipanas 3 265
3 265 Utuh
2. Cipancuh Waduk Cipancuh
6 319 6 319
Utuh 3. Cipunegara
Waduk Jatiluhur 24 759
24 388 Lintas
4. Rentang Cimanuk
68 550 66 612
Lintas
Sumber: Dinas PSDA TAMBEN Indramayu 2011
41 Selanjutnya untuk keadaan intensitas pertanaman IP di Kabupaten
Indramayu sampai dengan akhir tahun 2010 pada keseluruhan DI rata-rata IP Padi mencapai 204.30 dan IP totalnya baru mencapai 256.15 dengan rincian untuk
masing-masing kewenangan DI sebagai berikut : a.
Derah Irigasi kewenangan kabupaten IP Padi, baru mencapai 188.31 dan IP Total, baru mencapai 209.89. IP Padi terendah terdapat pada DI
Sumber Mas 148.70, sedangkan IP Total terendah juga pada DI Sumber Mas 148.70.
b. Daerah Irigasi kewenangan propinsi IP Padi, baru mencapai 197.33 dan
IP Total, baru mencapai 213.77. IP Padi terendah terdapat pada DI Cipanas I 195.40, begitupun IP Total terendah juga pada DI Cipanas I
204.59.
c. Daerah Irigasi kewenangan pusat IP Padi, baru mencapai 205.15 dan IP
Total, baru mencapai 259.59. IP Padi terendah terdapat pada DI Cipanas II 195.40, sedangkan IP Total terendah pada DI Cipancuh 200.00.
4.5 Keadaan Penduduk dan Sosial Ekonomi