Perumusan Masalah Pertanian padi sawah metode sri (System of Rice Intensification) dan konvensional serta peranannya dalam perekonomian Kabupaten Indramayu

6 penggunaan faktor-faktor produksi yang masih berlebihan in-efisien. Hal ini menyebabkan tingginya biaya produksi, sehingga keuntungan bersih yang diterima oleh petani menjadi tergolong rendah. Kenaikan harga-harga faktor produksi seperti pupuk, pestisida, dan upah tenaga kerja telah memperburuk tingkat pendapatan petani. Upaya dalam meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan produksi pertanian tanaman pangan khususnya padi, sejak tahun 1999 di Indonesia telah dikenalkan suatu sistem usaha tani padi yang hemat penggunaan input produksi dan tingkat produktivitasnya yang tinggi jika dibandingkan dengan sistem usaha tani konvensional, yaitu metode SRI System of Rice Intensification. Metode SRI merupakan sistem teknik budidaya tanaman padi yang mengubah cara petani ke arah bagaimana mengelola tanaman padi, air dan zat hara tanaman nutrient agar mampu meningkatkan pertumbuhan akar serta mendorong peningkatan dan keragaman jenis-jenis organisme tanah yang dapat meningkatkan produktivitas tanaman. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode SRI dapat meningkatkan pendapatan petani jika dibandingkan dengan metode konvensional Wardhana 2009; Juanda et al. 2011. Anugerah et al. 2008 melaporkan bahwa penerapan metode SRI mampu 1 meningkatkan hasil produksi jika dibandingkan dengan budidaya padi kovensional; 2 meningkatkan pendapatan; 3 meningkatkan efisiensi produksi dan efisiensi usaha tani secara finansial; serta 4 pangsa harga pasar lebih tinggi sebagai beras organik. Konsep pertanian yang efisien dan ramah lingkungan, ke depan menjadi keharusan yang mesti diterapkan dalam usaha tani padi di Indonesia, untuk mencapai kondisi tersebut perlu adanya masukan berbagai kebijakan yang dapat mengarahkan pada pemanfaatan yang optimal dari segala sumber daya potensial yang dapat dikembangkan di lokasi tertentu spesifik lokasi. Oleh karena itu, kajian mengenai analisis sistem pertanian padi sawah metode konvensional dan SRI perlu dilakukan kaitannya dengan tingkat pendapatan rumah tangga petani dan tingkat pendapatan wilayah, serta bagaimana peranan komoditas padi terhadap kinerja perekonomian Kabupaten Indramayu menjadi topik yang menarik untuk dilakukan penelitian.

1.2 Perumusan Masalah

Pemberdayaan ekonomi rakyat melalui pengembangan suatu sistem usaha tani pada dasarnya ditujukkan untuk meningkatkan pendapatan petani. Hal ini sejalan dengan salah satu sasaran pembangunan nasional yaitu meningkatkan taraf hidup penduduk melalui peningkatan pendapatan. Sektor pertanian memegang peranan yang sangat penting dalam pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Indramayu, yang merupakan sektor unggulan dalam menyumbang produk domestik regional bruto PDRB, tetapi sejauh mana pengaruhnya perlu dilakukan suatu kajian yang komprehensif. Kabupaten Indramayu merupakan daerah sentra produksi padi terbesar di Jawa Barat dimana lebih dari setengah jumlah penduduknya bekerja di sektor pertanian, tetapi tingkat pendapatan per kapitanya masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan pendapatan per kapita di 7 tingkat Jawa Barat maupun di tingkat nasional. Selain itu persentase penduduk miskin di Kabupaten Indramayu masih cukup tinggi. Sistem usaha tani yang dikelola oleh petani seringkali menghadapi berbagai kendala pengembangan. Keterbatasan sumber daya yang dikuasai merupakan karakteristik yang seringkali melekat pada usaha tani di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Keterbatasan dalam penguasaan lahan, modal dan input produksi lainnya serta rendahnya kemampuan dalam aspek pengelolaan, merupakan kondisi yang akan membawa implikasi pada pola pengusahaan yang tidak efisien. Penggunaan input-input produksi terutama pupuk anorganik dan pestisida yang berlebihan banyak dilakukan oleh petani, padahal cara tersebut tidak hanya mengurangi keuntungan yang diperoleh petani, tetapi juga membuang energi serta merusak lingkungan dan keseimbangan unsur hara di tanah. Beberapa hasil penelitian Moehar 1987; Mentodihardjo 1990; Widayat 1992 menunjukkan bahwa penggunaan input-input produksi yang dilakukan oleh petani di Indonesia dikategorikan tidak efisien dan terlalu berlebihan sehingga dapat menyebabkan degradasi sumber daya alam dan turunnya daya dukung lingkungan dalam proses budidaya tanaman. Sistem usaha tani padi dengan metode SRI, sejak diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1999 sampai saat ini perkembangannya masih terasa lambat, petani belum sepenuhnya mengadopsi metode tersebut. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa petani padi di Indramayu melaksanakan metode SRI sebatas berpartisipasi dalam demplot dan pelatihan yang dilakukan oleh pemerintah, hanya sebagain kecil petani yang masih menerapkan sampai saat ini. Rendahnya minat petani diduga disebabkan karena metode SRI tergolong masih baru dengan tingkat kesulitan budidaya yang tinggi di mata petani serta biaya usaha tani yang lebih besar jika dibandingkan dengan metode konvensional yang biasa petani lakukan. Keterbatasan sumber daya dan kemampuan dalam mengelola usaha taninya, menyebabkan pemilihan metode budidaya seringkali didasarkan atas pertimbangan faktor kebiasaan dan apa yang dapat dilakukan oleh petani serta bukan didasarkan atas pertimbangan efisiensi. Dengan kondisi demikian maka alokasi sumber daya yang dikuasai oleh petani sering belum optimal dan pengelolaan usaha menjadi tidak efisien dengan tingkat produktivitas relatif rendah. Implikasinya adalah tingkat pendapatan yang dicapai petani belum maksimal. Demikian pula dengan sumbangan sektor pertanian terhadap pendapatan daerah. Ditinjau dari segi pendapatan wilayah, produk dari komoditas padi belum sepenuhnya dimanfaatakan dengan baik, salah satunya adalah produk ikutan dari tanaman padi yang berupa jerami, sekam dan dedak belum bernilai ekonomis. Khususnya jerami belum tersentuh sedikitpun oleh petani maupun pemerintah daerah. Kebiasaan petani membakar jerami di pematang sawah bukan hanya menghilangkan potensi ekonomi jerami tapi juga mencemari udara lingkungan sekitarnya, padahal jika dimanfaatkan dengan baik akan bernilai ekonomis tinggi dan merupakan sumber pendapatan petani dan daerah. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini, yaitu; 8 1. Apakah penerapan teknik budidaya padi sawah dengan metode SRI dapat meningkatkan pendapatan petani baik dalam skala rumah tangga petani maupun skala wilayahkawasan jika dibandingkan dengan metode konvensional? 2. Seberapa besar kontribusi pendapatan usaha tani padi sawah terhadap total pendapatan rumah tangga petani dan distribusinya. 3. Bagaimana peran komoditas padi terhadap kinerja perekonomian Kabupaten Indramayu terutama kontribusinya dalam produk domestik regional bruto.

1.3 Tujuan Penelitian