25
2.8 Hipotesis Penelitian
Dari uraian kerangka berpikir di atas, dapat dirumuskan beberapa hipotesis, yaitu:
1. Diduga penerapan usaha tani padi sawah dengan metode SRI lebih
menguntungkan dan dapat meningkatkan produksi padi jika dibandingkan dengan metode konvensional.
2. Diduga penerapan metode SRI di suatu kawasanareal dapat meningkatkan
pendapatan baik skala rumah tangga petani maupun skala kewilayahan. 3.
Diduga ada hubungan antara tingkat pendapatan usaha tani terhadap total pendapatan dan distribusi pendapatan rumah tangga petani.
4. Diduga komoditas padi mempunyai peranan yang cukup besar penting
dalam meningkatkan nilai tambah bruto PDRB Kabupaten Indramayu.
26
3 METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan dari bulan Januari sampai Maret 2013, berlokasi di Kabupaten Indramayu, Propinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
secara sengaja purposive, dengan pertimbangan bahwa Propinsi Jawa Barat merupakan penghasil padi terbesar di Indonesia dan Kabupaten Indramayu
merupakan penyumbang terbesar produksi padi beras dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain yang ada di Propinsi Jawa Barat.
3.2 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi langsung di lapangan melalui
wawancara dengan pertanyaan yang telah dipersiapkan kepada responden yang merupakan penduduk yang berkerja sebagai petani padi baik sebagai pemilik
maupun sebagai penggarap. Jenis data primer yang dibutuhkan berupa luas lahan usaha tani, biaya usaha tani, dan besaran pendapatan.
Data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait dalam penelitian ini, diantaranya BPS Pusat, Kementerian Pertanian, BPS Kabupaten Indramayu,
Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Indramayu, Dinas PSDA Tamben Kabupaten Indramayu, dan BAPPEDA Kabupaten Indramayu. Data sekunder juga
diperoleh melalui studi pustaka dan literatur serta sumber data lainnya yang menunjang penelitian ini.
3.3 Metode Pengambilan Contoh Sampel