Alternatif Pemilihan Keputusan Pengelolaan Sumberdaya dan

23

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka teoritis berisi tentang teori-teori yang dapat digunakan untuk membantu perhitungan dan pemecahan masalah. Teori-teori yang mendukung dalam penelitian ini adalah :

3.1.1 Perhitungan Kelayakan Proyek

Perencanaan dan pelaksanaan proyek melibatkan sumberdaya-sumberdaya yang jika dimanfaatkan untuk kegiatan lain akan menghasilkan manfaat yang berbeda yang mungkin diterima, sehingga perlu dilakukan perhitungan kelayakan agar menghindari pengorbanan sumberdaya yang tidak berguna. Selain itu, proyek pada umumnya dilaksanakan dalam jangka waktu yang lama, sehingga perlu dilakukan penilaian agar mengetahui keberlangsungan proyek dimasa kini hingga di masa mendatang, termasuk dampak perubahan-perubahan di luar proyek terhadap keberlangsungan proyek. Kriteria pengukuran kelayakan investasi meliputi Net Present Value NPV, Rasio Manfaat-Biaya BC, Internal Rate Return IRR. 1 Net Present Value Proyek yang efisien adalah proyek yang manfaat yang akan diterima lebih besar dari pada biaya yang diperlukan. Nilai bersih dikenal juga dengan harga sekarang bersih, sehingga NPV menentukan nilai sekarang manfaat bersih dengan mendiskontokan aliran dan biaya kembali padaa awal tahun dasar Dixon dan Maynard, 1991 . Rumus perhitungannya adalah : NPV= ∑ ��−�� 1+ � � � �=1 atau NPV= ∑ �� 1+ � � � �=1 - ∑ �� 1+ � � � �=1 dengan : NPV = nilai bersih sekarang r = tingkat diskonto dan bunga n = banyaknya tahun yang terlibat dalam jangka waktu ekonomi 24 t = tahun yang bertalian dengan kegiatan, yang ditulis dalam bentuk 0,1,2,…,n Bt = manfaat dalam tahun Ct =biaya dalam tahun Proyek akan layak untuk dilaksanakan jika nilai NPV ≥0 artinya, nilai manfaat yang diterima lebih besar dari biaya. Semakin besar NPV nya, maka proyek semakin baik. 2 Rasio Manfaat-Biaya BC Rasio manfaat-biaya membandingkan manfaat yang didiskontokan dengan biaya yang didiskontokan. Bila rasio BC sama dengan 1, proyek akan menghasilkan manfaat bersih sebesar nol sepanjang masa proyek, dan bila kurang dari 1 maka proyek rugi dari perspektif ekonomi. Dixon dan Maynard, 1991 BC = ∑ �� 1+ �� � �=1 ∑ �� 1+ �� � �=1 dengan : BC = rasio manfaat-biaya r = tingkat diskonto dan bunga n = banyaknya tahun yang terlibat dalam jangka waktu ekonomi t = tahun yang bertalian dengan kegiatan, yang ditulis dalam bentuk 0,1,2,…,n Bt = manfaat dalam tahun Ct =biaya dalam tahun 3 Internal Rate Return IRR Tingkat hasil Intern IRR didefinisikan sebagai tingkat hasil investasi yang menyamakan nilai sekarang manfaat dan biaya. Persamaan IRR ditunjukkan dengan : IRR= ∑ ��+�� 1+ � � � �=1 = 0 atau IRR= ∑ �� 1+ � � � �=1 = ∑ �� 1+ � � � �=1 25 dengan : IRR = nilai bersih sekarang r = tingkat diskonto dan bunga n = banyaknya tahun yang terlibat dlam cakrawala waktu ekonomi t = tahun yang bertalian dengan kegiatan, yang ditulis dalam bentuk 0,1,2,…,n Bt = manfaat dalam tahun Ct =biaya dalam tahun IRR adalah tingkat diskonto yang menghasilkan nilai sekarang bersih suatu proyek sama dengan nol. Apabila IRR yang dihitung 15 persen dan biaya dana 10 IRR r maka proyek layak dijalankan, dan sebaliknya. IRR semata- mata menemukan nilai r yang memenuhi persyaratan nilai bersih sekarang sama dengan nol Dixon dan Maynard, 1991. 4 Payback Period Payback period adalah analisa yang digunakan untuk mengetahui kapan investasi akan kembali. Karena pengelolaan dan pemanfaatan limbah melibatkan biaya-biaya yang cukup besar khususnya pada biaya investasi, perlu dikaji kapankah proyek pengelolaan dan pemanfaatan limbah tersebut akan memberikan manfaat yang dapat mentupi semua biaya investasinya. Proyek yang memilki nilai payback period yang kecil maka akan semakin cepat pengembaliannya. Rumus perhitungannya adalah : PP = � �� dengan : PP = Payback Period I = Biaya Investasi Ab = manfaat bersih yang diperoleh setiap tahunnya.